Bab 11. Bukan dia selingkuhan aku, tapi kamu

40 3 0
                                    

"Loh sayang, Kamu lagi ngomong sama siapa?"

Degh degh degh...

Jantung Hans langsung berdetak dengan sangat kencang ketika mendengar pertanyaan dari gadis itu.

"Sayang?" Tanya Evelyn.

"Iyah sayang... Diakan pacarku."

"Hah?!" Evelyn benar-benar terkejut dengan pengakuan wanita itu. "Ah... Jangan bercanda, kamu sepupu nya Hans kan? Perkenalkan, saya Evelyn. Pacarnya Hans!" ujar Evelyn, dan hal itu langsung saja membuat Hans membatu.

"Kamu yang jangan bercanda, aku pacar nya Hans... Bukan sepupunya!" Tegas wanita itu.

"Ti- Tidak mungkin... Hans! Jawab, dia cuma bercanda, kan?!" Tanya Evelyn dengan lirih, sungguh... Dia masih percaya jika ini hanya bercanda, namun entah mengapa hatinya benar-benar terasa hancur.

"Hans! Jawab! Perempuan ini siapa?" Tanya gadis yang bersama Hans itu.

"Di-Dia, dia pacarku!" Balas Hans.

"Apa? Ja-jadi... Jadi selama ini, selama ini aku ini jadi selingkuhan kamu?" Tanya gadis itu dengan lirih, jujur Evelyn saat ini sudah tidak bisa lagi menahan air matanya.

"Tunggu dulu... Jadi, perempuan ini adalah selingkuhan kamu? Jadi selama ini, apa yang dikatakan oleh sahabat-sahabat ku benar, jika perempuan ini adalah selingkuhan mu?" Lirih Evelyn, di tengah isakkan nya.

"Bukan dia..." Jawab Hans.

"Maksud kamu apa?!" Tanya Evelyn.

"Bukan dia selingkuhan aku, tapi kamu..." Balas Hans.

Evelyn seketika langsung menangis sejadi-jadinya, bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi padanya?

"Sekarang, kamu harus milih... Kamu milih aku atau dia?" Ujar wanita itu.

"Yah aku milih kamu lah baby, dia kan cuma selingkuhan aku aja" balas Hans, dan itu benar-benar membuat hati Evelyn hancur.

"Kamu jahat! Aku rela melakukan semua nya demi kamu. Apa yang kamu minta selalu aku turuti... Aku bahkan kehilangan ketiga sahabat ku karena kamu," Isak Evelyn.

"Maaf Eve, tapi aku lebih mencintai Mira," jawab Hans, lalu mereka pun pergi dari sana, meninggalkan Evelyn.




(╯︵╰,)




Malam harinya, terlihat satu keluarga besar yang hangat, saat ini tengah menikmati makan malam mereka dengan hangat.

Obrolan-obrolan hangat mereka,  sesekali bercanda dan tertawa, membuat keluarga itu semakin sempurna.

Yah... Mereka adalah keluarga Nicholas, yang terdiri dari delapan orang. Nararya, Anouska, Zee bersama istri dan kedua anaknya, dan Teejay dan Charan.

"Terus... Samatha udah mikir, mau kuliah dimana?" Tanya Anosuka, yang tertuju pada cucu keduanya.

"Kayaknya, Samatha mau kuliah di Thailand deh... Samatha mau hidup mandiri disana," jawab Samatha.

"Bagus donk sayang... Papa juga kuliah disana dulu, kamu juga bisa mengontrol perusahaan Oma dan Opa kamu yang ada disana,"  balas Zee

"Iyah, Oma sama Opa juga setuju kok. Kalau kamu gimana Nia?"

"Kalau aku sih, terserah anaknya aja. Tapi... Setiap akhir semester kamu pulang yah... Mama pasti akan kangen banget," ujar Shania

"Iyah Ma... Tenang aja, Samatha akan telepon mama sama Papa tiap hari juga," balas Samatha

"So, kalo keponakan kesayangan om ini, mau kuliah dimana sayang?" Tanya Zee, memandangi Charan, yang hanya menyimak pembicaraan mereka sedari tadi.

Teejay tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya ke arah putra nya itu.

