II "Permintaan"

19.6K 777 6
                                    

Vote sebelum baca.

Seorang wanita cantik kini sedang tiduran sambil menyandarkan kepalanya dikepala ranjang disebuah kamar yang sederhana. Hanya diisi oleh ranjang, nakas kecil disamping ranjang, meja dan kursi belajar, dan juga sebuah lemari kayu yang berukuran sedang.

Wanita itu tampak melamun menatap kearah depan. Dan tanpa sadar jika seseorang datang menghampirinya.

"Sayang, jangan melamun" ujar orang itu yang tak lain adalah suaminya.

"Aku istri yang nggak berguna ya mas. Udah penyakitan, nggak bisa punya anak lagi" ujar wanita itu dengan lirih.

"Hey, jangan bilang seperti itu. Kamu adalah wanita yang sangat saya cintai setelah umi. Jadi, jangan berpikir seperti itu" ujar suaminya sambil mengelus dengan lembut kepalanya.

"Aku boleh minta sesuatu?"

"Boleh, minta apa?"

"Menikahlah lagi"

Suaminya tampak terkejut dan berdiri dari duduknya disamping sang istri. Wanita itu menatap mata suaminya dengan penuh harap.

"Apa yang kamu katakan Fadila. Saya tidak akan menikahi perempuan lain selain dirimu"

Ya, dua orang yang berstatus suami istri adalah Gus Afiq dan juga ning Fadila.

"Aku mohon sama kamu. Hidup aku sudah tidak bisa bertahan lama mas. Sudah banyak penyanyit yang merebut hidupku. Jadi, aku mohon menikahlah lagi sebelum aku tiada. Aku mau melihat siapa yang menjadi istri keduamu" ujar ning Fadila yang membuat mulut gus Afiq terasa kelu dan kaku.

"Tapi, kamu tau kan?. Saya tidak pernah bertemu dengan wanita diluar sana kecuali keluarga"

"Kamu tenang saja. Aku sudah memiliki calon yang tepat untukmu"

"Siapa?"

Gus Afiq kembali duduk dan terus memperhatikan ning Fadila yang sedang tersenyum kearahnya.

"Kahla, dek Ahla"

Deg

Gus Afiq tampak termenung setelah mendengar jawaban ning Fadila tentang siapa yang menjadi istri keduanya nanti.

Ternyata Kahla, seorang gadis yang lugu dan baik hati harus menjadi istri keduanya karena permintaan dari istri tercintanya.

Gus Afiq memang mengenal Kahla dan tak jarang mereka bertemu jika ada acara dipesantren ini.

"Ka-kahla?" Tanya gus Afiq ragu dan dibalas anggukan oleh ning Fadila.

"Kamu pasti mengenal dek Ahla kan? Jadi, aku mohon sama kamu. Menikahlah dengan dek Ahla. Dia gadis yang baik" ujar ning Fadila menatap penuh harap kepada gus Afiq.

"Tapi, umurnya masih sangat muda. Dia masih mempunyai banyak impian" ujar gus Afiq.

"Umurnya memang masih muda. Tetapi, ilmu dan juga etikanya sudah melebihi umurnya mas. Jadi tolong, menikahlah dengannya"

Gus Afiq tampak mengela nafasnya. Ia menunduk lalu kembali menatap ning Fadila.

"Mas usahain" ujarnya sambil tersenyum tipis.

Ning Fadila yang mendengarnya pun senang dan memeluk gus Afiq dengan erat. Tentu saja gus Afiq membalasnya tak kalah eratnya.

...

Setelah berbincang dengan ning Fadila. Kini gus Afiq berjalan tak tentu arah sambil melamun memikirkan permintaan sang istri.

Tanpa ia sadari, ia memasuki kawasan dapur pesantren. Gus Afiq berhenti melangkah ketika melihat wanita yang paling ia cintai bersama seorang gadis.

Menjadi Yang Kedua "TERBIT" (PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang