9. Something Unwanted

442 56 7
                                    

"Cher.."

Cherry sedikit terlonjak saat Jeno tiba-tiba membuka pintu kamarnya tanpa permisi. Untungnya Cherry sudah selesai ganti baju.

"Kamu tau ga istilah yang namanya ketuk pintu dulu sebelum masuk kamar orang?" Cherry menatap menyindir dari balik pantulan standing mirror nya.

Gadis itu mengambil sisir lalu menyisir rambut panjangnya.

"Taulah, reflek aja tadi." Jeno melakukan pembelaan diri. Lelaki itu masuk ke kamar Cherry hanya menggunakan boxer dan tanpa atasan. Tampaknya Jeno baru selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang basah.

"Kenapa?

"Ada Haechan di bawah."

'ck.'

Respon Cherry jauh dari dugaan Jeno. Lelaki itu bersedekap dan mendekatinya.

"Kenapa muka nya begitu? Bukannya seneng di jemput calon suami."

"Ish.. belum jadi calon suami ya. Aku aja ga yakin mau lanjutin atau enggak." 
Cherry baru saja meletakkan sisirnya di atas meja, namun Jeno dengan jahilnya mengacak rambut panjang Cherry lalu tertawa.

"Ga usah manyun nanti tambah jelek."

"Jeno ihhh !!"  Cherry menendang perut Jeno, tidak keras tapi cukup untuk membuat lelaki itu menjauh.

"Yaudah cepet turun,ga enak biarin CEO nunggu lama." Kata Jeno. Lelaki itu berjalan ke arah pintu, hendak keluar.

"Jen.."

Jeno kembali menoleh.

"Hm?"

"Hari Minggu anterin potong rambut yah?"

Jeno tidak langsung menjawab, lelaki itu menatap Cherry dengan wajah bingung. Dari yang Jeno tau, Cherry itu sangat menyayangi rambutnya. Bahkan dari kecil Cherry selalu memelihara rambut panjangnya dengan baik dan dia akan menangis jika disuruh potong rambut.

Lalu... Kenapa tiba-tiba mau potong rambut?

"Jen.." Cherry memanggilnya sekali lagi karena Jeno tidak kunjung menjawab.

"Ga mau!!! Minta anter aja sama Haechan."

"Jeno nyebelin!!!"

"Maaf yah ga ngabarin kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf yah ga ngabarin kamu."

Haechan membukakan pintu mobilnya untuk Cherry dan mereka duduk bersebelahan. Shotaro sekertaris sekaligus asisten Haechan sedang memegang kemudi di depan. Lelaki itu menunduk pada Cherry sebelum menjalankan mobilnya.

"Iya."

"Kamu baru kerja 2 Minggu ya?" Haechan melirik Cherry namun gadis itu malah menatap keluar jendela.

" 3 Minggu."

"Gimana? Betah?"

"Iya."

Haechan mengatupkan bibirnya. Ada yang tidak beres disini. Kenapa Cherry menjawab pertanyaannya dengan singkat dan gadis itu juga tidak menatapnya. Apa dia marah?

My Pre-Wedding | LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang