Bab 6. Mulai jatuh cinta?

29 2 0
                                    

"Maafin Charan Pa... Charan tau kok kalau Charan bukan anak yang sempurna. Charan masih saja bersikap seperti anak kecil, walau usia Charan udah dewasa." Lirih Charan.

"Charan yang bodoh, kenapa Charan bisa berpikir buat ajak papa healing, walau Charan tau kalau papa selalu sibuk dengan pekerjaan papa," lanjutnya sambil tersenyum getir, kemudian dia keluar dari ruangan itu.

Mendengar hal itu, Teejay langsung saja merasa bersalah terhadap anaknya.

Dia mengerti sekarang, apa yang barusan Charan lakukan adalah mencoba membuatnya mengalihkan diri dari pekerjaan walau hanya sebentar.

Teejay segera menutup laptopnya dan pergi mengejar putranya, yang saat ini sudah merajuk (mungkin).


(ノ`Д´)ノ彡┻━┻


BRAAKKK!!!

Pintu kamar dibanting dengan keras oleh Charan, perasaan nya saat sedang benar-benar kesal.

Charan segera merebahkan tubuhnya di atas kasur, dia berniat untuk tidur walaupun jam masih menunjukkan pukul 10:43 pagi.

Tok tok tok...

"Charan... Buka pintunya, maafin papa nak!" Baru saja Charan hendak menutup matanya, dia sudah mendengar suara ketukan dari luar, dan suara papanya.

"Charan!" Panggil Teejay sekali lagi, Charan segera memakai earphone dan menutupi wajahnya dengan bantal.

Tok... Tok... Tok...

Teejay terus saja mengetuk dan memanggil-manggil Charan, ini sudah lebih dari sepuluh menit, namun Charan tak kunjung keluar juga dari dalam kamarnya.

" Ada apa?" Zee yang baru keluar dari kamarnya yang kebetulan berada di dekat kamar milik Charan, langsung saja menghampiri Teejay dan bertanya.

"Huff... Anak ini merajuk lagi," oceh Teejay.

Zee menahan tawanya, ketika mendengar jawaban dari adiknya itu.

"Kamu terlalu memanjakan dia sejak kecil, sehingga ketika dewasa dia jadi mudah merajuk!" Ujar Zee.

"Ketika kita kecil, Mama dan papa juga selalu memanjakan kita... Namun kita tidak pernah seperti ini!"

Balas Teejay, mengingat di sepanjang masa kecil mereka,, kedua orang tua mereka juga memanjakan mereka, bahkan setelah Zee tinggal di Thailand selama bertahun-tahun, kedua orangtuanya selalu saja mengecek kondisi nya disana.

"Mungkin, dia mewarisi sikap ibunya," tutur Zee, dan hal itu sontak membuat Teejay memandang nya lalu tersenyum getir.

"Yah... Mungkin saja," balas Teejay, dia jadi teringat dengan isi surat yang di tinggalkan Christi untuk nya sebelum dia meninggal, yang mengatakan...

‘Jika kau merindukanku, maka tatap lah mata putra kita, dan ingat lah waktu-waktu kita bersama dulu.
Maka aku, akan terasa hadir bersamamu saat itu juga.’

Dan benar saja, setiap kali dia melakukan hal itu dia benar-benar merasakan kehadiran istri nya disana sehingga dia selalu menyayangi anaknya.

Sekarang, sifat-sifat yang dimiliki oleh Christi kini telah ter wariskan kepada putra mereka.

"Apapun itu... Tolong bantu aku untuk membuat anak ini membuka pintu kamarnya. Kamu tau kan... Jika Charan sudah merajuk maka dia tidak akan makan seharian," ujar Teejay.

"Semua ruangan yang ada di mansion ini memiliki kunci cadangan Teejay! Jika dia tidak mau membuka pintu kamarnya, kau tinggal membukanya sendiri menggunakan kunci cadangan nya!" Saran Zee.

THE STORY BETWEEN US season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang