.
,
Beberapa anggota keluarga cukup terkejut melihat Mikail duduk di sofa samping ayahnya yang sedang membaca majala harian. "Kakak!" seru Grace tapi pandangannya fokus pada Mikail. Anaknya pun yang berusia 4 tahun kaget mendegar Mommanya.
Grace langsung memeluk dan mencium seluruh permukaan wajah Mikail, "Tuhan, tampan sekali. Sial, Dia bahkan lebih putih dari Arkana." Celote Grace, membandingkan anaknya dengan Mikail.
"Arkana! Kemari sayang, kenalkan ini kakak..,"
"Siapa namamu sayang?"
"Mikail,"
"Mikail kenalkan ini adikmu, Arkana." Yang lain hanya memperhatikan Grace tanpa ada niat menyapa, Walter pun juga hanya bersikap tidak peduli. Rosalina berjalan dari belakang, "Benar anakmu berpuasa?" kali pertama Rosalina mengajaknya berbicara, dan hanya dibalas singkat oleh Walter. Adam pun kini datang mengendong Thea, putri Antonio yang masih berumur 2 tahun lebih.
"Thea, ini Kakak Mikail."
Senyum Thea semakin mengembang melihat Mikail. Ia memberontak turun dari gendongan Adam dan berjalan cepat memeluk Mikail. "Kakak," ucapnya. Mikail terseyum membalas pelukan Anthea, "Mikail, mereka semua juga saudaramu. Bermainlah bersama," ujar William menatap Kenzi, Darren, Edwin, Geraid dan Geela. Istri dan menantunya langsung memandangnya.
"Eh ada orang baru, Dia anakmu kak Walter?" tanya Luis, sepupu Walter, anak bungsu dari William. Saat melihat Mikail.
"Iya, Mikail dia paman Luis" Jawab Walter tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah.
"Kupikir kakak baru mau menikah," ucapan Luis itu sempat membuat yang lain tegang.
"Nyonya, sarapan sudah siap." Seorang kepala ART tiba-tiba datang memberitahu mereka.
"Ayo kita makan!" seru William.
Ada belasan kepala yang berkumpul di meja makan, sesuai aturan keluarga tidak ada yang boleh meninggalkan rumah ini walau sudah menikah. Jadi ada beberapa kepala keluarga yang ada di kediaman Lachowski saat ini. Satu saudara Adam dan William tinggal di Kanada, dan saudara angkatnya tinggal di Singapura.
Yang lain berdiri, terakhir Walter meninggalkan anaknya bermain bersama Anthea. Saat diajak oleh Antonio untuk makan, ia lebih memilih bersama Mikail.
"Kupikir Kamu juga puasa Walter, hahaha" seru Marchel, sepupu Walter di meja makan. Beberapa yang lainnya hanya tersenyum sedangkan Walter memilih tidak menanggapi. Grace juga tertawa keras, lalu memberikan lauk pada Arkana.
"Apa Mikail tidak masalah berpuasa, kupikir itu sangat menyiksa," Istri Antonio bersuara. "Dia pasti sudah terbiasa kak, tenang saja! Mikail tidak selemah Bapaknya. Hahaha" jawab Grace semakin tertawa.
"Momma!" Grace seketika berhenti tertawa karena teguran anaknya.
"Hehehe, Aku bercanda kak. maafkan Aku," ucap Grace. Lalu menatap anaknya mengucapkan "Sorry" tanpa suara.
"Jam berapa Mikail pulang?" Adam angkat suara.
"Jam 2, Dad."
"Dimana lokasinya?"
"Hotel Sun" Adam menganggukkan kepalanya mengerti.
Sewaktu Mikail dan Walter hendak berangkat, Anthea menangis tidak ingin Mikail meninggalkannya. Antonio menenangkan anaknya "Kakak akan kembali lagi nanti, kalian bisa bermain lagi. Okay" masih segugukan, Anthea menatap Papanya dan Mikail bergantian. Lalu perlahan Anthea mengangkat tangannya dan mengeluarkan jari kelingkingnya. Diarahkan kelingking imut itu kepada Mikail, "Promise?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO YOU
RomanceCerita ini merupakan kelanjutan dari cerita Marriage Contract di akun alfa Alfatih (akun lama penulis). Menceritakan kisah dari kedua insan yang pernah dipaksa untuk bersatu dalam sebuah ikatan yang dibatasi waktunya oleh kedua keluarga. Namun di uj...