T i g a p u l u h t u j u h

17.6K 1K 29
                                    

tidak terasa setelah kejadian malam itu mereka sudah 6 bulan hidup bersama tanpa ada gangguan dari orang lain dan untuk masalah stiven dengan Icha mereka tidak ada lagi kabar mengenai ke dua orang itu leon telah kerja di perusahaan cabang ayah ya sedang kn allan ia telah kelas 12.

lio kadang masih tinggal di markas atau engga ikut leon ke kantor nya, lio balita itu sekarang udah ngomong lancar tapi belum bisa bilang r.

Padahan mereka baru tinggal bersama selama 5 bulan tapi mereka udah seperti keluarga bahagiaa untuk leon ia kadang akan menyelinap masuk ke kamar allan.

"Hwekk...hwekk.." allan berlari ke toilet sekolah.

tian yang panik menyusul allan ke toilet ia masuk ke dalam toilet itu membatu allan, ia memijit leher allan.

"Huh..hwekkk.." tian panik ia menelpon leon.

"Lan pulang ajaa ya." saran tian.

allan menggeleng,"aku cuma masuk angin kaya nya." ujar allan.

tian mengehela nafas,"Pulang aja lan gue udah telponin leonn untuk jemput lu."

allan akhirnya mengangguk,"Ayo gue bantu lu ke depan tas lo biar nanti gue yang bawa." ujar tian.

Leon berlari menghampiri allan,"Sayang kamu kenapa??.. kita ke rumah sakit ya?" tanya leon.

allan menggeleng,"Aku gak papa paling cuma masuk angin aja." leon pasrah ia menuntun allan masuk ke mobil.

"Makasih tian kalo gitu gue cabut dulu." pamit leon, Tian mengangguk.

"Ga mungkin dongg ya?!!" Batin allan ia mengusap perut nya tanpa sadar.

"Kenapa sayang? perut nya sakit?" Tanya leon, ia menatap dalam allan, allan tiba tiba membeku ia menatap panik leon.

"ehh...enggak kok kak...." ujar allan, Leon mengangguk ia melajukan mobil nya membelah jalanan kota.

***
"em...kak tiba tiba aku pengen es ebcd." cicit allan. memecahkan keheningan di dalam mobil itu.

Loen menyerngit menatap allan heran,"es?.. no sayang kamu engga enak badan masa mau es." tolak leon.

allan melengkung kan bibir nya,"Hiks..kakak jahat hikss.. ga like." isak allan.

"Kenapaa sih inii jadi nngis cuma hal sepele." Batin allan merutuki dirinya sendiri.

leon gelagapan ia menepi kan mobil nya, leon memeluk allan tapi segera di tepis allan.

"Jangan sentuh....." tekan allan.

leon memijit pangkal hidung nya,"oke...kita beli es itu di mana jualan nya?" tanya leon.

allan menggeleng,"hiks.. uncle muthu.." jawab allan.

leon menjatuhkan rahang nya dimana ia mencari uncle muthu itu hanya ada di kartun upin ipin engga ada di Dunia nyataaa astagfirullah,

"Sayanggggg uncle muthu gak ada di dunia nyata." jelas leon sabar.

tangis allan semakin kenceng,"huwaaaa mau es ebcd uncle muthuuu huwaaa."

leon membawa allan ke dalam dekapan nya,"iya iyaa kita belii tapi kita jemput lio dulu ya di markas." pujuk leon.

Cup

leon mengecup bibir allan pelan,allan mengangguk,"iyaa."

leon mengehela nafas lega ia segera melajukan mobil ke markas untuk menjemput lio.

Brak

allan membuka pintu markas dengan tidak santai membuat mereka yang berada di dalam terlonjak kaget.
allan tidak menghiraukan mereka ia hanya pokus berjalan menujuuu lio.

"lio ayo pulang." ajak allan.

lio mengangguk ia berdiri dari duduk nya,"om lio balik duluuu dadahhhh." pamit lio di anggukin mereka.

allan melenggang begitu saja pergii tanpa menoleh ke mereka yang heran melihat tingkah laku Allan yang menurut mereka aneh.

"bosss bini lu kenapa?" tanya ucup.

leon mengangkat bahu acuh ia menggendong lio. leon segera menuju mobil nya karena takut di amuk Allan kl lama lama.

leon masuk ke dalam mobil, lio duduk di belakang karenaa katanya ia udah gede jadi bisa duduk sendiri di belakang.

"Bunaa tenapaa pulang naa tepet?" tanya lio.

allan menoleh ke belakang menatap anak nya,"buna ingin beli es ebcd uncle muthu lio mau?" lio mengangguk.

mereka bertos riaa,"Yeyyyy beliii esss ebcdd ancel muthu." sorakk merekaa.

leon menatap senduu jalanan di depan nya Karena ia tidak tau di manaa uncle muthuuu dunia nyata jualan.

"sayang di mana uncle muthu jualan?" tanya Leon berusaha waras.

"Kampung durian runtuh." jawab allan senang.

leon memijit pangkal hidung nya,"Sayang dimanaa itu?" allan menggeleng.

"Gak tau tanya aja sama orang orang disini." jawab allan acuh.

leon mengehela nafas berat ia menepi kan mobil nya ia sedang menyiapkan mentalk untuk bertanya di mana kampung durian runtuh itu berada.

ia melihat seorang bapak bapak di pinggir jalan ingin menyebrang, leon meminggirkan mobil nya.

leon turun dari mobil nyamperin bapak itu,"Em permisi pak." bapak itu menoleh.

"Iya mas kenapa?" tanya bapak itu.

leon terlihat Bingungg,"em.. a-anu pak saya mau nanyaa.." ujar leon, bapak ituu menatap leon intens.

"Huh.... kampung durian runtuh diamana pak?" tanya leon, wajah nya sekarang sedikit memerah karenaa malu. orang yang berlalu lalang tiba tiba memerhatikan ny saat iyaa menanyakan itu.

bapak itu mengerut kan dahi nya,"maaf mas saya engga pernah denger nama kampung itu." saut bapak itu.

leon mengangguk,"yaudah makasi ya pak." leon langsung kembali ke mobil nya.

" Diamanaa kak?" tanya allan antusias dengan senyum menyerkah di wajah nya.

leon menggeleng,"Bapak itu gak tau." allan merubah raut wajah nya menjadi muram.

leon mengusap pipi allan,"Kita beli yng lain aja ya sayang?" tawar leon, Allan menggeleng.

"Mau es uncle muthu." lirih allan.

leon mengusap wajah gusar,"kalo gitu kita ke Timezone aja." saran leon, leon sangat berharap allan akan mengiyakan nya.

allan seperti berpikir ia menoleh ke belakang lio mengangguk. dengan sendikit tidak rela karena tidak dapat esebcd allan mengangguk.

"Oke ayokk!" leon bernafas legaa ia segera Melajukan mobil nya ke mall terdekat untuk main Timezone.

*****
TeBeCe

Mangaappp yaaa kaloo gaa nyambung soalnya gue dah khbisan ide jdi mau gue cepat cepat in tamattt hwhhehehe tinggal 3 atau 2 chap lagi tamattt:)🙏

ALLEON [BxB] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang