19. This Way is More Fun Than Hating You

387 62 8
                                    

Haechan itu bukan sosok pemalas, dia hanya tau cara menghargai tubuhnya dengan cara istirahat dengan benar. Namun khusus hari ini lelaki itu tidak ingin istirahat.

Saat tidak melakukan apa-apa otaknya jadi berpikiran negatif. Dia masih menyimpan kekesalan untuk Cherry dan Haechan tidak mau itu terus terjadi. Pada akhirnya dia rela membuat tubuhnya sibuk untuk sekedar mengalihkan fokusnya.

Bukan pergi ke gym, atau bermain game seperti yang biasa dia lakukan. Kali ini Haechan memilih melakukan sesuatu yang butuh konsentrasi tinggi. Seperti latihan menembak contohnya.

Lelaki itu tampil keren dengan stelan casual serba hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu tampil keren dengan stelan casual serba hitam. Tatapan matanya yang sendu dan tak bercahaya membuat vibes Haechan lebih mirip seperti seorang pembunuh bayaran.

Haechan melepaskan satu tembakan lalu dia menegakkan tubuhnya dengan satu tangan terangkat untuk menyugar rambutnya kebelakang dan mengumpat karena tembakannya meleset.

Sepertinya menembak bukan pilihan yang tepat untuk meredakan emosi. Harusnya Haechan memilih Thai boxing atau taekwondo saja tadi.

Lelaki itu akhirnya memilih untuk beristirahat. Dia duduk dan meraih air mineralnya. Tatapan matanya tak sengaja melirik ke arah ponselnya yang berkedip-kedip, dengan dengungan ringan tanpa suara.

Lee Jeno meneleponnya, tapi Haechan enggan mengangkat. Dia membiarkan itu sampai ponselnya mati sendiri.

Namun itu tidak berselang lama, ponselnya kembali berdengung, kali ini Cherry yang meneleponnya. Haechan rasanya masih enggan menjawab. Tapi setelah dia berpikir ulang akhirnya dia menanggalkan keegoisannya dan mau berbesar hati untuk mengangkat telepon Cherry.

"Halo." Ucapnya singkat.
Namun bukan suara lembut Cherry yang menyambutnya di seberang telepon, melainkan suara tegas Jeno yang terdengar panik.

"Chan.. kau dimana?" Tanya Jeno.

"Di rumah, kenapa?" Haechan berdusta.

"Cherry masuk rumah sakit."

Haechan buru-buru pergi begitu Jeno mengabari kalau Cherry masuk rumah sakit, dia tidak bertanya apa dan bagaimana bisa, Haechan langsung saja pergi karena panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan buru-buru pergi begitu Jeno mengabari kalau Cherry masuk rumah sakit, dia tidak bertanya apa dan bagaimana bisa, Haechan langsung saja pergi karena panik. Tapi bodohnya dia juga lupa bertanya Cherry dirawat di rumah sakit mana. Akhirnya Haechan kembali menelepon Jeno dan menanyakan alamatnya.

My Pre-Wedding | LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang