NAMJOON berlari menghambur menyusuri rumah sakit. Dia hiraukan orang-orang yang menatapnya.
Pikirannya kalang kabut, bingung, dia terus berlari ke sudut demi sudut ruangan.Hingga akhirnya, berhentilah ia di depan pintu kaca, yang bertuliskan RUANG ICU .
"Chimmy..." Gumam nya.
"Maaf tuan, jika ingin membesuk, harus memiliki kartu izin masuk dan memakai terusan protektif. " Tiba- tiba seorang perawat menegur nya.
"Tapi..." Belum sempat Namjoon memberi jawaban.
"Namjoon..." Terdengar seorang wanita memanggil nya.
"Ajuma..." Kata Namjoon mendekati wanita itu. Dia bisa lihat kesedihan di mata wanita paruh baya itu.
"Kau sudah terlambat..." Kata wanita itu tangannya bergetar.
"Apa maksudmu? Apa yang aku lewatkan? Bukankah Chimmy..." Lagi-lagi Namjoon terpotong.
"Chimmy sudah pergi..." Wanita itu menangis.
Namjoon membeku.
Entahlah, apa karena dia berusaha kuat? Atau memang ada hal lain?
Tapi wanita itu masih terdengar tangisannya. Namjoon perlahan mendekat dan memeluk wanita itu. Menepuk nepuk lembut punggung nya.
Dia tahu, Chimmy wanita kuat yang selama ini menemaninya, wanita yang menjadi kekasihnya mendampinginya tanpa peduli pada diri sendiri.
"Chimmy, Park Chimmy... Hari ini pukul 05.17 sore dinyatakan meninggal"
Seorang dokter memberikan surat pernyataan rumah sakit.
Namjoon menerima surat itu.
"Aku akan urus upacara terakhir nya..." Kata Namjoon.
Saat ini, ia harus kuat untuk mengurus semuanya. Semua mungkin terasa mendadak baginya, tapi ia tak boleh terlalu larut. Masih banyak yang harus ia selesaikan.
🐨🐨🐨🐨🐨🐨
Setelah itu pemakaman...
"Namjoon..." Park Chae Young.
Ibu dari Park Chimmy.
"Ne...ajuma..." Kata Namjoon.
Sebenarnya, Namjoon tak pernah suka jika orang lain yang tak terlalu dekat dengannya menyebut nama aslinya.
Itu berlaku untuk semua bahkan semua orang di perusahaan nya memanggilnya dengan sebutan RM. Ada alasan tersendiri kenapa ia ingin di panggil seperti itu.
Tapi ya, kali ini ia mentolelir wanita bernama Park Chae Young itu untuk memanggilnya Namjoon karena putri nya adalah kekasih nya. Walau Chimmy sudah tiada.
"Ada apa?" Tanya Namjoon.
"Chimmy, meninggalkan ini untukmu..." Kata Chaeyoung memberikan sepucuk surat.
"Apa ini?" Sebenarnya, Namjoon tahu itu surat, tapi ia bermaksud untuk mengetahui isi surat itu.
Sesegera mungkin ia membuka surat itu.
Untukmu, Namjoonku...
Jika kau membaca surat ini, entah aku masih ada, atau sudah pergi jauh...
Namjoonie,
Aku ingin meminta maaf,
Meminta maaf untuk semua nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Kim past (NAMJIN)
RandomWalau takdir merenggut ingatanku dariku tapi namamu, abadi di hatiku. ~ Kim Namjoon