Pagi pagi sekali, sekitar jam 5 pagi Azka terbangun dari tidurnya saat mencium aroma pandan yang begitu harum dari arah dapur.Untuk mengobati rasa penasarannya, Azka memutuskan keluar kamar dan menuju dapur, siapa tau bi Siti sedang membuat kue.
Tetapi saat ia sudah menuruni tangga, ia melihat Bi Siti yang ternyata masih menyapu lantai.
"Bi, siapa yang lagi buat makanan?" tanya Azka.Bi Siti yang sedang fokus menyapu lantai langsung terlonjak kaget saat mendengar suara anak majikannya yang datang tiba-tiba. "Astagfirullah kaget bibi den," bi Siti mengelus dadanya.
"Eh maaf bi," Azka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Itu den, non Azzalea lagi buat kue di dapur." jawab bi Siti.
Azka mengernyitkan dahinya seakan tidak percaya. Kemudian langkahnya membawanya ke arah dapur, dan ternyata benar di sana ada Azzalea yang sedang mengangkat sebuah kue berwarna hijau dari oven yang Azka tidak tau namanya.
"Ekhm," melihat respon Azzalea yang sama sekali tidak meliriknya membuat hati kecilnya sedikit tersentil.
"Lo... Lagi ngapain?" tanyanya kemudian.
"Buat kue." Azzalea hanya melirik Azka sekilas kemudian kembali fokus untuk memotong bolu yang ia buat.
"Itu namanya kue apa?" Azka menarik kursi dan duduk di samping Azzalea.
"Lo tuh sebenarnya dari planet mana? Masa kaya gini aja nggak tau," jawabnya malas. "Ini namanya kue bolu pandan."
"Gue baru tau kalau Lo bisa buat kue," celetuknya menatap bolu pandan yang sedang di potong-potong oleh Azzalea.
Azka berdecak kesal saat Azzalea kembali mengabaikannya. "Lo belajar dari mana?"
"Jangan banyak tanya."
Azka langsung mengatupkan mulutnya. Ia kembali fokus menatap bolu pandan yang sedang Azzalea susun ke dalam Tupperware, terlihat sangat menggiurkan.
"Kalau mau tinggal ambil." celetuk Azzalea ketika menyadari Azka yang sedari tadi menatap bolu buatannya.
Azka menatap gadis itu. "Serius? Emang boleh?"
"Kalau nggak boleh ngapain di tawarin!" jawab Azzalea kesal.
Mendengar itu Azka langsung mencomot dua potong bolu sekaligus.
"Sumpah ini enak banget!" Celetuk Azka setelah memasukkan potongan bola ke dalam mulutnya.
Azzalea menutup Tupperware yang sudah ia isi dengan bolu buatannya.
"Bolu nya mau Lo bawa ke mana?" Azka bertanya kepada Azzalea yang sudah menyiapkan dua kotak Tupperware berisi bolu pandan.
"Nanti buat di bawa ke sekolah." Jawabannya sambil menyisihkan loyang kotor bekas untuk memanggang bolu tadi.
"Ya ampun non ini biar bibi aja yang cuci," sahut bi Siti yang baru saja datang, kemudian wanita paruh baya itu mengambil alih loyang kotor dari tangan Azzalea.
"Ya udah makasih bi," Azzalea tersenyum tidak enak. "oh iya bi, tadi aku buat bolu pandan banyak, nanti jangan lupa di makan ya." ucapnya kemudian.
"Wah siap non!" Jawab bi Siti.
Azzalea tersenyum tipis, kemudian mengambil dua kotak Tupperware di atas meja. Ia terdiam sejenak, lalu menatap Azka yang kebetulan juga menatapnya. "Nih, siapa tau Lo mau." Ucapnya sambil menyerahkan salah satu kotak Tupperware yang berada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Maudy [Hiatus]
General FictionQuenzha Maudy Raveena perempuan berusia sekitar 25 tahun. Perempuan cantik, cerdas, dan mandiri. Maudy adalah perempuan sukses dengan karirnya yang cemerlang di usia muda, tidak hanya itu Maudy juga pemilik sekaligus CEO di perusahaan yang sangat be...