Pertunangan freen dan seng diadakan dengan sederhana. Hanya keluarga, sahabat dan beberapa kolega kerja mereka. Freen juga turut mengundang orang tua becca beserta Richie untuk menghadiri acara pertunangan nya.
Freen tampak cantik dengan dress putih yang membalut tubuhnya. Dia menatap semua orang yang tersenyum kearahnya. Entah pemikiran darimana hingga dia menerima lamaran seng.
Freen mulai berusaha untuk bisa mencintai seng walaupun di hatinya masih ada becca.
Acara pun dimulai. Seng mengambil cincin dan mulai menyematkan cincin tersebut ke jari freen. Lalu dilanjut dengan freen yang menyematkan cincin ke jari seng. Semua bertepuk tangan, seng tersenyum melihat ke arah freen yang dibalas senyuman tipis olehnya.
"Hoii mereka terlihat serasi" ucap nam dengan menahan harunya.
"Iya mereka tampak serasi"
Nam terkejut ada yang menyahuti ucapannya dan yang paling mengejutkan dia kenal dengan suara itu.
Dia melihat ke sampingnya dimana disitu berdiri gadis bule yang sangat ia kenal bersama seorang pria
"BECCA.."
Teriakan nam membuat seluruh mata memandang ke belakang tempat nam berdiri. Semua terkejut pasalnya memang benar becca berdiri disana dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya.
Orang tua becca dan richie segera menghampiri becca untuk memastikan. Clara mulai meraba wajah becca dengan tangis.
"Mommy"
"Becca anakku" tangis clara pecah melihat putri satu-satunya masih hidup.
"Kamu kemana saja nakk"
"Ceritanya panjang mom"
Steve dan richie yang melihat itu ikut memeluk becca. Suasana pertunangan menjadi haru karena kembalinya putri dari keluarga Armstrong.
Becca melihat kearah freen yang tengah menatapnya. Setelah pelukan ibunya terlepas, dengan penuh senyum dia berjalan menghampiri freen.
"Selamat atas pertunangan mu phii"
Becca memeluk freen singkat. Freen tak bisa berbuat apa-apa hanya diam dan mencerna situasi ini. Dia masih tak percaya orang yang didepannya adalah becca, kekasihnya. Becca berjalan kembali menemui orang tuanya.
"Kalau begitu, aku permisi dulu. Aku akan mengantar temanku ke hotel terdekat" pamit becca.
Freen menatap kepergian becca dengan tatapan sedih. Dia tidak tau harus berbuat apa sekarang.
"Kamu tak apa bec" tanya pria itu saat mereka sudah di luar.
Becca tersenyum, "Aku tak apa chris"
Christian, orang yang menyelamatkan becca dari kecelakaan pesawat satu tahun yang lalu. Dia menemukan becca yang terdampar di pantai saat dia sedang menemani keponakannya bermain.
Mulai saat itu, chris membawa becca ke rumah dan merawatnya bersama ibunya. Kondisi becca yang lemah dan tak mengingat satu pun tentang dirinya membuat chris dan ibunya menjaga becca sampai benar-benar sembuh.
Hingga akhirnya untuk pertama kali becca mengingat siapa dirinya dan disinilah dia kini, mengantar becca menemui keluarganya.
Chris melihat raut wajah sedih becca. Dia tau yang bertunangan didalam adalah kekasih becca. Becca sudah menceritakan semua. Dia hanya bisa merasa iba melihat itu.
.
.
.Freen terduduk di tengah ranjangnya. Menatap cincin yang melingkar dijari manisnya.
Becca nya kembali tapi dia bingung harus berbuat apa. Pernikahannya tinggal menghitung hari. Ingin sekali dia menghentikan semua ini dan kembali ke pelukan becca.
Freen terus saja memikirkan apa yang harus dia lakukan. Dia menangis karena dia terlalu lemah untuk bertindak. Malam itu freen menangis sejadi-jadinya.
Esok paginya, freen sudah berkutat di ruangannya dengan laptop dihadapannya.
"Becca kembali freen" ucap nam.
"Aku mau tau apa yang akan kamu lakukan" goda nam.
Freen menghela napasnya, "Apa yang harus aku lakukan nam"
"Dasar bodoh, jika kau masih mencintainya maka kejarlah sebelum dia diambil oleh pria yang datang bersama nya" ucap nam meninggalkan freen yang mematung.
Benar, freen melupakan pria yang datang bersama becca. Becca hanya miliknya dan sampai kapanpun akan terus begitu.
Secara diam-diam dia menyuruh anak buahnya untuk mencari latar belakang pria itu.
"Christian.."
Freen mulai membaca laporan yang diberikan anak buahnya. Dia membaca secara teliti tanpa melewatkan satu pun.
"Tak akan aku biarkan becca jatuh kepadamu" marah freen.
Sejak hari itu, dia selalu memantau becca. Freen memang belum berani bertemu dengan becca setelah terakhir becca datang ke pertunangannya.
Dia merasa kesal karena pria itu tak pernah jauh dari becca. Bahkan mereka sangat dekat. Saat ingin kembali mengikuti becca ponselnya berbunyi.
"Freen.."
"Iya ibu"
"Ayo cepat ke butik, kita fitting baju untuk pernikahan mu besok"
"Apakah bisa jangan hari ini"
"Freennn"
"Iyaiya"
Dengan terpaksa freen memutar balik mobilnya untuk pergi ke butik. Sampai dibutik dia mengikuti perintah ibunya untuk mencoba beberapa gaun. Seng juga turut hadir di butik itu.
"Sangat cocok untukmu nona" puji sang desainer.
"Aku yakin kalian akan sangat serasi jika di altar nanti" ucap ema.
Seng tersenyum menanggapi ucapan ema sedangkan freen hanya terdiam tak menghiraukan. Pikiran nya terus memikirkan becca.
.
.
."Aku senang kita akan segera menikah" ucap seng saat mereka berada di dalam mobil.
Freen kembali ke kantor dengan seng yang mengantarnya.
"Apa kamu bahagia freen?"
"Terima kasih" freen turun dari mobil seng. Seng menatap kepergian freen dengan menghela napas.
"Aku harus bagaimana nam" ucap freen bimbang.
"Jika kau mau tinggal batalkan saja" ucap nam enteng.
"Masalahnya hanya 2 hari lagi pernikahan akan dilaksanakan"
"Kamu mencintai seng?"
"Ya.. tapi aku jauh mencintai becca"
"Cepat putuskan atau kamu akan kehilangan becca"
Setelah mengucapkan itu, nam pergi meninggalkan freen yang merenungkan ucapan nam tadi.
-
enjoy and vote na khaa 🦦🌷
don't forget to comment if u like this><
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea and You (end)
Random"Aku suka laut" - becca . . . "Tapi saya suka kamu" - freen