1. Have lunch

16.7K 543 42
                                    

Hayy, Maudy Transmigration kembali saya publish dengan alur yang sudah saya rombak ulang, dan tentu saja alurnya jauh berbeda dengan yang versi awal. Tapi kalau nama tokoh tetap sama seperti MT yang versi awal.

Terima kasih. Bagi pembaca lama bisa membaca ulang. Mohon dukungannya ya semoga cerita Maudy Transmigration kali ini bisa sampai tamat.

____________________________________

_____.o0o._____

Seorang wanita cantik keluar dari sebuah mobil Lamborghini Aventador. Kaki jenjangnya dengan anggun melangkah memasuki sebuah perusahaan besar yang menjulang tinggi.

Semua karyawan langsung menunduk hormat saat sang pemilik perusahaan mulai melewati mereka.

Tidak sedikit dari mereka yang mencuri-curi pandang ke arah sang wanita itu. Melihat keindahan fisik yang di miliki wanita itu membuat siapapun terkesima.

Bahkan banyak para karyawan laki-laki yang menatap wanita itu secara terang-terangan. Semua orang di sana pasti akan berpendapat sama bahwa wanita cantik yang berprofesi sebagai atasan mereka sangatlah mempesona.

Tubuhnya yang tinggi semampai berlekuk indah, kulitnya yang putih dan cerah sehalus pualam, dan rambut panjang sehalus sutra. Netra matanya yang indah berwarna Hazel. Hidung mancung yang tidak berlebihan, bibir mungil namun terlihat seksi, di padukan dalam sebingkai wajahnya yang berdagu lancip.

Di tambah pakaian formal yang di kenakan wanita itu menambah kesan elegan dan menambah aura tersendiri.

"Selamat pagi miss Maudy," sapa seorang resepsionis dengan sopan.

"Pagi, Jessy." Jawab wanita itu dengan senyum tipis, kemudian memasuki lift.

Semua orang yang ada di sana sempat menahan nafasnya sejenak, saat mendengar suara indah yang mengalun halus milik wanita itu. Terdengar lebai memang, tetapi itu memang kenyataannya.

Kaki jenjang wanita berusia sekitar 25 tahun itu memasuki ruangan Chief Executive Officer.

Dia adalah Quenzha Maudy Raveena. Pemilik sekaligus CEO muda di R.V Company. Perusahaan yang ia rintis sejak awal. Dahulunya perusahaan ini adalah milik orang tuanya, namun ada sebuah insiden kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tua Maudy.

Maudy adalah anak tunggal. Oleh sebab itu ia yang meneruskan untuk memimpin perusahaan ayahnya saat dimana usianya yang masih terbilang remaja.

Maudy duduk di kursi kebesarannya. Ada banyak sekali berkas-berkas menumpuk yang belum ia periksa dan di tandatangani.

Tok

Tok

"Masuk." ucap Maudy saat mendengar pintu beberapa kali di ketuk.

"Selamat pagi miss Maudy." Sapa seorang wanita yang tak kalah cantik, dengan kacamata bening yang bertengger di hidung mancungnya.

"Jangan terlalu formal Vania." ucap Maudy tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptop.

"Tapi di sini lo atasan gue." Jawab wanita itu. 'Vania Clarissa' adalah sahabat Maudy dari kecil.

She is Maudy [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang