9

3.1K 296 31
                                    

"Phi.. cepatlah kenapa lama sekali"

Becca dengan penuh semangat berlari didepan freen yang sedang susah payah mengatur napasnya. Freen mengingat-ingat kapan terakhir dia berolahraga. Dia lebih sering menghabiskan waktunya untuk bekerja, bekerja dan bekerja.

"Nong, aku lelah"

"Kita baru sebentar loh phi masa sudah lelah"

Freen lebih memilih duduk di kursi panjang didekatnya. Menghirup udara sebanyak-banyaknya untuk masuk ke paru-parunya.

Becca menggeleng-gelengkan kepalanya melihat freen. Lalu dengan segera menghampiri kekasihnya itu.

"Aku sepertinya harus sering mengajak p'freen joging" ucap becca setelah duduk disamping freen.

Freen segera menggeleng menolak ucapan becca. Dia lebih baik berurusan dengan para laporan di depannya.

"Baiklah aku akan membeli minum dulu untuk kita oke"

Becca beranjak dari tempatnya menyusuri taman. Sedangkan freen?

Jangan ditanya lagi dia masih mengatur napasnya yang menurutnya sudah habis sambil memejamkan mata.

"Lelah sekali kelihatannya"

Suara berat milik seorang pria menubruk indra pendengarannya. Freen langsung membuka matanya dan alangkah terkejutnya dia melihat seseorang duduk disampingnya.

"Seng..."

Freen menutup mulutnya saking tidak percayanya. Dia ada disini, pikirnya.


FREEN POV

Tidak mungkin itu dia. Apa aku hanya berhalusinasi? tapi dia terlihat nyata. Dengan pakaian kasual sepertinya dia juga sedang berolahraga.

"Kenapa kamu seperti melamun begitu" ucap seng mengacak rambutku gemas.

Diperlakukan seperti itu membuat aku tersipu malu. Oh astaga... dia masih sama seperti dulu.

Mungkin akan aku ceritakan sedikit tentang seng.

Dia kekasihku dulu saat kita masih di bangku SMA. Dia selalu disampingku, selalu memberiku semangat dan tentunya sangat mencintaiku.

Kami cukup dikenal sebagai couple goals di sekolah. Karena itulah yang membuat semua orang iri hingga tak jarang bagi mereka yang menyukai seng membenciku. Pernah suatu hari dan itu pertama aku mengalami gangguan kecemasan.

Saat itu waktu istirahat tapi aku memilih di kelas seorang diri. Seng sedang melakukan persiapan untuk olimpiade yang sebentar lagi akan dia laksanakan.

Secara singkatnya salah satu kakak tingkat yang menyukai seng membawaku ke kamar mandi lalu menyiramku. Itu cukup menarik perhatian siswa yang lewat tak terkecuali seng. Dia ingin menemuiku di kelas tapi dia malah menemuiku di kamar mandi dengan keadaan basah kuyup.

Seng membawaku pulang. Aku sudah tidak tau bagaimana keadaanku kini. Seluruh badan ku gemetar hebat dan terus menangis.

Seng lah yang dengan kasih sayang nya selalu memberiku semangat. Memotivasiku, selalu menggenggam tanganku. Perlakuan kecil yang cukup membuatku beruntung memiliki seng.

Setelah kelulusan seng, dia memutuskan untuk melanjutkan studinya di negara lain. Itu cukup membuatku sedih. Siapa yang akan melindungi ku lagi di sekolah, pikirku.

Hingga di hari keberangkatannya, aku mendapatkan kabar jika pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Tidak ada yang selamat. Itu membuat sangat terpukul. Kekasihku meninggalkan ku selamanya. Bahkan aku menghadiri upacara pemakamannya. Dari hari itulah aku lebih suka menyendiri dari dunia luar.

Namun, kini...
Dia didepan ku. Aku pikir ini hanya mimpiku di pagi hari. Tapi melihat perlakuannya padaku yang masih sama dan nyata membuat ku tak bisa menyembunyikan lagi rasa haruku.

"Jangan menatapku seperti itu atau kamu bisa jatuh cinta padaku" gurau nya.

Aku mulai meneteskan air mata. Dia panik dan segera memelukku. Astaga, aku sangat merindukan pelukan hangatnya.

"Kamu jahat"

Aku memukul dadanya melampiaskan perasaanku selama ini.

"Maafkan aku freenky. Biar aku jelaskan semua"

Seng mulai menceritakan semua. Dari awal hingga saat ini tanpa mengurangi sedikitpun. Akhirnya aku mengetahui jika kematiannya hanya sebuah kepalsuan. Salah satu saingan ayahnya mengincar seng untuk dibunuh. Sampai sang ayah melakukan rencana itu. Memalsukan kematian seng.
.
.

"Kamu sendirian saja?" tanya seng setelah menyelesaikan ceritanya.

"Tidak" ucapku

"Apa kamu bersama kekasih mu?" canda seng menaik turunkan alisnya.

Dia masih saja menyebalkan huh.

"Aku bersama temanku tau" ucapku kesal dan memalingkan wajahku.

"Jadi belum memiliki kekasih ya"

Aku menggeleng pertanda tidak tanpa aku sadari.

"Baguslah" senyum seng.

Kamu dalam masalah besar freen
- author

Seng mengajakku untuk kembali joging tapi aku menolak karena sungguh aku sudah tidak kuat. Akhirnya dia mengajakku berkeliling ke tempat yang dulu pernah kita pergi bersama.

Aku seperti melupakan sesuatu. Namun, aku segera menepis nya dan kembali fokus pada seng yang tertawa disampingku saat mengingat kenangan dulu.
.
.
.

Dilain tempat...

"Hoii becc, katakan padaku kamu kenapa" tanya irin.

Ini sudah kesekian kalinya irin bertanya pada becca. Tapi becca sama sekali tidak mau menjawab malah dia semakin menenggelamkan wajahnya pada bantal dan terisak.

Tiba-tiba saja becca datang ke rumah irin dengan mengenakan pakaian olahraga dan menangis sampai saat ini.

Irin yang sudah bingung lantas memanggil love dan panly untuk datang ke rumahnya guna menenangkan becca.

"Becc.. ayo katakan kamu kenapa" tanya love masih memeluk becca.

"Tak apa jika kamu tak mau bercerita tapi jangan menangis kita ikut menangis"

Mereka bertiga pura-pura menangis. Hal itu membuat becca tertawa pelan dan mendongakkan kepalanya. Dapat mereka lihat keadaan becca dengan air mata yang masih mengalir dan hidung yang merah.

Lantas mereka memeluk becca mencoba memberikan semangat.

"Oke, sekarang lupakan masalahmu. Ayo kita jalan-jalan saja" ajak panly.

"Irin, aku pinjam baju mu ya. Aku malas pulang ke rumah" becca bersuara.

"Baiklah cepat bersiaplah dan dandan yang cantik. Kita tunggu dibawah ya" ucap irin mengusap rambut becca.

Love, irin dan panly memilih menunggu becca di ruang keluarga.

"Menurut mu becca kenapa" tanya love.

"Aku juga tidak tau masalah apa yang sedang menimpanya" sahut irin.

"Aku tidak terima jika ada yang berbuat jahat pada princess kita" geram love mengepalkan tangannya.

"Aku tidak akan membiarkan adik kecil kita menangis lagi" ucap panly yang diangguki love dan irin.

Melihat becca yang sudah keluar dari kamar irin membuat mereka menghentikan percakapan mereka.

Walaupun becca menggunakan pakaian santai tapi sungguh dia sangat cantik. Siapa pun pasti akan jatuh hati padanya. Termasuk kedua teman laki-laki mereka nonn dan billy. Tapi nonn selalu menunjukkan nya berbeda dengan billy yang menunjukkan nya melalui perhatian kecil.

Mereka memilih pergi ke semua tempat agar becca melupakan masalahnya.























aduh freen berulah_-

enjoy and vote na khaa 🦦🌷
I hope you guys like the story
don't forget to comment if u like this><

Sea and You (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang