"Jadi begini saya mendapatkan laporan bahwa Lionel Andreas pernah membuat salah satu teman nya terluka, benar?" tanya pak Julian menatap Allan dan Leon bergantian.
Leon menggenggam tangan Allan," biar gue yg jelasin." bisik Leon.
"ekhemm.... kejadian itu udah lamaa sekali pak saya dan author aja ampe lupa itu di chapter berapa kenapa bapak baru ungkit sekarang?" tanyaa Leon menatap Julian.
Julian menatap Leon balik," saya kira awalnya itu hanya kecelakaan atau ketidak sengajaan tapi ternyata ada wali korban yang bilang kalo Lionel sengaja melakukan itu." Leon mengangkat alis nya.
" Bapak ada bukti kalo semisal Lio emang melakukan itu sengaja?" Julian menggeleng.
" saya tidak punya bukti tapi wali korban menunjukkan bekas luka di jidat korban yang di sebab kan oleh Lionel beliau berkata bahwa Lionel sering menggangu mereka itu sebab nya Lionel tidak punya temen di sekolah." ujar pak Julian Panjang lebar.
Leon menatap tajam pak Julian itu," bapak Julian yang terhormat saya tidak terima kalo Lio di fitnah begitu itu sama saja bapak mencemarkan nama baik Lio Karena bapak tidak ada bukti." pak Julian menegang.
" Terserah anda saya disini sudah memutuskan bahwa Lionel Andreas bukan lagi bagian dari play group ini, anda silahkan keluar." Leon menggertak gigi nya rahang nya mengeras.
Brakk
Leon mengembrak meja," Terus gimanaa kasus yang duluu Lio sampai keluar play grup ha? kenapa dia bisa kabur dari play grup?? apa anda tahu!!?" pak Julian menyerngit menatap Leon.
" Saya tidak tau dan tidak ada satu pun yang melaporkan kesaya terutama penjaganya." ujar pak Julian santai.
Leon menetap nyalang orang di depan nya," Dengan santai nya anda bilang begituu?? anda bisa saya tuntut!" pak Julian mengangkat bahu acuh.
" Hei anak mudaa, kau tidak punya bukti atas itu jadi kenapa saya harus percaya sama kau! dan apa tadi mau menuntut saya?? coba aja!" ucap pak Julian sombong.
Rasaa nya ingin sekalii Leon memukul wajah tua bangkaa di depan nya ini tapi ia masih punya sopan santun kepada orang tua jadi nya masi bisa ia tahan emosi nya itu.
Allan mengusap sabar punggung Leon membuat ia sedikit tenang," udah gapapa sekarang kita fokus cari Lio." Leon menatap Allan.
"Gabisaa Lann ini udah keterlaluan kenapaa bisaa kasus Lio ilang kemaren mereka seperti tidak pernah kejadian apa apa sedangkan ini hanyaaa goresan kecil aja sampee nge DO Lio gue ga terima!" marah Leon.
Allan menunduk benar yang di katakan Leon mereka harus meminta keadilan tapi Allan tidak tau apa apa maksudnya ia tidak punya apa apa sekarang bukan! bukan dalam hal uang ia tidak punya dukungan atau saksi yang melihat kejadian karenaa semua orang membenci dirinya dan Lio.
Leon menghela nafas berat," Okee ayo kita keluar dari sini." ujar Leon ia tidak menghiraukan tatapan tak suka dari pak Julian ia anggap si tua itu hanya patung pajangan.
"Gue jadiian makan malam nya harles lu pak tua!."Batin Leon.
Leon sudah berada dalam mobil nya bersama Allan ya memang kali ini Leon menggunakan mobil bukan motor ia menatap Allan di samping nya.
"Maafin gue ya!" ujar Leon.
Allan mengkerut kan dahi nya," Maap untuk apaa kak?" tanya Allan.
Leon menggeleng," Gapapa gue mau minta maap aja soalnya tadi gue hampir ilang kontrol." Allan mengangguk ia refleks mengusap kepala Leon soalnya kebiasaan kalo Lio minta maaf kepada dirinya pasti ia mengusap kepala anak itu.
