Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Festival kembang api sedang berlangsung. Lisa membawa Jennie untuk duduk di dekat spot yang sangat indah bilamana berfoto. Tepat di bawah sebuah pohon yang dihiasi oleh lampu kelap-kelip berwarna seperti cahaya bintang, di atas hamparan rumput hijau yang tertata rapi. Jennie dan Lisa saling menggenggam tangan sembari menikmati suguhan di atas langit.
Sesekali Lisa mengalihkan pandangannya pada wanita yang sedang ia genggam tangannya, lalu kembali melihat langit yang di mana pertunjukan kembang api begitu meriah dan indah untuk dinikmati oleh mata telanjang.
Tidak banyak kata terucap, selain dari rasa kekaguman yang dapat diwakili dengan satu kata.
"Indah" ucap Jennie, ia menoleh ke arah Lisa, dan Lisa menoleh juga padanya.
"Cantik" balas Lisa, dengan senyuman manisnya, tentu saja Jennie ikut tersenyum dan merona, setelah Lisa menyelesaikan kalimatnya. "Wanitaku" terusnya.
Jennie memeluk Lisa dari samping dengan posisi duduk. Lisa mendekap Jennie dengan mengusap bahu Jennie sembari memandangi langit sesekali.
"Dingin tidak hm?" tanya Lisa, Jennie menggelengkan kepalanya.
"Ini hangat, karena pelukanmu" jawabnya.
Lisa membuka jaket untuk menutupi tubuh Jennie dari hawa dingin. Sebab angin dan malam semakin menyatu bekerja sama untuk menurunkan suhu, merekatkan tangan-tangan yang berjauhan dari kehangatan.
"Nanti kau yang dingin"
"Aniya. Aku selalu hangat saat memelukmu"
Jennie kembali memeluk Lisa, membiarkan Lisa menyelimuti bahu dan punggungnya yang tertutup gaun.
Lisa merogoh saku celananya, mengambil sesuatu saat Jennie memperhatikan kembang api. Ia melepaskan pelukan Jennie, hingga Jennie menatapnya dengan tanya.
"Wae? Kau kedinginan sayang?"
"Em. Peluk aku dengan benar" pinta Lisa dengan manja. Ia memeluk Jennie, dan Jennie memeluknya.
Lisa segera mengalungkan sebuah kalung berliontin berlian limited ediotion, yang hanya tersebar sebanyak 23 buah saja di dunia.
Jennie menyadari sebuah benda tersampir di lehernya. Ia menyentuh sebuah kalung yang baru saja Lisa pakaikan padanya.
"Hon?"
"Hm?"
"I-ini.." Jennie tidak menemukan kata-katanya.
"Aku melamarmu. Meskipun ini belum resmi karena tidak ada orang tua kita, tapi Jennie, aku serius dengan cintaku" Lanjutnya, segera mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin berlian yang terlihat begitu elegant, lantas memakaikannya pada jemari Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Réalité [Rêve 2]
Teen Fiction[18+] "Caraku merekam hidup, merupakan proses terindah yang tidak pernah dapat terbayangkan oleh logika manusia lainnya"