1. That Girl

662 63 8
                                    

Menyukai seseorang yang eksistensinya nyata ada di dunia ini adalah hal yang normal. Tapi menyukai seseorang yang hanya bisa kau temui di dalam mimpi itu sedikit...... Mmm ...

Gila?

"Nnghhhh.... Ahh.. "

Lee Haechan terus melenguh di dalam tidurnya. Wajahnya berkeringat, alisnya saling bertautan dan mulutnya sedikit terbuka.

Dia tidak bergumam, tidak juga berucap, yang keluar dari mulutnya hanya lenguhan dan desahan.

Lelaki itu memeluk erat guling di sampingnya dengan pinggul yang bergerak-gerak.

"Mmmhh..."

Sampai di tahap akhir mimpi erotisnya, lelaki itu pun terbangun dengan perasaan aneh.

"Ah.. sial." Haechan mengumpat dalam sebuah gumaman kecil.

Lelaki itu duduk dan merasakan selangkangannya basah dan lengket. Oh.. ayolah, dia sudah berusia 27 tahun sekarang, bukankah sudah terlalu tua baginya untuk mengalami mimpi basah?

Tapi dia terus mengalaminya. Ini sudah kesekian kalinya dalam sebulan terakhir. Dan Haechan bermimpi dengan wanita yang sama. Wanita yang pertama kali muncul di mimpi basahnya sejak Haechan berusia 15 tahun.

Ini gila, ya memang benar-benar gila. Haechan seolah diteror oleh wanita itu melalui adegan-adegan erotis yang dia alami di dalam mimpinya.

Namun bukannya merasa takut, Haechan justru penasaran. Apakah wanita yang ada di dalam mimpinya itu benar-benar ada di dunia nyata? Ataukah itu hanya imajinasinya saja?

Yang jelas Haechan benar-benar mengingat jelas wajahnya. Dan dia menyukai wanita itu.

Haechan mengusap kasar wajahnya sebelum dia berjalan mengangkang ke kamar mandi. Euuwwhh.. dia tidak menyukai lendir lengket yang membasahi celananya ini. Mungkin besok-besok dia memilih tidur telanjang saja.

Haechan hanya butuh waktu 15 menit untuk mandi lalu dia keluar dalam keadaan yang lebih segar. Ada meeting yang harus dia hadiri pagi ini jadi Haechan harus bersiap lebih pagi.

"Tuan Lee mau sarapan dulu?" Seorang sekertarisnya yang bernama Shotaro sudah menunggu di lantai 1 rumah nya.

"Ga perlu. Aku makan di kantor saja." Kata Haechan.

Lelaki itu membenarkan letak dasinya lalu masuk ke dalam mobil. Shotaro juga mengikutinya. Haechan duduk di samping kursi pengemudi.

"Apa jadwalku setelah meeting? "

"Ada pertemuan dengan CEO Rosewood sebelum makan siang." Shotaro menatap layar tablet di tangannya untuk memastikannya sekali lagi lalu dia mengangguk dengan yakin.

Haechan tidak menanggapi apapun setelah itu. Dia duduk bersandar dengan tenang sambil menatap keluar jendela.

Diluar rencana awalnya yang ingin sarapan di kantor, lelaki itu justru meminta berhenti di salah satu restaurant sushi karena sudah terlalu lapar dan tidak bisa menunggu. Pada akhirnya Haechan terlambat 10 menit untuk meeting.

Tapi ya... Dia CEO nya. Tidak akan ada yang berani menegurnya saat dia terlambat. Namun Haechan selalu bersikap profesional. Dia akan mengusahakan untuk datang lebih awal karena waktu adalah uang.

Lelaki itu berjalan santai di lobby sembari membalas sapaan para karyawannya. Haechan melirik Shotaro sekilas dan meminta lelaki itu membelikannya americano panas di kantin kantor.

Seorang gadis berlari tunggang langgang ketika Haechan sudah berada di dalam lift. Lalu dia berteriak dengan satu tangan melambai di depan wajahnya.

"Tungguuuuu...."

My Pre-Wedding | LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang