"Argh kepalaku pusing sekali" keluh love memasuki dapur.
"Ah selamat pagi" sapa freen yang sudah berada di dapur.
Love terkejut melihat freen.
"Pagi phi. Sedang apa phi, awal sekali phi bangun" tanya love.
"Aku membuatkan minuman pengar untuk becca. Kalian membuat dia terlalu mabuk" decak freen.
Love tertawa, "Biarkan saja phi dia jarang mabuk selagi ada kesempatan kenapa tidak"
Tak lama nam juga ke dapur diikuti yang lain kecuali becca yang masih tidur.
"Oh astaga kepalaku" ucap nam memijit pelipisnya.
"Kalian sangat gila semalam" canda freen.
"Sudah lama aku tidak minum. Sedang apa kau" tanya nam berdiri di samping freen.
"Minuman pengar untuk becca. Kalian minumlah aku membuat juga untuk kalian" tunjuk freen.
Satu per satu dari mereka mulai mengambil minuman itu dan meminumnya. Kini mereka duduk di meja makan sedangkan freen sedang membuat teh untuk dirinya.
"Apakah kalian tau semalam aku bermimpi tapi terkesan nyata" ujar nam.
"Apa itu?"
"Aku bermimpi sedang berjalan di lorong kamar dan mendengar suara desahan"
Ucapan nam membuat freen menyemburkan teh yang baru diseruputnya. Semua melihat kearah freen.
"Panas" ucap freen dengan cengengesan. Padahal dia terkejut karena desahan yang nam maksud mungkin desahan becca semalam.
"Benarkah? Apa itu dari dalam kamar" tanya irin membuat freen panas dingin.
"Aku tidak ingat. Tapi aku mendengar jelas desahan itu" ucap nam yakin.
"Aku harap kau tidak bergairah dalam mimpimu" canda noey membuat semua tertawa.
Karena tidak ingin ikut pembicaraan itu terlalu jauh, freen meninggalkan teman-temannya untuk membawa minuman pengar itu pada becca.
"Aku akan memberi ini pada becca" ucap freen tergesa.
Sampai dikamar dia dapat melihat becca yang masih terbalut selimut sampai lehernya. Dia sama sekali tidak terusik dengan sinar matahari yang masuk melalui celah korden.
Freen meletakkan gelas di atas nakas dan duduk disamping becca. Mengusap rambut kekasihnya sembari tersenyum dengan kegiatan mereka semalam.
Becca yang merasa terganggu akhirnya membuka mata dan melihat freen di depannya.
"Good morning sayang" ucap freen.
"Good morning teerak" balas becca dengan suara serak.
Becca merenggangkan tubuhnya membuat selimut di tubuhnya sedikit tersingkap hingga dada. Mata freen langsung melihat sesuatu di dada becca.
"Sayang.."
"Iya phi"
"Bisakah kamu tutup dadamu"
Mata freen masih tetap menatap kedua benda itu.
"Apa maksudmu"
Becca mengikuti arah pandangan freen. Dia segera menarik selimut itu.
"Phi freen mesum" teriak becca.
Becca melihat tubuhnya dibalik selimut. Betapa terkejutnya bahwa dia tidak memakai apa pun.
"Apa yang terjadi semalam" batin becca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea and You (end)
Random"Aku suka laut" - becca . . . "Tapi saya suka kamu" - freen