Taehyung gelisah, dia bingung bagaimana jika tiba-tiba Namjoon menemuinya dan meminta penjelasan padanya.
Ayahnya pasti sudah menceritakan tentang drama pura-pura sakitnya pada kakaknya.
" Apa aku menelponnya dulu saja ya ? " Gumamnya.
Lalu Taehyung mengeluarkan ponselnya dan membuka kontak.
" Tunggu dulu, bagaimana jika Namjoon Hyung sudah tahu dan memarahiku ... " Kata Taehyung dan mengurungkan niatnya untuk menelpon Namjoon.
Taehyung jadi gelisah, di tengah ke gelisahan itu. Tiba-tiba ponselnya berdering dan dan karena terkejut dia hampir menjatuhkan ponsel.
" Oh, astaga ! Hampir saja jatuh. Untung tanganku tidak seceroboh Namjoon Hyung, " Kata Taehyung.
Bahkan di saat begini, dia diam-diam mengumpati sang kakak.
Lalu dengan segera dia membuka ponselnya.
Itu bukan dering panggilan ataupun pesan, itu dering pengingat bahwa di jam itu dia akan menghadiri meeting.
" Ah, lebih baik aku pergi meeting. Masalahku dengan Namjoon Hyung akan ku urus nanti. " Kata Taehyung.
Dia kemudian menyiapkan berkas dan bersiap memasuki ruang meeting.
🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨
Seokjin dan Namjoon kini berada di toko mode wanita. Di sana berjajar lengkap pakaian khusus wanita. Ada beberapa baju anak dan remaja. Pakaian casual hingga formal. Ada juga tas, sepatu, syal, ada juga beberapa aksesoris mewah dengan harga yang fantastis. Bahkan di bagian ujung belakang, terpampang banyak pakaian dalam khusus wanita.
Sebenarnya Seokjin bertanya bagaimana atasannya tahu tentang toko semegah ini, bahkan menurutnya ini bukanlah sebuah toko. Dia begitu kagum melihat kemegahan bangunan ini, juga fasilitas yang begitu memadai.
" Mr. Kim, kau tidak mengikuti perkumpulan wanita sosialita bukan? " Tanya Seokjin terkekeh sedikit curiga tetapi matanya begitu nakal berniat meledek Namjoon.
" Apa ? Sosialita ? Wanita - astaga ! Seokjin ... kau ini ... " Namjoon bingung tak bisa berkata saat mendengar pertanyaan yang menurutnya aneh itu.
" Tapi aku tidak menyangka kau membawaku ke tempat semewah dan selengkap ini. Maksudku ... Biasanya hanya wanita sosialita yang tahu tentang tempat ini dan tempat-tempat mewah lainnya yang dapat memuaskan nafsu mereka pada barang branded. " Kata Seokjin.
" Sebenarnya...ini - adalah salah satu aset sumber keuanganku. Tapi, aku tidak pernah menampakkan wajahku. Jika bertemu karyawan disini tolong jangan beri tahu mereka ya, kalau aku salah satu pemegang saham tempat ini. Aku tidak mau mereka canggung jika bertemu denganku. " Bisik Namjoon.
" KAU ADALAH... " Seokjin terkejut dan refleks ingin berteriak.
" Ssstt ... " Kata Namjoon sembari menempelkan telunjuknya ke bibirnya sendiri.
" Bersikaplah seperti pelanggan biasa Ok ? " Kata Namjoon.
Seokjin hanya mengangguk.
Lalu Namjoon mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan perbelanjaan itu. Hingga dilihatnya aksesoris hiasan rambut dengan bunga yang dirajut membentuk lingkaran. Lalu ia berjalan mendekati benda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Kim past (NAMJIN)
RandomWalau takdir merenggut ingatanku dariku tapi namamu, abadi di hatiku. ~ Kim Namjoon