Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Aku harus kembali dulu ke asrama untuk mengganti baju" ucap Jennie saat Lisa tengah berbaring di sofa, dengan kepala yang berada di pangkuan Jennie.
"Nanti, aku sedang merasa nyaman, Jennie"
"Iya nanti, sayang. Kalau sudah merasa mengantuk, tidur saja hm?"
"Tidak mau. Aku ingin seperti ini saja"
"Aigo, umur berapa kekasihku ini emh?"
"Sepuluh tahun" ucap Lisa gemas, Jennie menunduk dan mencium bibir Lisa.
Lisa menahan leher Jennie, posisinya sedikit bangun untuk meraup bibir ranum Jennie.
"I love you"
"I love you too"
Cup..
Lisa mencium bibir Jennie. Ia membuka bibir mungil Jennie dengan bibir tebalnya yang begitu seksi. Posisinya semakin bangun dan menikmati bibir Jennie dengan cara menyesapnya, memainkan lidah mereka, menukar saliva, hingga Jennie berada di bawah sekarang.
Kian lama ciuman itu kian memanas. Jennie memeluk leher Lisa, dan Lisa mulai tidak bisa menjinakkan tangannya. Ia meremas payudara Jennie tanpa izin. Namun Jennie merasa begitu menikmati remasan Lisa hingga membuatnya mengusap erotis punggung Lisa dan memasukkan tangannya ke dalam pakaian Lisa.
Sentuhan hangat Jennie menambah panas aura Lisa. Hingga Lisa memasukkan tangannya ke dalam pakaian Jennie, dan meremas payudara kiri Jennie yang masih terbungkus rapi.
Ting dong..
Suara bel menyadarkan mereka. Keduanya saling tatap namun belum memindahkan apa pun dari tempatnya. Baik itu bibir yang masih saling menempel, begitu pun dengan tangan keduanya yang masih berada di tubuh pasangan.
Lisa tersenyum, Jennie tersipu. Lisa mengeluarkan tangannya dan mengecup bibir Jennie sebelum menghentikan aksi. Begitu pula dengan Jennie yang mengeluarkan tangannya dari dalam pakaian Lisa.
"Mian, aku terbawa suasana" ucap Lisa dengan cengiran watadosnya.
"Aku juga, mian" ucap Jennie, pipinya merona.
Tong dong..
"Sebentar hm? Aku buka dulu pintunya" ucap Lisa, ia beranjak dari sofa setelah merapikan pakaiannya, dan Jennie ikut bangun, lalu duduk dengan jantung yang hampir meledak.
"Emm.. Zean, Zeha, Zeno, daddy kalian sudah berani nakal pada mommy. Ah senangnya" - Jennie.
Lisa membuka pintu apartemennya, lalu melihat siapa yang bertamu dengan senyumannya.
"Hai sayang, selamat pagi hm? Bagaimana hari ini? Wah.. Kalau mama lihat, sepertinya rona di pipi dan aura ceriamu pagi ini sangat membahagiakan ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Réalité [Rêve 2]
Teen Fiction[18+] "Caraku merekam hidup, merupakan proses terindah yang tidak pernah dapat terbayangkan oleh logika manusia lainnya"