Leon menegang seketika wajah nya rasa nya panas, ia menegakkan tubuh nya membuat Allan tersadar apa yang sedang ia lakukan.
"Eh..maaf kak A-aku gak sengaja reflek tadi." ujar Allan gugup, Leon mengangguk kaku ia kembali'pokus nyetir mobil.
"Bangsattt!!! bisa bisa nya gue ngeblus cuma karena ituu njink." Batin Leon.
****
" jadi apa rencana kita?" tanya Rangga berbisik.
Ucup menoleh," gue punya ide."
" apaa?" Ucup melihat sekeliling memastikan bahwa keadaan sepii.
terlihat semua penjaga sedang di luar ia kembali menatap Rangga," gue bakal alihkan semua penjaga, lo bawa Lio keluar dari sini." Rangga menatap Ucup jenggah ia kira ide nya bakal brilian ternyata pasaran.
" lohh kenapaa lo natap gue gitu?" Rangga masii stay sama raut wajah nya.
" lo nyuruh gue bawa Lio keluar sedangkan kaki samaa tangan gue ke ikatt masa gue harus ngesott ntar readers ngira gue sama Lio lomba ngesott." Ucup nyengir.
" maap maapp ulang ulangg." Rangga mengscrol eyes.
" ekhemm...di saku gue adaa potongan kaca yang gue ambil dari pecahan-pecahan di sanaa nah gue harap lo bisa buka ikatan kita ini make itu." ingin sekali rasanyaa Rangga menggeplak kepala temen nya ini.
" lo gak liat kalo ikatan kita ini tali untuk tarik tambang?? lo kiraa mudah mutusin tali ini dalam semalam?" tanya Rangga jengah.berchandyaa bukan tali tarik tambang kok hehe:v
Ucup mengscrol eyes," komen ajaa terus anjg gue capek cavekk ngasi idee bukan nya di bantuin malahhh komen muluuuu serahh luu dah." Rangga cengengesan.
" mangap mangappp, jadiii setelah gue bukaa ikatan nyaa gue langsung kabur bawa Lio?" Ucup menggeleng.
" Lo bilang ajaa Lio pup di celana dan lo harus bawa dia ke wc-" Rangga menganga.
" ntar ketahuan tolol klo tangan kita udah ga di ikat." Potong Rangga.
" dengerin dulu Bangsat." dengus Ucup.
Rangga cengengesan," mangap lanjut lanjut."
Ucup mengusap dada sabar melihat kelakuan teman nya itu ia tersenyum paksaa menatap Rangga," jangan lu potong potong lagii." tekan Ucup, Rangga mengangguk.
" Om!" panggil Lio membuat ke dua orang itu mengentikan bicaranya.
" Kenapa Lio?" tanya Rangga, Ucup hanya menatap saja.
"Lio lindu bunaa om!" adu Lio.
Rangga menatap senduu Lio," Sabar yaa nanti kita keluar dari sini Lio bakalan temu buna." Ucup mengangguk membenarkan omongan Rangga.
" Tapi talo tita ati di tini diana?" tanya Lio membuat Rangga menatap nya horor.
"Astaga Lio lambee muuu! gak mungkin la kita mati disini yakan Cup?" Ucup mengangguk.
" udah Lio ga usah mikir macem macemm besok kita keluar dari sini." ujar Ucup.
***
TBCYey udah sampee siniii....hehrhhwhw makasii ya udah mau bacaa ehh btw tau cerita gue dari mana?? ga mungkin kan langsung nongol di branda wp kalian wkwk🗿
dah see you next chapter lopeelope muachhh
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLEON [BxB] END
RandomAllandra Saputra di umur nya yang masi remaja harus mengurus seorang balita laki laki, apakah allandra sanggup mengurus balita dan bersekolah?. ~~~~ "buna ata temen lio, lio itu anyeh kalena ibu na lio itu aki-aki"ucap seorang balita yang dulu nya h...