"Iya mom dia ada disini"
"..."
"Dia baik-baik saja, nanti aku akan bilang padanya agar menemui orang tuanya""..."
"Iya mommy""Baiklah aku tutup dulu, bye mom"
Becca mengakhiri panggilannya dengan mommy. Bertepatan dengan itu, freen keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan mandinya.
"Siapa sayang?" tanya freen sambil mengeringkan rambut dengan handuk.
"Mommy" ucap becca.
"Dimana ponselmu? ibu menghubungimu tapi tidak tersambung dan ternyata kamu kabur dari pernikahan" lanjutnya.
Dia menjewer telinga freen pelan saking kesalnya.
"Ampun becc, jika aku tidak kabur pasti aku sudah menikah sekarang" freen berusaha menghindar dari jeweran becca.
Becca terdiam, "Benar juga"
Dia menggiring freen untuk duduk di pinggir ranjang agar dia mudah membantu freen mengeringkan rambutnya.
Freen memeluk perut becca yang didepannya. Mendongak menatap sang kekasih yang dia kira sudah tiada akibat kecelakaan pesawat satu tahun yang lalu.
"Aku masih tak percaya kamu didepanku sekarang" ungkap freen.
"Jika aku tiada pun aku akan selalu di hatimu" tunjuk becca pada dada freen.
"Jangan tinggalkan aku lagi" ucap freen mengeratkan pelukannya.
"Tidak akan"
Hening seketika. Becca masih melanjutkan kegiatannya, berbeda dengan freen yang memejamkan mata sembari menempelkan telinga ke perut becca.
"Apa disini ada bayinya?" celetuk freen.
Becca kaget mendengar ucapan freen. Entah pemikiran darimana sehingga freen bisa berkata seperti itu.
"Harus dibuat dulu" ucap becca menimpali freen dengan gurauan.
"Bukankah kita sudah membuatnya seharian. Bahkan kemarin aku membiarkanmu diatas" jawab freen.
Hal itu membuat becca kembali mengingat kegiatan panas mereka. Wajahnya tiba-tiba memanas karena malu.
"Ayo kita buat lagi" ucap freen penuh semangat.
"Big no" tolak becca.
Freen memanyunkan bibirnya merajuk seperti anak kecil yang tidak di turuti kemauannya.
"Kita harus ke rumah orang tua mu. Kamu harus menemui mereka dan meminta maaf dengan kekacauan kemarin" jelas becca penuh perhatian.
"Setelah itu apakah kita bisa membuat bayi" ucap freen lagi.
"Dasar mesum. Cepatlah bersiap" perintah becca.
Freen hanya menurut walaupun dengan muka ditekuk membuat becca hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kesayangannya.
.
.
.FREEN POV
Aku terus menggenggam tangan becca ketika tiba di rumahku. Rumah orang tua ku sendiri tapi aku takut untuk masuk. Aku mengeratkan genggaman. Becca melihatku dan tersenyum membuatku sedikit merasa tenang.
Kami melangkahkan kaki memasuki rumah. Aku pastikan seng dan keluarganya ada didalam karena tadi aku melihat mobil mereka terparkir rapi di halaman.
Saat kami masuk, semua mata tertuju pada kami. Ayah menghampiriku dengan tatapan tajam. Aku terduduk memeluk kaki ayah membuat semua orang terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea and You (end)
Random"Aku suka laut" - becca . . . "Tapi saya suka kamu" - freen