XXXI "Siapa?"

13.6K 534 21
                                    

"Saya memang brengsek, dan itu dari dulu"

Muhammad Afiq Ibrahim




Ruang VVIP itu terlihat hening. Mereka yang ada didalam ruangan itu terlihat menatap orang yang masih terbaring dibrankar.

Setengah wajahnya masih ditutupi oleh masker oksigen karena kondisinya yang belum stabil sepenuhnya.

"Mom, kapan Kahla bangun?" Tanya Chandra memecahkan keheningan.

Rani menoleh menatap manik putranya lalu tersenyum. Tangannya terangkat untuk mengelus lembut kepala Chandra dan Chandra menikmati itu.

"Sabar. Sebentar lagi juga bangun" jawabnya dengan senyuman menghiasi wajah sayunya.

"Karin sudah pulang?" Tanya Naren yang baru masuk kedalam ruang rawat Kahla.

Ia dari ruangan dokter Rendy untuk menanyakan kondisi Kahla selengkapnya.

"Sudah, baru saja sama Arif. Sebenarnya dia nggak mau pulang, tapi aku paksa"

Naren hanya mengangguk dan duduk disofa yang memang disediakan diruang VVIP itu.

Chandra terus menatap sang adik hingga matanya berbinar kala melihat salah satu jadi adiknya sedikit bergerak.

"Mom. Mom. Jarinya gerak" pekiknya yang membuat Naren langsung berjalan cepat kearah mereka.

Mata yang berberapa hari itu tertutup kini kembali terbuka. Dengan segera Rani memencet tombol yang disediakan untuk memangil dokter.

Tak lama kemudian dokter Rendy datang ditemani oleh satu suster dibelakangnya.

Dengan telaten dia memeriksa Kahla. Tak lupa suster yang bersamanya juga memeriksa cairan infus dan juga cairan yang berwarna.

"Bagaimana?" Tanya Rani sedangkan dokter Rendy hanya tersenyum.

"Alhamdulillah, keadaanya berangsur-angsur membaik. Cobalah untuk mengajaknya berbicara" jawab dokter Rendy dan langsung dituruti oleh Chandra.

"Hay, tuan putri" panggilnya dengan nada gembira.

Sedangkan Kahla menatap mereka bingung. Ia menatap satu persatu dari mereka.

"Tuan putri?" Panggil Chandra sekali lagi.

Dan lagi, Kahla hanya diam menatap bingung kearah Chandra.

"Siapa?"

Mendengar suara lirih itu, Chandra yang tadinya tersenyum langsung luntur seketika.

Ia menoleh dan menatap kearah 4 orang yang masih diam dibelangnya.

"Om" panggilnya.

Dokter Rendy yang mengertipun kembali memeriksa Kahla.

"Kamu ingat siapa kamu?" Tanyanya memastikan.

Kahla hanya diam dan terus menatap dokter Rendy.

...

Menjadi Yang Kedua "TERBIT" (PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang