20. Caught

4.9K 193 6
                                        

Seluruh pelayan maupun pekerja lainnya yang bekerja di kediaman Gerzio di buat heboh karena mendengar berita tentang kecelakaan majikan mereka saat dalam perjalanan pulang ke mansion.  Tetapi yang lebih mengejutkan lagi yaitu kabar tentang hilangnya nyonya mereka saat kecelakaan.

Di tambah lagi mereka menemukan anak angkat majikan mereka tergeletak tak sadarkan diri di dalam kamar dalam keadaaan jauh dari kata baik-baik saja.

"Apa istri saya belum di temukan?" tanya Aeron kepada asisten pribadinya__Bram.

Bram menggeleng. "Belum ada informasi lagi dari bawahan saya pak,"

Aeron menyandarkan punggungnya pada kursi roda. "Kenapa kamu tidak melaporkannya ke polisi Bram?!"

"Hilangnya nyonya Laras belum genap 24 jam, dan jika dalam 24 jam nyonya Laras belum di temukan, maka barulah polisi yang akan turun tangan," jelas Bram.

Aeron memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. "Kerahkan seluruh bodyguard untuk mencari istri saya,"

"Baik, pak." Bram menunduk sopan kemudian berlalu pergi.

Aeron menatap gedung-gedung pencakar langit dari balik jendela kaca rumah sakit. Pria itu memegangi dada kirinya yang entah kenapa selalu saja berdenyut nyeri beberapa hari belakangan ini.

Uhuk

Uhuk

Beberapa tetes darah keluar dari dalam rongga mulutnya. Aeron mengambil beberapa lembar tisu untuk membersihkan noda darah yang warnanya sudah hampir menghitam.


"Pa?"

Aeron segera membalikkan kursi rodanya ketika mendengar suara seseorang yang ia tunggu-tunggu, setelah 6 jam ia di rawat di rumah sakit.

Azka menaruh keranjang buah di atas meja. "Gimana keadaan papa?"

Tatapan sendu Aeron layangkan kepada Azka ketika mendengar nama panggilan yang biasanya pemuda itu sebutkan untuknya kini sudah berubah. "Seperti yang kamu lihat,"

"Kenapa baru datang sekarang?"

"Aku sibuk."

Aeron terdiam. "Dimana adik-adik kamu? Kenapa kamu datang sendirian?"

"Mereka juga sibuk, mungkin baru bisa jenguk papa lain waktu, kalau mereka gak lupa." jawab Azka tanpa menatap Aeron.

Mendengar itu Aeron tersenyum getir.

"Anggap aja itu sedikit balasan atas perlakuan papa kepada anak-anak kandung papa dulu." Azka langsung melenggang pergi tanpa mempedulikan Aeron yang terus memanggilnya.

•••••

"Shit!" Azzalea mengumpat dalam hati ketika mendapati ban mobilnya yang bocor terkena paku.

Ia menatap sekitar jalanan yang sangat sepi. "Kenapa juga bocornya harus di sini sih," gerutunya sembari mencari kontak telepon yang bisa ia hubungi.

Kontak yang pertama kali Azzalea hubungi adalah Yura.

📞"Kenapa Le?"

"Lo di mana?"

📞"Gue lagi nganterin bokap gue ke rumah sakit, kenapa memangnya?"

She is Maudy [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang