Harap bijak dalam membaca
"Seng.."
Freen bangkit dari kursinya menghampiri seng dan menyuruhnya duduk. Mereka saling duduk berhadapan di sofa bersama nam yang ikut disamping freen.
"Khun seng, ada keperluan apa anda kemari" tanya freen sopan karena mereka kini masih di lingkungan kantor.
"Saya mendapat tawaran kerjasama. Itu kenapa saya langsung kesini dan menemui CEO nya dan ternyata orang itu adalah anda" ucap seng.
Freen langsung menatap nam. Bagaimana bisa seng yang menjadi client mereka.
"Suatu kehormatan bisa bekerjasama dengan khun seng. Jadi bagaimana dengan kerjasama yang kami ajukan" ucap freen.
"Sekretaris saya sedang membawa dokumennya kemari" balas seng.
Begitu sekretaris seng datang, mereka melanjutkan pembicaraan hingga mereka mendatangi dokumen tersebut dan saling berjabat tangan menyetujui kerjasama itu.
Jam sudah menunjukkan jam makan siang, tapi seng sama sekali tidak beranjak dari duduknya. Dia masih terus berbicara membuat freen lelah. Nam lah yang menanggapi, sesekali freen juga menjawab pertanyaan yang diajukan.
Freen mengecek ponselnya siapa tau becca menghubunginya. Namun, sama sekali tidak ada notifikasi dari becca membuat dia menghembuskan napas.
"Kalau begitu, maaf saya harus pergi karena ada meeting" ucap seng melihat jam tangannya.
"AKHIRNYA.." batin freen bersorak.
"Ah sayang sekali, baiklah sampai jumpa lagi" ucap freen.
"Mungkin lain waktu kita akan membahas dengan makan siang bersama" seng tersenyum.
"Tentu"
Seng pergi bersama sekretarisnya. Dia terlihat senang bisa melihat freen, orang yang dia cintai. Walaupun freen sudah menolaknya tetap saja dia masih mencintai wanita itu.
.
.
.Becca dengan sengaja tak mengabari freen saat pulang kuliah. Dia akan memberi kejutan pada freen dengan mendatangi kantornya.
Dengan langkah panjang, dia menuju lift untuk segera ke ruangan freen.
Kenapa dia tidak dicegah lagi?
Karena freen telah memberitahu Leona sang resepsionis untuk mempersilahkan becca masuk. Hal itu tentu membuat bingung leona, namun dia tetap menjalankan perintah dari bos nya.
Becca telah sampai di lantai 5 tepat ruangan freen berada. Dia menyusuri koridor sembari melihat-lihat ruangan para staff disana.
Saat ingin sampai di ruangan freen, dia melihat seng keluar dari ruangan itu. Sontak becca langsung bersembunyi dibalik dinding. Seng bersama seorang wanita melewati becca yang dari tadi mengawasinya.
Perasaan cemburu dan lainnya berkecamuk di hati becca.
"Untuk apa orang itu menemui p'freen" gumamnya.
Becca kembali melanjutkan langkahnya. Dengan ragu dia mengetuk pintu ruangan freen. Terlihat nam yang membukakan pintu itu.
Nam terkejut melihat becca, juga dengan freen yang terkejut pula didalam sana. Merasa mereka butuh privasi nam pergi setelah mempersilahkan becca masuk.
Mata becca telah menatap freen tajam. Dia mendekat kearah freen yang masih duduk di kursinya.
"S-sayang.. kenapa tidak mengabariku dulu jika ingin kesini" ucap freen gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea and You (end)
Random"Aku suka laut" - becca . . . "Tapi saya suka kamu" - freen