Chapter 22

304 20 7
                                    

Seokjin dan TaeHee duduk di ruang tamu malam ini. Seokjin tidak menghadiri pesta ulang tahun Namjoon karena tak tega meninggalkan sang ibu sendirian. Juga terlalu beresiko membawanya ke pesta itu.

Akhirnya TaeHee mengajak Seokjin untuk melihat beberapa foto dan video kenangan masa kecilnya bersama Namu.

Ada beberapa foto saat Seokjin berulang tahun, dan Namu memberinya bunga mawar pink kesukaan Seokjin.

Ada juga foto saat mereka libur dan menunggangi kereta. Saat itu Seokjin tertidur dan bersandar pada Namu. Namu menoleh pada Seokjin dengan senyum dimple manisnya.

Mereka juga melihat video ulang tahun Namu yang saat itu dengan penuh kasih memberi kecupan pada Seokjin.

Ada juga video saat mereka pergi ke sebuah mall saat pulang sekolah. Saat itu Seokjin belum sekolah. Mereka menjemput Namu dan mampir ke mall tanpa rencana karena Namu mengatakan ingin membeli sesuatu.

Saat itu Namu juga sudah mengenakan jaketnya. Jaket itu cukup besar, hingga menutupi sampai lututnya, tapi Namu tampak cool dengan tampilan seperti itu.

Setelah mereka sampai, saat itu Seokjin hanya mengenakan baju biasa, hanya baju bermain. Tapi masih layak untuk digunakan ke mall.

Seokjin berlari ke dalam mall, tapi dia lupa bahwa AC mall begitu dingin. Saat ia baru memasuki mall, dia memilh untuk kembali keluar.

Tapi siapa sangka, rupanya Namu berdiri dibelakangnya dan dengan cepat merangkulnya juga membawa Seokjin dalam dekapan di dalam jaketnya yang besar itu.

Akhirnya mereka memasuki mall bersama, masih dalam posisi dimana Namu memeluk Seokjin agar tidak kedinginan.

Seokjin merasa terenyuh melihat itu, entah sudah berapa kali dia melihat foto dan video itu, tetap saja dia akan menahan tangisnya karena begitu merindukan Namu.

Setetes air bening dari matanya merembes membasahi pipinya.

Berbeda dengan Seokjin, TaeHee justru tersenyum melihat video-video itu.

" Kau lihat itu Seokjin? Dia sangat menjagamu. Sekarangpun dia menjagamu, Eomma berharap kalian akan seperti ini selamanya..." Kata TaeHee.

Seokjin berusaha untuk tersenyum.

Kenapa begitu sakit ? Hatinya hancur saat mengetahui Namu tenggelam dan sampai saat ini tidak di temukan.

Apa Namu masih hidup?

Atau dia sudah jadi bangkai dibawah air?

Entahlah...

Padahal dia hanya 3 tahun mengenal Namu, itupun saat dirinya masih belia dan belum mengenal cinta. Tapi kenapa kenangannya sulit untuk terhapus?

Mungkin, ini yang orang bilang cinta pertama...

Seokjin tidak memiliki siapapun di dunia ini, dia hanya anak jalanan yang di adopsi TaeHee. TaeHee adalah orang tua pertamanya.

Sampai ia bertemu Namu, sahabat yang begitu menjaganya. Dan sekarang ia akui ia menyayangi Namu melebihi rasa sayang seperti sahabat biasa.

Tapi sayang, perasaan itu terlambat ia sadari. Dan sekarang, ia begitu tersayat setiap kali mengingat Namu.

Dia berusaha tersenyum dan tegar di depan Tae Hee.

🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨

Keesokan harinya...

Setelah perayaan tadi malam, Namjoon merasa lebih baik, masalahnya dengan para pekerjanya pun sudah berlalu ini adalah awal baru.

Mr Kim past (NAMJIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang