Selamat membaca,
Ada banyak typo,
Entah berapa kali Kayla terus berucap syukur dengan kehidupan yang diberikan Tuhan kepadanya saat ini. Dikeruniakan putra-putri yang manis, soleh dan solehah, meski menjadi orang tua tunggal ia sangat bersyukur dan benar-benar merasa bahagia. Luka yang banyak menancap dalam batinnya di masa lalu, serasa sudah sembuh total. Tuhan benar-benar memberinya hadiah yang luar biasa.
Kayla juga merupakan seorang dokter spesialis bedah di salahsatu rumah sakit swasta. Meskipun Kayla tidak berada di samping anaknya selama 24 jam, ia tetap berusaha untuk mengetahuai kegiatan-kegiatan dan perkembangan anaknya.
"Sayang, mandi yah ini sudah setengah tujuh!" seru Kayla pada anak-anaknya yang tengah asik membaca dan satunya sedang menonton tv di ruang tengah.
"Baik ma!" balas anaknya bersamaan.
Putrinya menyimpan kembali buku yang tadi dibacanya di tempat semula, rak buku besar ruang tengah dan putranya mematikan tv lalu menyimpan remot disamping tv. Bantal-bantal sofa pun diperbaikinya sebelum meninggalkan ruang tengah. Anak-anak tujuh tahunan itu masing-masing kembali ke kamarnya untuk siap-siap ke sekolah.
Sedang Kayla masih di dapur menyiapkan sarapan untuk putra-putrinya, di meja makan sudah terdapat 3 gelas susu, 3 piring isi roti selai kacang dan satu piring yang terdapat beberapa jenis buah. Jangan lupa dua kotak bekal dengan warna hijau dan biru dengan motif karakter animasi favorit masing-masing pemilik dan juga botol minum yang disampingnya. Kayla selalu menyediakan bekal untuk anak-anaknya, agar kedua anaknya terhindar dari makanan-makanan yang tidak terlalu baik bagi kesehatan apalagi ia sangat mengenal putranya yang sangat mudah bermasalah dengan makanan.
Setelah Kayla memastikan di atas meja sudah lengkap ia pun menuju kamar untuk siap-siap juga, karena akan ke rumah sakit pagi ini.
Tok tok
"Kakak!" Panggil Mikaila di depan pintu kamar kakaknya.
"Pasangin" kata Mikaila menyerahkan sepatu dan talinya pada Mikail setelah membuka pintu kamarnya.
Mikail mengambil sepatu dari tangan adiknya sesudah tangannya merapikan beberapa helai rambut halus di pipih adiknya memasukkan dalam kerudung sekolah Mikaila.
Meraka berdua menurungi anak tangga dengan tas masing-masing di punggungnya dan melepaskannya setelah sampai di meja makan. Mikail menarik kursi dan menududukinya lalu memasang tali sepatu adiknya, sedang Mikaila memasukkan bekal di tasnya dan tas milik kakaknya.
Setalah selesai Mikail memasangkan tali sepatu Mikaila, ia lalu membawa sepatu Mikaila di depan pintu. Setelah masuk kembali, ia sudah mendapati mamanya dan adiknya di meja makan. Lalu mereka duduk di depan piring masing-masing. Tanpa diminta pun Mikail sudah paham tugasnya, yang selalu mejadi pemimpin doa.
"Ma, anak bu Ina masih sakit?" tanya Mikail. Bu Ina adalah ibu ART yang sudah membantu Kayla mengurus rumah selama ini.
"Sudah sembuh kok sayang" jawab Kayla tersenyum pada anaknya.
"Jadi bu Ina kapan datangnya?" kali ini Mikaila yang bertanya.
"Besok, besok pagi bu Ina akan kesini seperti biasanya,"
"Maa~," panggilan tersebut berhasil mencuri dua perhatian orang di samping Mikaila.
Sambil mengunyah makanan Mikail memperhatikan adiknya, kira-kira permintaan apa yang akan keluar dari mulut mungil itu. "aku mau minta ke kelasnya kakak, boleh?". Sedikit tertawa Kayla merespon anaknya "sayang, kamu kan tau kelas kakak laki-laki semua." Balas Kaya dengan mengelus pelan kepala putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO YOU
RomanceCerita ini merupakan kelanjutan dari cerita Marriage Contract di akun alfa Alfatih (akun lama penulis). Menceritakan kisah dari kedua insan yang pernah dipaksa untuk bersatu dalam sebuah ikatan yang dibatasi waktunya oleh kedua keluarga. Namun di uj...