Bab 2. Nyesel kan?

67 2 0
                                    

"Kak Charan darimana aja hah?! Kenapa jam segini baru pulang?!"

Charan nampak berkeringat dingin, melihat Samatha yang saat ini menatap nya dengan tajam sambil tangannya di silangkan di dada.

Walaupun Samatha adalah adiknya, dan mereka saling menyayangi, tetap saja... Charan bisa di bilang takut dengan sikap galak Samatha.

"Oh itu ... Aku nongkrong sama teman-teman dulu," balas Charan dengan entengnya.

"Hah?! Bisa-bisanya kakak malah santai banget jawabannya!" Bentak Samatha, sambil berjalan mendekati Charan.

"Lah terus?! Aku harus gimana balasnya?" Jawab Charan, yang agak bingung.

"Tau ah..." Samatha berjalan pergi meninggalkan Charan.

"Idih... Ngambek! Dasar perempuan! Emang sulit dimengerti!" Gerutu Charan.


(。・//ε//・。)


Malam harinya, setelah makan malam bersama, Charan kini di ajak adik sepupunya, El untuk bermain game online di kamarnya.

El, atau bernama lengkap Elkanah Bastian Nicholas. Dia adalah puta bungsu dari Zee, dan Shania.

Elkana kini berusia 14 tahun, dia sekarang duduk di bangku SMP kelas 9.

****

"Charan! Kanah! Ayo tidur... Ini udah larut!" Suara Anouska menggelegar di depan pintu kamar El.

Yah, semua orang memanggil Elkanah dengan sebutan El, namun berbeda dengan Anouska yang lebih suka memanggil nya Kanah.

"Iyah, bentar lagi Oma!" Sahut Charan

"Dua puluh menit lagi, kalo dalam waktu dua puluh menit kalian nggak tidur, Oma akan bilang sama Papa kalian buat tidak kasih kalian uang jajan besok!" Ancam Anouska.

"Iyah Iyah Oma!" Balas El, sambil matanya terus fokus ke layar komputer yang ada di depannya.

Di sisi lain_

"Charan ada di dalam kan Ma?" Teejay datang menghampiri Anouska yang baru saja hendak beranjak dari depan kamarnya El.

"Iyah, ada kok!" Balas Anouska sambil tersenyum, kemudian berlalu dari sana.

Sedangkan Teejay, dia masuk ke dalam kamar itu untuk menyampari putra tunggalnya itu.

"Kamu kok disini?" Ujar Teejay pada Putranya.

"Emangnya Charan seharusnya ada di mana, Pa?" Tanya Charan, namun pandangan nya tak teralihkan dari layar komputer.

"Kamu nggak ikut balapan? Teman-teman kamu ikut loh!" Ujar Teejay.

"Nggak!" Balas singkat Charan.

"Kenapa?"

"Yah kalah ... Papa sih!" Seru Charan, karena dia kalah dari El.

"Yeaahhh .... Kakak kalah! El yang menang!" Seru El.

"Jawab dulu pertanyaan Papa!" Ujar Charan.

"Pertanyaan apa?!"

Gerutu Charan, dengan wajah cemberutnya. Teejay saat ini tersenyum, karena meskipun wajah Charan sangat mirip dengannya, namun jika dia tersenyum atau cemberut, wajahnya akan terlihat sangat persis dengan wajah Christi.

"Kenapa kamu nggak ikut balapan sama teman-teman kamu?" Tanya Teejay sekali lagi.

"Karena aku tau, Papa pasti nggak akan kasih izin." Ujar Charan.

Teejay tersenyum kecut, mendengar jawaban dari putranya. Charan benar-benar telah tumbuh menjadi anak yang baik, sekali di tegur, dia langsung tidak melakukannya.

THE STORY BETWEEN US season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang