"FREEN SAROCHA" teriak semua kecuali becca.
Pria itu mengangguk dan membukakan pintu untuk becca.
"Mari nona"
"Kalian pulang lah" ucap becca.
"Lalu aku bagaimana" ucap nonn memanyunkan bibirnya. Melihat itu love segera mencubit bibir nonn merasa kesal.
"Hati-hati becc"
Mobil yang becca tumpaki mulai meninggalkan area kampus. Setelah beberapa lama, becca merasa asing dengan jalan ini. Ini bukan jalan ke rumahnya. Belum sempat bertanya dia sampai disebuah butik.
Becca diminta untuk masuk dan para desainer mulai melakukan tugas mereka. Dia heran untuk apa freen melakukan hal ini. Juga dengan gaun yang kini ia kenakan. Sungguh terlihat anggun dan menawan sampai sang desainer terkagum melihat becca.
"Sungguh sempurna" senyum desainer tersebut membuat becca tersipu.
Mereka kembali lagi melanjutkan perjalanan. Becca tak lupa menghubungi orang tuanya dan mengatakan jika dia pergi bersama freen.
.
.
.Taman yang sudah didekorasi sedemikian rupa membuat becca terpana. Dia mulai berjalan menyusuri karpet merah yang terbentang.
Masih dengan mengagumi hal didepannya, sebuah lagu terputar. Seseorang dari arah belakang menepuk pundaknya.
"P'freen.."
Freen berdiri dibelakang becca dan mengulurkan tangannya.
"Mau berdansa denganku?" ucap freen.
Becca menerima uluran tangan freen dan mulai berdansa mengikuti lagu yang terus mengalun.
"Apa p'freen yang menyiapkan ini semua?" tanya becca disela dansa mereka.
Freen tersenyum, "nam dan noey yang menyiapkannya. aku juga tidak tau kenapa"
"Ini sangat romantis"
Becca terkekeh semakin tenggelam dalam dansa. Lama mereka berdansa freen mendekatkan wajahnya ke telinga becca.
"Aku menyukaimu"
Becca segera menatap freen. Dia pikir itu hanya halusinasinya namun freen benar-benar didepannya.
"Maksud p'freen?"
"Aku menyukaimu Rebecca Patricia Armstrong, maukah kamu menjadi kekasihku?"
Freen menatap tulus pada becca menantikan jawabannya. Namun, becca justru memeluk freen membuat freen bingung.
"Bagaimana becc" freen sudah mulai takut jika becca menolaknya. Yang dia takutkan yaitu becca tidak menyukai sesama jenis dan justru merasa jijik.
Becca tersenyum setelah melepaskan pelukannya.
"Aku menyukai p'freen"
Freen memeluk becca bahagia. Dia pikir cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Sangat simpel dan malam itu mereka tutup dengan makan malam romantis berkat bantuan noey dan nam.
.
.
."P'freen kha~ karna semalam p'freen sudah menyiapkan makan malam yang romantis, aku ada hadiah untuk p'freen" ucap becca girang disaat perjalanan mereka ke kampus becca.
Freen mengernyitkan dahinya, "Apa itu?"
"Emm nanti saja jika sudah di kampus"
Becca masih tersenyum sambil melihat kendaraan yang berlalu lalang. Freen sesekali memperhatikan becca yang tersenyum sendiri membuat freen bingung.
Sampai diparkiran depan gedung fakultas becca, becca menghentikan freen yang ingin membukakan pintu untuknya.
"Kan aku bilang akan memberikan hadiah" ucap becca menahan tangan freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea and You (end)
Random"Aku suka laut" - becca . . . "Tapi saya suka kamu" - freen