k e t i g a

31.3K 2K 64
                                    

sepeninggalan Leon, Allan langsung mengkunci pintu dan masuk ke kamar Lio sebentar untuk melihat anak nya ituu.

cup

"nice dream sayang nya buna." bisik Allan.

Allan keluar menuju kamar nya.

~~~~

pagi yang cerah ini seperti biasa Allan udah berada di dapur, hari Minggu ini Allan jadi bisa full time bareng Lio di rumah, Allan engga masak yang ribet karena mereka cuma berdua, Allan masak nasi goreng untuk mereka berdua.

Allan selesai dengan acara masak nya menuju ke kamar Lio untuk membangun kan anak semata wayang nya itu.

"Lioo bangun sayang." ujar Allan mengelus kepala Lio.

eghhh

Lio mengerjap kan mata nyaa menyesuaikan cahayaa yang masuk ke retina mata nya.

"bunaaa?" Lio merentangkan tangannya.

"iya sayang ini bunaaa." ucap Allan tersenyum.

Lio memeluk Allan dengan eratt, "Lio angen buna." ucap nya di ceruk leher Allan.

Allan terkekeh, "makanya lain kali jangan kabur kaburan." ucap Allan lembut.

"colly bunaa Lio dandi Lio enda ulani agi." ujar Lio memamerkan gigi depan yang baru tumbuh sedikit itu.

"mandi yuk habis itu sarapan terus kita main."

"lek go!" teriakk Lio di gendongan Allan.

Allan tersenyum melihat anak nya yang antusias sekaliii ituu.

~~~

disini laa Lio dan Allan sekarang setelah mandi dan sarapan merekaa ke ruang tengah untuk bermain, saat asik bermain bell rumah mereka berbunyi.

ding dong

"siapaa yang bertamu pagi pagi begini."  batin Allan menoleh ke arah pintu.

"Lio sayang bunaa bukaa pintu bentar ya." Allan bangun dari duduk nya menuju pintu.

"siapa?" tanya Allan saat pintu terbuka.

orang yang di luar  langsung nyelonong masuk tanpaa mengeluarkan satu kata patah pun.

Lio yang mendengar ada langkah kaki mendekat ke arah nya menoleh.

"om Leo!" giranggg Lio merentangkan tangan nya ke arah Leon.

Leon mengangkat tubuh Lio ke dalam dekapan nya seketika rasa capek Leon hilang saat melihat Lio yang antusias sekali padahal mereka baru ketemu kemaren.

"om Leo itu buna na Lio." tunjuk Lio ke arah Allan yang membawa secangkir minuman untuk leon.

"oh yaa?" Leon pura pura terkejut.

"iyaa,bunaa tiniii tenalan tama om Leo!" panggil Lio, Allan yang mendengar panggilan Lio menoleh ke arah Lio.

"buna di sini aja sayang buna mau nonton tv." tolak Allan lembut.

"om tulunin Lio!"

Leon menurun kan Lio dari gendongan nya dan melihat apa yang anak itu bakal lakuin ke pada buna nya itu.

Lio berjalan ke arah Allan, ia menarik tangan Allan menuju Leon, menyatukan kedua tangan orang dewasa itu.

"sayang kenapa?" tanya Allan menunduk ke arah anak nya.

"om Leo tenalin buna na Lio nama na Allandla tsaputla"ucap Lio mendongak menatap Leon, Leon mengangguk kan kepala nya.

"nah buna ini om Leo om yang temalen beliin Lio ets tlim." Lio menoleh ke arah dua orang dewasa itu bergantian.

Allan menoleh ke arah anak nya, Allan melepaskan tautan tangan mereka, Allan berjongkok di depan Lio dengan tersenyum.

"iya sayang buna udah kenalan." ujar Allan lembut.

Lio menoleh ke arah Leon yang di balas anggukann Leon, Lio memeluk leher Allan.

"buna om Leo bisa nda dadi ayah na Lio?" tanya Lio berbisik di telinga Allan yang sial nya masih di denger Leon.

Allan yang mendengar perkataan anak nya itu menoleh ke arah Leon, Leon yang mengalihkan pandangan nya seolah dia tidak mendengar apa apa.

"sayang ga bisa gitu Buna dan ayah Lio itu cuma Buna doang, dan ayah? buna bisa jadi ayah sekaligus buna buat Lio." ucap Allan lembut mengusap punggung anak nya.

Lio melepas kan pelukan nya, Lio menatap kedua orang dewasa itu sebentar lalu Lio tiba-tiba mengangguk.

"colly ya buna talo pelmintaan Lio bitin buna tedih." Allan mendekap anak nya lagi.

"engga sayang kamu ga salah." ucap Allan memeluk erat anak nya.

Leon yang memerhatikan dua pemuda berbeda usia Itu tersenyum.

"Lio mau main sama om Leo?" tanya Leon ke arah Lio.

Lio melepas kan pelukan nya menoleh ke arah Leon dan mengangguk.

"ayok om tita ain" ajak Lio menarik tangan Leon.

Allan  melihat anak nya cepat sekali berubah mood hanya menggeleng kan kepala dan menuju ke atas untuk mengambil sesuatu.

"ini jaket kamu makasih." Leon melirik jaket di tangan Allan lalu mengangguk.

"taro di meja situ aja dulu nanti gue ambil pas mau balik." ucap Leon.

"tita au ain apa om?" tanya Lio.

"main apa aja." jawab Leon tersenyum.

~~~~

tidak terasa hari udah sore Lio yang kecapean main seharian bareng Leon udah tertidur pulas di dalam kamar nya.

"makasi ya kamu udah mau menemani Lio main." ucap Allan tersenyum.

Leon mengangguk "bole nggak kapan kapan gue ajak Lio main ka luar?" tanya Leon menatap allan.

"boleh, tapi nanti jadi ngerepotin kamu." jawab Allan.

"gak kok tenang aja" Allan mengangguk di balas senyum sumringah dari Leon.

"lo kan sekolah gimna Lio gue aja yang jemput di play group nya?" tanya Leon lagii.

"emang nya kamu engga sekolah?" tanya balik Allan bikin Leon gelagapan.

"gue sekolah-" ucap Leon terpotong.

"nah kan kamu sekolah gak papa Lio nya di play group aja nunggu aku pulang sekolah biasanya juga gitu." potong Allan cepat.

"gapapa kok sekolah gue pulang cepet." bohong Leon.

"beneran gapapa?" tanya Allan polos.

Leon mengangguk cepatt, "iya gak papa."

Allan menganggukan kepala nya setuju dengan perkataan Leon.

"kalo gitu gue pamit." Leon meninggalkan perkarangan rumah Allan.

~~Bersyambung

ALLEON [BxB] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang