FREEN POV
Sial.
Bagaimana aku bisa melupakan becca. Jadi selama ini hatiku gelisah karena dia.Bodoh kau freen, bodoh. Aku seperti orang yang mencampakkan kekasihnya. Aku terlalu sibuk dengan seng hingga tidak mengingat becca.
Aku mengemudi dengan kecepatan tinggi agar segera tiba di rumahnya. Memasuki kompleks rumahnya, dari kejauhan aku dapat melihat becca turun dari sebuah motor. Ku pelankan laju mobilku. Mataku masih mengawasinya.
Dapat aku lihat, kekasihku tertawa karena orang lain. Dadaku seketika menjadi sesak. Aku ingin turun dan memeluknya. Namun, aku ragu. Dia pasti sangat marah padaku.
Dengan keyakinan diri, aku turun dari mobil untuk meminta maaf padanya.
"Becc" panggil ku ragu.
Becca dan pria itu melihatku. Melihat becca yang seperti tidak ingin melihatku cukup membuat dadaku kembali sesak.
"Oh nona Sarocha" kaget pria itu.
"Billy.. sebaiknya kamu pulang" ucap becca.
Jadi nama pria itu billy. Dia pria yang pernah aku temui di kampus becca.
"Baiklah. Nanti malam aku jemput ya"
Billy tersenyum pada becca yang dibalas senyuman juga oleh becca. Dan ini sangat membuatku terkejut. Didepanku billy mengacak rambut becca yang biasa menjadi kebiasaan aku dan becca.
Becca tampak senang mendapat perlakuan seperti itu.
"Bec.. kenapa harus didepanku" batinku.
"Aku permisi, see u princess. Mari nona Sarocha"
Motornya mulai meninggalkan kita berdua. Becca ingin masuk kedalam rumahnya dengan cepat aku cegah dengan memegang tangannya.
"Nong biarkan aku menjelaskan" pintaku.
Becca menepis tanganku. Sungguh ini pertama kalinya aku melihat becca seperti ini.
"Maaf nona tapi aku ingin segera beristirahat" ucap becca datar.
"Sayang.. dengarkan aku dulu"
Aku terus memohon padanya. Sungguh sakit ketika becca mengabaikan ku.
"Nona Sarocha, bukankah kita hanya seorang teman kenapa anda sampai segitunya" sarkas becca membuatku terdiam.
Aku yakin becca mendengar percakapan ku dan seng saat di taman itu. Apakah dia melihat semuanya. Oh astaga.. bagaimana ini.
Becca kembali berusaha masuk tapi aku kembali mencegahnya.
"Bec ini bukan seperti yang kamu pikirkan"
Aku berusaha meyakinkan dia. Becca hanya tertawa sarkas.
"Pergilah. Kekasih mu sudah menunggu"
Becca menepis tanganku dengan kasar. Dia masuk ke dalam rumahnya. Tak lama sebuah mobil datang yang aku ingat bahwa itu mobil richie.
"Freen.. kenapa di depan? masuklah" ucap richie saat hendak membuka gerbang.
"Jangan biarkan dia masuk. Jika dia masuk aku akan membenci mu richie" teriak becca dari pintu rumah mereka.
Richie bingung lantas melihatku. Aku hanya menunduk menyembunyikan wajah sedihku.
Aku mendengar richie menghela napas.
"Aku tau kalian ada masalah. Biarkan becca tenang, aku tak pernah melihatnya semarah ini" ucap richie.
"Maafkan aku richie" ucapku tertunduk.
"Berikan becca waktu satu minggu"
"APA?! tidak, aku tidak bisa jauh darinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea and You (end)
Random"Aku suka laut" - becca . . . "Tapi saya suka kamu" - freen