"Kenapa semuanya jadi seperti ini!" ucap perempuan yang duduk di ranjang rumah sakit. Ia mengusap kasar kepalanya yang terbalut perban.
"Itu terjadi karena tindakan ceroboh mu bodoh!" sahut seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk.
Perempuan itu_Salsa, menatap wanita paruh baya itu dengan kesal. "Kenapa ibu jadi nyalahin aku?"
Wanita bermake-up tebal itu meletakkan tas branded nya di atas meja, kemudian menatap putri kandungnya dengan tajam. "Tentu saja ibu nyalahin kamu! Gara-gara tindakan ceroboh kamu itu, kesempatan kamu untuk menjadi pasangan calon pewaris tunggal keluarga Maherson jadi gagal." Wanita itu menghela nafasnya kasar.
"Ibu tidak mau tau, kamu harus kembali membuat pemuda itu tergila-gila kepadamu dan memberikan semua apapun yang kamu mau. Ibu yakin pasti suatu hari nanti kita bisa menguasai seluruh kekayaan Maherson."
Salsa menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Aku nggak setuju sama ucapan ibu, aku mencintai Alvaro dengan tulus, aku nggak peduli Alvaro kaya ataupun miskin aku bakal tetap cinta sama dia. Jadi buang jauh-jauh pikiran kotor ibu buat menikmati kekayaan keluarga Maherson."
Wanita itu menatap tajam putrinya. "Jadi sekarang kamu berani menentang ibu?!"
Salsa langsung memalingkan wajahnya.
"Dengar Salsa. Bukankah kamu ingin tinggal bersama ibu? Maka lakukanlah perintah ibu. Jika kamu berhasil, bukan hanya kekayaan keluarga Maherson, tetapi juga kekayaan keluarga... Gerzio akan kita kuasai." wanita itu menatap putrinya dengan lekat.
Mendengar ucapan ibunya Salsa terdiam sesaat. "Bagaimana kalau keluarga Gerzio mengetahui rahasia ibu yang sudah ibu simpan selama bertahun-tahun? Tidak hanya masa depan kita yang akan hancur, tapi hidup kita juga akan berakhir," lirihnya.
"Maka dari itu kita jaga rahasia ini rapat-rapat. Hanya kamu dan ibu yang mengetahui rahasia ini...
-Ah ibu lupa kalau gadis itu juga mengetahuinya," wanita itu terkekeh sinis. "Tapi sepertinya tuhan sedang berbaik hati kepada kita, karena kecelakaan beberapa tahun lalu membuat gadis sialan itu lupa ingatan permanen."
"Tapi-..."
"Sudahlah lupakan! Kamu ingat perintah ibu tadi. Buat tuan muda Maherson itu tunduk di bawah kaki kamu. Dan buat dia menuruti semua kemauan kamu. Setelah kamu mendapatkan apa yang kamu mau, tendang dia beserta keluarganya jauh-jauh." ucap wanita itu, kemudian mengambil tas branded nya. "Lihat, ibu baru saja membeli tas limited edition dan harganya mencapai ratusan juta. Bagaimana menurutmu bagus kan?"
Salsa hanya diam tidak menjawab.
"Oh iya satu lagi, setelah ini kamu harus segera pulang ke rumah mu. Jangan terlalu lama di rumah sakit. Ibu tidak mau mengeluarkan terlalu banyak uang hanya untuk merawat mu." ucapnya yang akan beranjak pergi.
Salsa mengepalkan tangannya. "Ini semua gara-gara Azzalea! Dia yang udah buat aku kaya gini!"
Wanita itu menghentikan langkahnya. "Jangan salahkan orang lain atas kecerobohan mu sendiri bodoh! Harusnya kamu pantau situasi terlebih dahulu sebelum bertindak. Ck, semakin hari tingkah kamu semakin bodoh dan selalu gegabah." Wanita itu merogoh tas nya saat mendengar suara dering telepon.
"Ya hallo?"
"....."
"Ah baiklah kalau begitu, saya akan mengirimkan gadis itu nanti malam," wanita itu tersenyum cerah setelah mematikan teleponnya. Ia menatap Salsa dengan binar.

KAMU SEDANG MEMBACA
She is Maudy [Hiatus]
Ficção GeralQuenzha Maudy Raveena perempuan berusia sekitar 25 tahun. Perempuan cantik, cerdas, dan mandiri. Maudy adalah perempuan sukses dengan karirnya yang cemerlang di usia muda, tidak hanya itu Maudy juga pemilik sekaligus CEO di perusahaan yang sangat be...