Bab 32. Kau menolakku?

19 2 0
                                    

Kini hari sudah menjelang siang, namun Charan dan Evelyn masih berada di taman

"Ayo pergi... Disini sudah panas dari tadi, aku juga sudah lapar" ajak Charan

"Pergi kemana?"

"Yah Makan siang lah..."

"Hei.. came on... Badan kita bau keringat, apa kata orang-orang nannti? kita sebaiknya manndi terlebih dahulu" balas Evelyn

"Ya sudah kalau begitu... Kau pulang ke rumahmu, dan aku pulang ke rumahku"

"No no no! Aku nggak mau! Aku juga ikut ke rumah kamu" balas Evelyn

"Tapi tadi katanya bau keringat, mau mandi dulu"

"Iyah mandi nya kan bisa di rumah kamu. Aku juga bawa baju kok" balas Evelyn, sambil berjalan mendahului Charan.

"Shit! Dia itu sebenarnya mau ajak joging, atau mau ajak tinggal bareng sih? Pake bawa baju segala lagi" gerutu Charan

"Dua-duanya!" Seru Evelyn, yang ternyata mendengar apa yang dikatakan oleh Charan.

"Dasar serakah"

"Iyah... Serakah akan cinta muu...." Teriak Evelyn dari depan Charan, sementara sang empu hanya bisa menghela nafas kasar.

Singkat cerita, mereka pun telah sampai di mansion Keluarga Nicholas.

Evelyn mandi di kamar mandi yang ada di kamar tamu, sedangkan Charan mandi di kamar mandi yang ada di kamarnya sendiri.

Setelah selesai, Charan menuju ke arah ruang tamu untuk memastikan bahwa Evelyn sudah selesai mandi atau belum.

Tok tok tok...

Ceklek...

Dengan secepat kilat, pintu itu dibuka oleh Evelyn, Charan mengangkat sebelah alisnya, sedangkan Evelyn tersenyum lebar ke arah nya.

"Sudah selesai kan? Ayo..."

Kemudian Charan membawa Evelyn ke meja makan, yang disana sudah ada semua anggota keluarga untuk makan siang bersama.

"Eh... Ada Evelyn" ujar Samatha... "Pantes aja kak Charan dari tadi nggak keliatan, ternyata lagi sama Eve" sambungnya.

"Sstt" Charan mengisyaratkan agar Samatha menutup mulutnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Samatha menunjukkan ekspresi pahitnya, "ayo makan, Eve... Kamu mau makan apa sayang? Biar Tante ambilin yah"  ujar Shania

"Eh, nggak usah Tan... Eve bisa ambil sendiri kok" balas Evelyn, dengan sedikit canggung.

"Iih... Mama, ambilin punya aku lah... Masa anaknya sendiri nggak di ambilin" cemberut Samatha.

"Kamu udah gede... Bisa ambil makanan sendiri"  ujar Charan

"Lah, emangnya pacar kamu itu masih kecil?"

"Dia bukan pacar aku!" Elak Charan

"Lebih tepatnya calon istri" sambung Evelyn, dengan senyumannya

Charan memandang tajam ke arah Evelyn, sebelum dia melirik ayahnya yang sedang menertawakan dirinya.

"Shit!" Umpat nya.

(ʘᴗʘ✿)

Selesai makan siang, Evelyn tidak pulang ke rumahnya. Dia dan Charan saat ini sedang berada di rooftop. Lebih tepatnya, di tepi kolam renang .

"Kamu kenapa nggak pulang-pulang sih?"

"Lah... Aku kan mau PDKT sama kamu" balas Evelyn dan hal itu langsung membuat Charan tercengang.

"Kamu nggak malu ngomong gitu?" Tanya Charan

"Nggak... Ngapain malu? Kan emang kenyataannya" jawab Evelyn.

Charan memandangi wanita di sampingnya itu dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Dia masih mencintai Evelyn, begitupun sebaliknya... Gadis itu juga mencintai nya, lantas mengapa mereka harus seperti ini?

Mereka saat ini berada di dalam lingkaran hubungan yang ambigu,, mereka dekat, dan saling mencintai namun mereka tak punya hubungan apa-apa...

Hubungan persahabatan mereka telah rusak, bahkan jika dikatakan teman, mereka juga bukan teman...

'Apakah aku egois memperlakukan Evelyn seperti ini? Haruskah aku menerimanya? Aku telah memberinya satu kesempatan namun aku bahkan tak merespon nya dengan baik' batin Charan.

'astagaaa bagaimana ini?'

Charan terus saja melamun, dan Evelyn yang mengajaknya mengobrol pun tak di gubris olehnya.

"Charan?"

"Charan? Hei?"

Charan akhirnya tersadar dari lamunannya, setelah Evelyn menepuk pundak nya beberapa kali.

"Yya?" Sahut Charan.

"Kamu lagi lamunin apa sih?" Tanya Evelyn

"Eh? Enggak kok... Nggak lamunin apa-apa" balas Charan gelagapan.

"Ran...?"

Panggil Evelyn setelah beberapa saat mereka terdiam

"Hm?" Sahut Charan dengan dehaman lalu memandang gadis di sampingnya

Setelah diam beberapa saat, Evelyn kini membuka suaranya " aku ingin kepastian..." Lirih Evelyn.

"Aku ingin kau segera mengambil keputusan tentang hubungan kita. Jika kau memang tidak mau bersamaku maka katakanlah... Supaya aku juga tidak akan mengganggumu lagi" ucap Evelyn dengan lirih.

Jujur, selama ini dia sudah mencoba mengejar Charan, bahkan dia sudah mempertaruhkan harga dirinya untuk mengejar pria yang dia cintai,  hal yang sama seperti yang dilakukan ibunya dulu... Hanya saja, Evelyn lebih baik dalam mengejar seseorang daripada ibunya yang bahkan mengambil jalan kotor sekalipun.

"Eve..." Panggil Charan

Dia sedari tadi memang sedang memikirkan tentang hubungan mereka selanjutnya dan sekarang dia sudah yakin dengan keputusan yang dia ambil.

"Kau sudah mengambil keputusan? Jika sudah katakan saja... Aku siap untuk mendengarkan apapun jawabanmu!" Balas Evelyn

"Aku akan menjadi sangat bahagia jika kau mau menerima ku kembali sebagai cintamu... Dan jika tidak bisa, aku juga tidak akan mengganggumu lagi. Aku tau kau risih dengan kehadiran ku'' sambungnya.

"Yah... Aku sudah memikirkan nya, dan..."

Evelyn menjadi tegang mendengar apa yang akan dikatakan oleh Charan selanjutnya.

Siap ataupun tidak siap, dia harus menerima jika Charan menolaknya.

"Dan apa?"

"Kau menolakku?"

Charan terdiam memandangi wajah Evelyn dengan senduh, Dan hal itu membuat Evelyn merasa seolah-olah semuanya sudah jelas.

"Baiklah... Aku pergi" Evelyn kemudian bangkit dari tempatnya duduk bersiap untuk pergi.

Namun belum sempat dia melangkahkan kakinya, tangannya sudah dicekal oleh Charan.

"Aku belum mengatakan apa-apa" ujar Charan, dengan senyuman kecut nya.

"Dari ekspresi mu, aku sudah tau bahwa kau menolakku Charan... Tidak apa-apa, aku sadar diri kok... Aku yang dulunya menyuruh mu untuk meninggalkan ku dan sekarang aku juga tidak bisa memaksa mu untuk mau menerima orang egois seperti ku".

(人 •͈ᴗ•͈) BERSAMBUNG (◕ᴗ◕✿)

THE STORY BETWEEN US season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang