Namjoon kecil berjalan dengan perlahan dengan sisa tenaganya menuntun sepeda. Dia baru saja jatuh dari sepeda dan memutuskan untuk pulang.
Sampai di rumah, dia disambut oleh sang ibu yang begitu khawatir padanya.
"Apa yang terjadi? " Tanya Ibunya.
"Aku jatuh dari sepeda " Jawab Namjoon.
"JINIE...JINIE... TOLONG AMBIL OBAT MERAH, KAPAS DAN PLESTER...! " Ibu Namjoon berteriak memanggil seseorang.
Wanita itu berusaha menenangkan anaknya, sambil meniup lutut yang terluka itu.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis belia membawa barang yang dibutuhkan.
Namjoon menatap gadis mungil manis itu. Ada getaran di hatinya.
Yang benar, padahal usianya baru 9 tahun. Dan anak itu lebih kecil darinya.
"Oppa...aku akan mengobatimu..." Kata gadis itu.
Namjoon belum mengenalnya.
Siapa gadis ini? Darimana dia datang?
"Joonie, ini kenalkan. Dia akan jadi temanmu jika kau di sini..." Kata sang ibu.
Yah, mungkin karena Namjoon sudah lama tidak menemui sang ibu. Mungkin sang ibu kesepian saat ia harus tinggal bersama sang ayah. Entah kenapa ibu dan ayahnya tidak lagi tinggal bersama. Dan justru ayahnya malah memilih tinggal dengan seorang yang ia panggil Ajumma yang adalah sahabat ibunya. Namjoon tak pernah mempertanyakan itu.
Dan karena Namjoon hanya bisa pergi menemui ibunya 3 hari sekali. Biasanya ia datang dan hanya bermain sendiri bersama sang ibu. Lalu gadis ini datang dan ibunya mengatakan kalau ia dan gadis itu akan bermain bersama.
Namjoon begitu bahagia. Dia punya teman yang begitu manis. Dan tanpa mempedulikan rasa sakitnya, Namjoon mendekati gadis belia itu.
"Anyeong haseo... Namjoon-ibnimida ! "Kata Namjoon begitu antusias.
Gadis belia itu tersenyum malu-malu.
(TING !)
Satu suara nyaring itu berhasil meleburkan seluruh adegan itu. Semua samar tak bisa lagi terlihat sebelum pada akhirnya berbuah jadi ruang gelap nan kosong.
🐨🐨🐨🐨🐨🐨
Seokjin duduk menunggu di luar ruangan saat Namjoon menjalani hipnoterapi. Tangannya gemetar, dia merasa tidak nyaman. Dia ingin segera keluar dari rumah sakit ini.
Lalu tiba-tiba pintu terbuka. Akhirnya Namjoon keluar.
Seokjin bangkit dari duduknya.
"Ini baru sesi awal, secara keseluruhan berjalan lancar kau mengingat dengan baik. Walaupun masih samar, ini adalah awal yang bagus..." Kata Dr.J-Hope.
"Terima kasih, Dokter..." Kata Namjoon.
Setelah itu Dr. J-Hope kembali ke ruangannya.
Namjoon dan Seokjin pun berlalu keluar rumah sakit. Namjoon tak segan menyandarkan tangannya ke bahu Seokjin dan memberi kenyamanan padanya.
Seokjin sedikit terkejut dengan perlakuan Namjoon. Dia menoleh menatap wajah Namjoon yang menunjukkan dimple menenangkan baginya. Seokjin ikut tersenyum dan mereka kembali ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Kim past (NAMJIN)
RandomWalau takdir merenggut ingatanku dariku tapi namamu, abadi di hatiku. ~ Kim Namjoon