Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Jisoo kembali ke asrama setelah mengambil makanan yang mereka pesan melalui delivery. Sebuah pizza, beberapa porsi churros, juga ice coffee latte yang berisikan 3 cangkir ukuran sedang, yang Jisoo bawa ke kamarnya.
Di dalam kamar sudah ada Jennie dan Rose yang sedang menonton film melalui laptop mereka, lalu menyambut kedatangan Jisoo dan makanan yang Jisoo bawakan atas pesanan mereka.
"Omo, eonni, apa kau kerepotan? Mian, kami terlalu asyik menonton filmnya"
"Gwenchana Jen, kau dan Rose nikmati saja filmnya, aku akan siapkan ini"
"Aniya, Rose, ayo bantu Jisoo eonni"
Jennie menutup laptopnya, dan menghampiri Jisoo sembari menyeret Rose yang sedang memakan makanan ringan.
"Ish, lalu bagaimana dengan snackku?"
"Nanti sambung lagi, ada yang lebih lezat daripada itu"
"Oh iya, kau benar eonni" ucap Rose, Jennie membantu Jisoo menyiapkannya, lalu mereka menyantapnya bersama.
"Aku jadi merasa bersalah karena menikmati ini tanpa Lisa" pekik Jennie, terdengar oleh Jisoo dan Rose.
"Memangnya kenapa Jen? Lisa 'kan bukan anakmu, kenapa harus merasa bersalah? Dengar ya, kau juga butuh kesenangan untuk dirimu sendiri. Tidak harus segala hal kau lakukan bersama Lisa. Semua ada porsinya masing-masing"
"Aniya eonni, maksudku, Lisa sendiri sedang disidang yang entah apa kasusnya, dan aku malah enak-enakan makan di sini" Jennie menurunkan pizzanya, dan menyesap es kopinya.
"Jadi Lisa serius sedang disidang? Bukan dia datang untuk sidang?"
"Baru beberapa bulan, mana ada langsung sidang. Kau pikir dia master babe?" ucap Rose, Jisoo kembali bertanya serius.
"Tapi apa yang membuat Lisa harus disidang? Oh, atau jangan-jangan ini ada hubungannya dengan surat ancaman Tzuyu kemarin?" tebak Jisoo, Jennie mengerutkan pandangannya tak mengerti.
"Surat ancaman?" tanya Jennie terheran, ia ingin memastikan yang didengarnya, karena tidak tahu maksud dari ucapan Jisoo. Rose mengangguk, Jisoo kembali menjawab.
"Ya, Jen. Tzuyu bilang dia diancam olehmu dan Lisa. Dia mencarimu dan Lisa padaku juga Rose. Tentu saja kami tidak akan memberitahu keberadaan kalian"
"Sebenarnya Tzuyu tinggal di apartemen yang sama dengan gedung apartemen Lisa"
"Mwo? Jadi kalian tetanggaan?"
"Mungkin, aku tidak tahu pasti tempat tinggalnya di mana, hanya pernah melihat dan berpapasan saja di lift"
"Eonni, aku pikir sidang ini karena Tzuyu" ucap Rose, dengan mulutnya yang penuh, Jennie menunduk dan memijat dahinya, lalu membuka handphonenya yang belum juga ada pesan dari Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Réalité [Rêve 2]
Novela Juvenil[18+] "Caraku merekam hidup, merupakan proses terindah yang tidak pernah dapat terbayangkan oleh logika manusia lainnya"