D u a p u l u b s e m b i l a n

17.1K 1.2K 21
                                    

Leon memakir  mobil nya di perakarangan rumah allan.

Allan turun,"kakak tolong bawa Lio ke dalam ya aku mau angkat belanjaannya." Leon menggeleng.

"lo masuk ajaa dulu ini biar gue yang bawa, bentar ya gue antar Lio ke dalem dulu." Allan menahan tangan Leon.

"siniin Lio nya biar aku yang gendong, sekalian aku mau buka pintu." Leon mengangguk ia memberikan Lio pada Allan membuat Lio menggeliat tidak nyaman.

eghh

"Shutt...." Allan menggosok gosok punggung Lio biar kembali tidur.

Allan berjalan mendahului Leon ia membuka kan pintu untuk diri nya dan Leon masuk.

"kak belanjaan nya taro di dapur ya." teriak Allan, ia sedang berada di tangga.

Leon mengangguk ajaa walaupun Allan tidak melihat nya.

Tok
tok

"Siapaa sihhhh?!" kesall Leon, ia baru ajaa ingin mendudukkan diri nya di sofa ruang tamu.

Tok
tok

"Ck! Sebentar!" saut Leon dari dalam sedikit berteriak, kalo teriak gedee ntr Lio bangun.:v

Clek

"Ngapain?" tanya Leon menatap Tian dan satu orang yang tidak ia kenal.

"yang harus nya nanya itu gue ngapain lo di rumah Allan?!" Leon mengangkat bahu acuh ia berjalan masuk.

Tian kesall,"Bangsat! setidaknya di suruh masuk kek!" oceh Tian menghentakkan kakinya masuk rumah Allan.

Sean hanya ngikutt di belakang Tian,"Allan mana ya?" celutuk nya.

"di kamar sama Lio." saut Leon.

"Lio udah ketemu?! emhh..." teriak Tian membuat Sean membekap mulutt temen nya itu.

"emang Lio kenapa?" tanya Sean, ia melepas tangan nya dari mulut Tian.

"dii culik." Ujar Tian ia mengusap ngusap mulut nya bekas tangan Sean.

"Udah ketemu." saut Allan menimbrung.

"Ayok kalian bantuin aku masakkk." lanjut Allan ia berjalan ke dapur.

"Okee" Tian menyusul Allan di ikuti Sean di belakang nya.

"Mau masak apaa?" tanya Sean.

"Apa aja." jawab Allan

"Em Lan gue liat liat lo makin lengket aja sama Leon." celutuk Tian.

"Perasaan kamu aja kali" saut Allan tanpa menoleh ke arah Tian.

Tian menggeleng ia mendekat ke arah Allan,"Engga! gue yakin sih kalo Leon beneran sukaa sama lo." Allan mengscrol eyes.

"Ga mungkin tian kak Leon itu straight ga mungkin belok." celutuk Allan.

Tian berpose seperti berpikir,"em menurut lo Sean kira kira Leon akan belok ke Allan atau bakal jadi pria lurus?" tanya Tian menatap Sean.

Sean menghentikan aktivitas nya mengupas bawang ia menatap Allan dan Tian yang tengah menatap nya juga.

"Menurut gue bakal belok sih soalnya siapaa yang tahan cobak sama keimutan temen kita ini." ujar Sean mencubit pipi Allan.

"Tawpi kwan itwu mustwahil." ujar Allan.

Sean melepas kan cubitan nya,"ck! Pegang omongan gue dalam waktu dekat ini lo pasti bakal jadi pacar Leon."

Allan memerah ia tidak pernah membayangkan untuk jadi pacar Leon sebelum nya karena iaa menganggap Leon teman saja.

"Udah deh ayo lanjut nanti ngga ke kejar." dengus Allan.

***

"Lan gue Ke kamar Lio ya.." teriak Leon.

Allan menoleh,"iyaa." Leon segera naik ke kamar Lio ia ingin merebahkan diri nya sebentar.

Tok tok tok

"Tian tolong bukain pintu." pintaa Allan

"Seann ajaa gue lagii bersihin ikan." sautt Tian.

Sean mencuci tangan nya ia segera berjalan ke depan untuk membuka kan pintu.

clek

"Siapa ya?" tanya Sean Melihat segerombolan anak muda berada di depan rumah Allan.

Tomi orng yang mengetuk pintuu itu ia berdiri tepat di depan Sean yang tinggi nya hayaa sedagu.

Tomi sedikit tersepona dengan Sean ia berdehem," ekhem...Ini bener rumh Allan?" tanya Tomi.

Sean mengangguk,"iya..
kenapa ya?" tanya Sean lagi.

"Kita temen temen nya." celutuk Tomi.

"Temen?" Tomi mengangguk.

"SIAPAAA SEANNN?" Teriakk Allan dari dalam.

Sean menoleh ke belakang,"Gatau kata nya temen temen lo." ujar Sean.

Allan mendekat ke arah pintu,"Oh kaliann..Udah datang aja pdahl kan masii soree....ayo masuk duluuu." ujar Allan.

"Gafafaaa kita sekalian mo main...btw mana Leon lan?" tanya Tomi berjalan beriringan sama Allan.

"Di atas sama Lio, tidur mungkin." saut Allan.

"Kita gapapa ni main disini?" tanya Rangga.

Allan terkekeh," gapapa anggap ajaa rumah sendiri..., aku ke dapur yaa." mereka mengangguk.

"Ayo Sean"ajak Allan.

"Lan tungguuu gue ikut lo ajaa." pinta Rangga.

"Bole yok." Rangga berjalan di belakang Allan.

Temen temen nya menatap terkejut Rangga," ngapain dia ke dapur dia bisa masak?" tanya Ucup.

mereka semua mengangkat bahu acuhh," biarin aja sih." sauttt Tomi.

***
TBC

Berotak senku🗿

ALLEON [BxB] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang