Cherry mengalami kesulitan berpikir dan itu sangat berdampak pada pekerjaannya yang membutuhkan imajinasi tinggi.
Wajah Haechan seolah berputar-putar di kepalanya dan juga senyumannya yang seperti menghantuinya. Cherry menghela nafas sekali, lalu menyangga kepalanya dan menatap ke bawah ke arah taman yang berada di luar gedung.
Ruangan studio tempat Cherry bekerja berada di lantai 3 dan memiliki 2 desain, Indoor dan outdoor. Desain interiornya pun dibuat penuh warna dan ceria. Semua ini demi menjaga imajinasi para ilustrator agar tetap aktif.
Terkadang saat otaknya buntu Cherry memilih bekerja di luar ruangan sambil menatap taman dan air mancur yang ada di lantai 1.
Namun pemandangan kali ini terlihat berbeda. Segerombol orang tengah berjalan beriringan disana. Ada Jeno di dalam gerombolan itu dan juga Lee Haechan yang seolah menjadi center nya. Ini membuat Cherry penasaran.
Sebenarnya gadis itu mulai bertanya-tanya ketika Haechan menjemputnya dengan mobil mewah. gadis itu mulai berpikir karyawan mana yang sanggup membeli mobil semewah ini, tapi Cherry tak mau berprasangka, dia pikir mungkin Haechan berasal dari keluarga kaya.
Tapi setelah melihat bagaimana lelaki itu di kantor, Cherry mulai menganggap kalau Haechan mungkin adalah salah satu petinggi di perusahaan ini.
"Hey.."
Seseorang menyenggol bahunya dan membuat Cherry menoleh. Yeji duduk di sampingnya. Dia juga seorang ilustrator dan bekerja di studio yang sama dengan Cherry.
"Hai." Balas Cherry. Gadis itu belum merasa akrab dengan siapapun tapi Yeji selalu ramah padanya. Ini yang Cherry suka darinya.
"Mereka kelihatan sibuk yah, kayaknya akan ada game jenis baru yang dirilis."
"Mereka?" Cherry perlu menggaris bawahi pernyataan Yeji.
"Itu.. bapak CEO dan kawanannya." Yeji menunjuk ke arah gerombolan orang penting di bawah dengan dagunya.
Cherry kembali menoleh ke bawah dan menatap gerombolan itu lagi.
"Ohh... "
"CEO kita sangat hebat, dia masih muda tapi ide-idenya sangat gila."
"Oh ya?? Memangnya yang mana CEO nya??" Cherry mulai melongok ke bawah, terlihat tertarik dengan orang yang menjadi pimpinannya.
Tapi percuma saja karena gerombolan orang di bawah semuanya terlihat muda.
"Itu yang pakai kacamata, namanya Lee Haechan, dia teman sepupumu masa kamu ga tau sih?"
"Hah???"
Lee Haechan?? Lee... Haechan.. orang yang melamarnya itu seorang CEO??
'Heol~'
Cherry menutup mulutnya yang menganga. Teringat kembali pada kelakuannya saat menubruk Haechan di lift dan juga saat dia bicara menggunakan bahasa non formal padanya.
'untung aku ga dipecat.' Cherry membatin.
Ahhh... Tapi bukannya di pecat Haechan malah melamarnya. Siapa yang gila sekarang?
"Udah ganteng, genius, berkarisma,young and rich pula. Beruntung banget besok yang bakal jadi istrinya." Yeji kembali berujar.
"Itu kan luarnya aja, kita ga tau dalamnya. Manusia kan punya dua wajah." Cherry mengajukan argumen yang berlawanan.
"Ya.. iya sih.. tapi selama ini dia memperlakukan karyawan dengan baik kok, termasuk ngasih liburan gratis. Dia jarang mecat orang." Yeji menyangga kepalanya dengan sebelah tangan lalu menghadapkan kepalanya ke arah Cherry.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pre-Wedding | LEE HAECHAN
FanficTidak pernah saling kenal atau saling bertegur sapa tapi tiba-tiba di lamar boss sendiri? Segala sesuatu itu harusnya di mulai perlahan-lahan dan penuh perasaan. Tidak seperti Lee Haechan, CEO gila yang secara brutal melamarnya dan memaksa Cherry un...