Malam ini terasa sepi bagi Tae Hee, ibu angkat Seokjin. Biasanya, Seokjin menemaninya saat dia ketakutan sendiri. Tapi kali ini adalah jadwal Seokjin lembur, padahal kemarin malam ia sudah lembur. Kenapa Seokjin berlama-lama di kantor ?
Tentu Tae Hee khawatir , tapi dia buang jauh-jauh rasa itu. Dia berusaha berbaik sangka, bukankah ada Koyanya yang akan menjaga Seokjin ? Yah, Koya pasti menjaga Seokjin. Dan seperti kemarin, Koya pasti datang membawa Seokjin yang sudah terlelap karena kelelahan.
Tapi...tunggu dulu...
Kenapa Seokjin tertidur ? Apa pekerjaannya begitu melelahkan ? Apa Koya tidak membantunya ? Atau....
Apa Koya membuat Seokjin bekerja terlalu keras ? Tapi pekerjaan sekeras apa yang harus dilakukan Seokjin malam-malam?
Lalu pikirannya berubah menjadi berburuk sangka...
Bukankah Seokjin sudah lembur kemarin ? Kenapa Seokjin harus tinggal di kantor lagi ? Apa pekerjaannya sulit sehingga harus di selesaikan dua malam ? Atau ini hanya alasan Koya saja untuk menahan Seokjin?
Tae Hee merasa Koya sengaja menahan Seokjin bermalam di kantor bersamanya selama dua hari ini.
Pikirannya mengatakan mungkin saja Koya sedang....
'Tidak ! Koya ku sudah berjanji untuk menjaga Seokjin. Seokjin pasti baik-baik saja '
Hatinya berusaha menyangkal firasat buruk yang bertengger di kepalanya.
Ini firasat seorang ibu...
Bukankah firasatnya selalu kuat ?
Tae Hee kembali diliputi rasa khawatir, dia ketakutan. Membayangkan tentang apa yang Koya lakukan tengah malam pada Seokjinnya.
Dia mendongak merasakan sakit di kepalanya.'Tidak ! Koyaku tidak seperti ayahnya ! Dia akan menjaga Seokjin. Jika sesuatu terjadi, Koya pasti akan bertanggung jawab'
Lalu tiba-tiba, dia mendengar bel pintu berbunyi.
Siapa ? Apa itu Koya ?
Kemudian Tae Hee sejenak menenangkan diri.
Lalu ia bergegas menuju pintu depan. Dia menyalakan cctv yang terhubung ke pintu depan. Di situ terlihat sepasang sejoli yang sudah tak asing untuknya.
" Koya... Seokjin..." Gumamnya.
Namjoon -- yang dikira Koya, datang mengantar Seokjin pulang.
Kemudian dengan cepat Tae Hee membuka pintu.
Namjoon tersenyum sumringah, sedangkan Seokjin tertunduk lelah. Namjoon nampak sedikit berkeringat, dia hanya menggunakan kemeja putih tapi sudah berantakan. Sedangkan Seokjin masih bisa menjaga penampilannya walau sedikit berantakan.
Tae Hee bisa melihat jas hitam Namjoon melilit pinggang Seokjin.
Apa yang terjadi ? Apa yang baru saja mereka lakukan ? Kenapa hatinya gelisah ?
Tae Hee kebingungan, bagaimana bisa Koya begitu senang saat Seokjin sedang lusuh begitu ?
" Selamat malam, Eomma... " Kata Namjoon menyapa.
" A..ada...apa ? Kenapa Seokjin begitu lelah ? Dan kau...kau malah terlihat sumringah ? " Tanya Tae Hee.
" Tak apa, Eomma. Seokjin hanya kelelahan karena melayaniku malam ini...dia sudah bekerja keras dengan baik. Dan aku senang dengan itu. " Jawab Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Kim past (NAMJIN)
RandomWalau takdir merenggut ingatanku dariku tapi namamu, abadi di hatiku. ~ Kim Namjoon