Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Sore mulai habis. Jennie kembali bekerja sebagai pramusaji di coffee shop. Mau tidak mau ia harus mengaktifkan handphonenya, namun tidak lagi ia temukan panggilan-panggilan Lisa lainnya.
"Apa ini akan berguna? Bahkan tidak ada chat masuk darinya" gumamnya, dan menyimpan kembali handphonenya di dalam loker.
Beberapa detik kemudian handphone Jennie mulai dipenuhi oleh getaran, dikala Jennie sudah pergi dari ruang lokernya.
Jennie mulai bekerja, menjalani kehidupannya di negeri orang. Entah sudah berapa banyak rasa rindu Jennie kepada ayah ibu, Zean, Zeha, juga Zeno, dan tentu saja pada Lisa. Demi profesionalismenya, ia tidak memikirkan hal itu terlebih dahulu saat bekerja, yang kini ia lakukan hanya menjalani yang seharusnya ia jalani.
Seorang pelanggan memesan sebuah kopi take away. Ia pun tidak memperhatikan siapa yang sedang melayaninya di jajaran kasir. Sampai pada saat pengambilan kopi, pelanggan itu menegur Jennie, dan menyapanya menjadi obrolan yang lebih lama.
"Jennie?" tunjuknya menunjuk ke arah Jennie, mengonfirmasi bahwa dia tidaklah salah orang.
Jennie memberikan kopinya dan hanya mengangguk, tak semangat menyapa siapa pun.
"Jennie, kau ingat aku 'kan? Eunwoo, Cha Eunwoo"
"Ahh, kelas seni?"
"Iya. Kita pernah duduk berdampingan saat pertama kali masuk kuliah"
"Ah iya"
"Jennie, sepertinya aku akan ngopi di sini saja"
"Ah ya sudah kalau begitu, silahkan" ucap Jennie, tetap profesional.
Eunwoo membuka laptop sekaligus mengerjakan tugasnya di salah satu meja. Sembari menyesap kopi sambil mencuri-curi pandang pada Jennie, pria itu menikmati kopi di tempat tersebut. Sampai memutuskan untuk berlangganan VIP dengan coffee shop yang dikelola oleh Seokjin.
###
Jennie menghabiskan waktu istirahatnya di coffee shop, karena Eunwoo memanggilnya untuk menanyakan tugas kuliah sebab Jennie tidak masuk hari ini.
Ternyata siang tadi Jennie berbohong kepada Jisoo, mengenai alasannya saat hendak kuliah. Detik itu Jennie pergi dari kampus, entah bersembunyi di mana demi menyembunyikan isak tangisnya, dan tidak jadi mengikuti kelas.
Namun kembali pada sekarang, Eunwoo merasa begitu penasaran sampai ia pun bertanya pada Jennie. "Kenapa kau tidak masuk, Jennie?" tanya Eunwoo, ia memperlihatkan laptopnya untuk memberitahu Jennie terkait tugas yang diberikan dosen mereka.
"Aku hanya ada keperluan"
"Nah, ini tugas dari Mrs. Elle. Kalau ini dari Mr. Albert. Masing-masing memberi tugas tiga bagian, dalam satu bab"
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Réalité [Rêve 2]
Teen Fiction[18+] "Caraku merekam hidup, merupakan proses terindah yang tidak pernah dapat terbayangkan oleh logika manusia lainnya"