"Charan masih belum tau om..." Jawab Charan, dengan canggung.

"Oh, nggak apa-apa,  nanti om bantu kamu buat cari universitas yang bagus yah," balas Zee.

"Kamu mau kuliah di luar negeri?" Tanya Teejay, dan langsung membuat Charan menatapnya.

Charan berpikir sejenak, sebelum dia membalas "nanti Charan pikir-pikir dulu yah!" balasnya.




(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)




Setelah makan malam, Nanda dan Aaron tiba-tiba datang ke mansion Keluarga Nicholas.

"Ada apa nih, malem-malem dateng ke rumah gue?" Tanya Charan, sembari menyajikan jus dan beberapa cemilah di atas meja untuk kedua sahabatnya itu.

"Enggak kok, cuman mau main aja... Mungkin aja kan, kita setelah ini bakal jarang-jarang ketemu," balas Aaron.

"Kita kan udah lulus SMK nih... Mama gue nyuruh gue kuliah di luar kota sama kakak gue," sambung Nanda.

"Lah... Kok gitu sih..." Ujar Charan dengan cemberut.

"Kalo Lo gimana Ron?" Tanya Charan mengarah ke Aaron.

"Gue sih, nggak mau yah... Jauh-jauh dari keluarga gue, jadi gue sih di kota ini aja" balas Aaron. "Terus... Lo gimana?" Sambungnya, bertanya pada Charan.

"Charan akan kuliah di luar kota," bukan Charan yang membalas, namun Teejay lah menjawab.

Tak tak tak...

Suara langkah kaki Teejay, sembari menuruni tangga, "Pa... Charan kan udah bilang, kalo Charan belum mikir tentang kuliah," balas Charan.

"Kamu akan kuliah di luar kota, Papa udah daftarkan nama kamu di universitas terbaik di kota itu," ujar Teejay, duduk di samping Charan.

Dia awalnya ingin mendaftarkan Charan untuk kuliah di luar negeri, namun segera dia urungkan niat itu karena Samatha juga akan kuliah di luar negeri, dia tidak ingin rumah ini jadi sepi jika kedua anak-anak tertua di keluarga itu pergi semua.

Namun disisi lain, dia juga tidak ingin Charan kuliah di kota metropolitan ini, karena dia tau bahwa perasaan Charan terhadap Evelyn dari dulu tidak pernah berubah.

Seperti yang dia ucapkan sejak awal, dia tidak ingin anaknya lemah gara-gara cinta. Dia tidak ingin Charan berada di kota ini karena dia pasti akan selalu bertemu dengan Evelyn secara sengaja atau tidak sengaja.

Besar kemungkinan, bahwa mereka pasti akan bersekolah di satu kampus yang sama jika Charan kuliah di kota ini, dan hal itu, pasti akan membuat Charan terus merasa sakit hati.

Jadi dengan memikirkan hal itu, dia memutuskan untuk membuat Charan kuliah di luar kota.

Kota itu bukan sembarang kota, itu adalah kota pertama yang di kunjungi nya bersama Christi, dulu...

Kota, dimana sebuah hotel dengan nuansa Eropa bernama 'TEEJAY NICHOLAS THE HOTEL', hotel yang dulunya memiliki banyak kenangan antara mereka.

Kembali ke cerita___

"Tapi kan Pa... Charan nggak mau pergi dari kota ini," ujar Charan.

"Kamu harus pergi! Kamu disana akan kuliah, sekaligus mengurus hotel papa yang ada disana!" ujar Teejay.

"Tapi pa..."

"Keputusan Papa udah bulat! Kamu harus kuliah di luar kota, dan ketika kamu pulang... Papa nggak mau tau, kamu harus sudah punya calon istri!" ujar Teejay.

"Iyah Ran... Lo emang harus pergi untuk sementara waktu, agar bisa lupain dia... Kita rasa, apa yang di bilang papa Lo itu emang benar, Lo harus pergi, dan harus cari wanita lain untuk di cintai," kita Aaron, buka suara dan di angguki oleh Nanda.

Charan, terlihat berpikir sejenak sebelum dengan ragu-ragu dia menganggukkan kepalanya.























◉‿◉ BERSAMBUNG ◉‿◉

THE STORY BETWEEN US season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang