Maudy mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Tepat saat sampai di lampu merah ia menghentikan mobilnya, bibirnya terus bersenandung mengikuti alunan musik yang ia nyalakan.
Maudy segera melajukan mobilnya saat lampu sudah berubah warna menjadi hijau. Ia mengernyitkan keningnya mendengar ponselnya berbunyi. Maudy segera mencari earphone yang biasa ia kenakan.
Setelah dapat Maudy segera memasangkan earphone nya ke telinga saat sudah menyambungkan dengan bluetooth di ponsel.
"Hal-..." ucapannya terhenti ketika sadar mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi ke arah truk yang juga melaju berlawanan dengan mobilnya.
BRAKK
Belum sempat ia menghindar, mobilnya terlebih dahulu menghantam truk kontainer. Karena hantaman yang begitu kuat membuat mobil yang di kendarai Maudy terpental hingga menghantam pembatas jalan dan terguling beberapa meter di jalan raya.
Maudy merasakan sakit yang luar biasa di area kepalanya, di tambah pecahan pecahan kaca yang menancap ke tubuhnya.
"Halo Dy?"
"Itu suara berisik apa?"
"Lo gak papa kan?!"
"Dy jawab! Jangan bikin gue khawatir setan!"
Di sela-sela kesadarannya Maudy masih dapat mendengar dengan jelas suara Vania melalui earphone. Darah terus mengalir deras dari kepala, hidung dan mulutnya.
Rasanya sangat menyakitkan, airmata nya pun kian menetes bercampur dengan aliran darah kental, apakah ini akhir hidupnya? Jika benar, ia berharap semoga ia bisa bertemu dengan orang tuanya di atas sana. Nafas Maudy terasa sangat berat, hingga akhirnya mata indahnya tertutup dengan perlahan.
_____.o0o._____
Hari sudah menjelang sore, semua murid IHS (Internasional High School) sudah pulang beberapa jam yang lalu, tetapi tidak dengan dua gadis yang sedang berdebat di atas rooftop sekolah itu.
"L-lo mau ngapain?!" gadis berseragam SMA menatap waspada ke arah gadis yang memegang sebilah pisau dihadapannya.
"Aku mau nyingkirin orang yang udah berusaha menghalangi jalan aku!" ucap gadis itu semakin melangkah ke depan.
"Oh jadi ini sifat asli Lo Salsa?! Ternyata selama ini tebakan gue bener! Lo itu cuman pura-pura polos di depan semua orang!" hardiknya menatap gadis yang bernama Salsa dengan penuh benci.
"Kenapa memangnya? Terkejut?" Salsa tersenyum remeh.
"Gak puas Lo udah cari perhatian dan rebut orang orang yang gue sayang hah?! Lo itu cuman cewe miskin yang tamak dan haus perhatian! Lo udah rebut orang yang gue suka! Lo udah rebut perhatian dan kasih sayang sodara dan nyokap gue! Lo selalu fitnah gue! Lo udah buat citra gue di sekolah ini jadi buruk! Sekarang mau Lo apa lagi hah! Gak puas Lo selama ini hancurin hidup gue?!"
"Itu memang tujuan aku Azzalea! Aku gak suka kamu hidup bahagia! Aku hanya mau kamu hidup menderita! Itu sebabnya aku selalu cari cara buat hidup kamu hancur! Tapi kamu selalu halangin jalan aku! Kamu selalu rusak rencana aku! Tapi kali ini gak akan lagi! Kamu akan mati. Dan sebentar lagi pasti aku akan jadi bagian dari keluarga Gerzio!"
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Maudy [Hiatus]
General FictionQuenzha Maudy Raveena perempuan berusia sekitar 25 tahun. Perempuan cantik, cerdas, dan mandiri. Maudy adalah perempuan sukses dengan karirnya yang cemerlang di usia muda, tidak hanya itu Maudy juga pemilik sekaligus CEO di perusahaan yang sangat be...