Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Kelas berlangsung.
Hari ini adalah pertemuan kedua untuk fakultas Seni di Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne. Sebagaimana diumumkan melalui platform UPPS1 - Art, hari ini diadakan pertemuan di sebuah ruang seni lukis.
Seorang pengajar Seni lukis telah memasuki ruangan yang di mana angkatan semester pertama fakultas Seni tengah bersiap memakai apron lukis juga lengkap dengan kuas dan kanvas di depan masing-masing.
"Semua boleh duduk setelah saya pasangkan untuk melukis pasangan kalian yang ada di depan kalian. Gambar dan lukis semirip mungkin. Untuk mengetahui seberapa besar peluang kalian di seni lukis, maka kalian harus menunjukkannya. Kalian bisa memulainya dengan saling menatap selama satu menit. Setelah mendapatkan bayangan seperti apa pasangan kalian di depan yang akan kalian lukis, baru kalian boleh mulai melukis. Silahkan dimulai" seru pengajar lukis pada semua mahasiswanya.
Di dalam ruangan, semua telah berpasangan untuk melukis seseorang di hadapan. Entah kebetulan atau takdir yang terpikat pada pasangan, Lisa dipasangkan dengan Jennie di hadapannya.
Sejak duduk dan saling menghadap lalu menatap dalam semenit, Jennie penuh dengan debaran dalam hatinya. Sedangkan Lisa penuh senyum yang membuatnya berpikir seperti apa Jennie yang akan ia gambar.
Tidak ada obrolan, namun bahasa isyarat Lisa menaikan alisnya membuat Jennie bertanya dengan raut wajahnya yang penasaran apa maksud Lisa, lalu berbicara tanpa suara.
"Apa?" tanya Jennie. Lisa menggelengkan kepalanya dan menunjukkan wajahnya dengan maksud meminta gambar yang sempurna.
Jennie tersenyum, menutup mulutnya agar tidak dicurigai oleh banyak orang. Kemudian mengambil sebuah pensil dan mulai melukis sketsa dasar untuk menggambar orang yang begitu istimewa di hidupnya.
"Sekarang aku percaya, kita memang ditakdirkan untuk bersama, Lisa" - Jennie.
Satu jam berlalu.
Pengajar seni lukis itu melihat hasil dari para pemula di kelas pertamanya. Ia tersenyum melihat berbagai rupa bentuk wajah seseorang yang menjadi berubah. Ada yang mirip, ada yang sama sekali tidak mirip. Ada yang baik, dan ada pula yang teramat buruk dalam seni lukis.
Namun pada saat tiba di dekat pasangan Jennie dan Lisa, pengajar itu menghentikan langkahnya dan mengambil salah satu lukisan.
"Kau berbakat" ucapnya pada seorang wanita berpipi mandu.
Ucapan itu menyita perhatian para mahasiswa lain, sehingga ingin melihat betapa baiknya Jennie dalam melukis. Namun sang pengajar mengambil satu lagi sebuah lukisan di hadapan Jennie, dan menggelengkan kepalanya dengan tatap penuh kagum.
"Dan kau ahlinya, di sini. Bahkan saya saja belum pernah melihat kedetailan lukisan seperti ini" pujinya pada Lisa.
Semua memberi tepuk tangan. Baik Lisa untuk Jennie, begitu pun sebaliknya. Karya mereka merupakan hasil yang begitu indah. Sehingga keduanya dipersilahkan untuk menyimpan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Réalité [Rêve 2]
Jugendliteratur[18+] "Caraku merekam hidup, merupakan proses terindah yang tidak pernah dapat terbayangkan oleh logika manusia lainnya"