BTY 20

38 3 0
                                    

.





,


Mikail dan Mikaila duduk berdampingan di kursi yang ada dimeja makan di kediaman Lochowski, Rosalina sudah membuatkan teh seperti yang biasa Kayla buatkan untuk diminum saat buka puasa. Selain itu Rosalina juga membuatkan hidangan pendamping teh. Mikaila dan Mikail mengucapkan terimakasih pada Rosalina, setelah mereka meneguk air mineral.

Walter datang menghampri anaknya, dirinya terlihat sudah mandi. Mikaila menawari ayahnya mencicipi makanan yang dibuatkan Rosalina untuk mereka. Walter membuka mulut menerima suapan dari putrinya. "Bagimana bahumu?" tanya Walter pada putrinya. Mikaila yang masih tersenyum menggelengkan kepalanya, "Sudah tidak apa-apa." Balasnya.

Rosalina yang duduk disamping Mikail, terus mengelus rambut milik cucunya itu. "Mau nambah, Sayang?" tanya Rosalina. "Tidak, Grandma. Aku ingin sholat." Rosalina tersenyum paham. Mikail menandaskan tehnya dan bangkit dari kursinya, diikuti oleh Mikaila dan Walter menuju salah satu kamar di lantai tiga. Bukan lagi kamar Walter dulu, Walter sudah memindahkan barangnya setelah kejadian kemarin. Karena bagaimanapun kesalahan yang pernah dilakukan dikamarnya tersebut telah menjelma menjadi teror-teror kecil yang mempengaruhi kehancuran hidupnya dimasa lalu.

Mereka sholat magrib berjamaah, setelah sholat Walter baru memberitahu mereka jika nanti selepas sholat isya akan pergi menghadiri pesta pertunangan saudara dari Elvano. "Tapi, Ayah. Aku dan kakak tidak membawa baju yang cocok untuk ke pesta." Mikaila bersuara. Walter tersenyum, "Kalau begitu bergegaslah, kita kebutik sekarang. Masih ada waktu, meskipun kira-kira 1 jam an."

Mikaila langsung membuka mukenanya, Mikail membereskan sajadah dan sajadah milik adiknya sambil melantunkan ayat suci Al-Qur'an yang sudah tertanam di dalam kepalanya. Adam menegur mereka saat berpapasan dengannya di lantai dua. Walter memberitahunya, entah Adam dengar atau tidak, karena ia fokus melihat luka Mikaila dan bertanya bagaimana bahunya. Tapi toh Walter tidak peduli dengan mendecih kesel saat Adam berkata, "Kamu bilang apa tadi?".

"Kami akan ke butik. Ayah mengajak kami ke pesta, Grandpa." Mikaila mengulagi. "Oh, benar. Kalian harus pergi." Balas Adam.

Walter bersama kedua anaknya menuju sebuah butik langganan keluarga. Mikaila memilih sebuah gaun berwarna hitam setelah mencoba beberapa setelan gaun dengan warna dan bentuk berbeda sebelumnya. Mikail hanya memilih setelan toxedo hitam yang sesuai dengan ukuran badannya. Walter memuji kedua anaknya saat melihat mereka berpakaian.

Setelah Walter membayar beberapa lembar pakaian di kasir, Walter membawa paperbag yang berisi pakaian anak-anaknya itu.

Mereka kembali di kediaman Lachowski, hanya sholat isya lalu pergi ke pesta pertunangan yang mana pesta itu merupakan pesta pertunangan anak bungsu Edzard, adik dari Elvano.

~

Kayla menghentikan aktivitasnya membaca Al-Quran setelah sholat isya karena suara bel yang berbunyi. Dipikirnya Romeo, namun ternyata salah. Tebakannya keliru setelah melihat sosok orang lain yang berdiri menjulang dimuka pintu yang ia buka. Kayla berdiri menatap bingung yang masih mengenakan mukena berwarna soft pink miliknya menatap heran laki-laki yang terlihat masih remaja namun terkesan dewasa. Dengan ramah Kayla mempersilahkan tamu yang tidak dikenalnya sama sekali itu masuk.

Saat duduk, Kayla menawarkan minum namun ditolak dengan tenang. Kayla mengangguk, lalu duduk memperhatikan tamunya, sungguh ia merasa tidak asing dengan wajah itu serta perasaan aneh yang mulai menjalar di hatinya. Tepat saat sosok didepannya tersenyum, matanya memanas, dadanya bergemuru dan sesak disaat bersamaan. Ditambah beberapa lembar gambar keluar dari saku milik tamunya yang diletakkan dimeja. "Kamu?" lirih Kayla, tidak percaya. Hembusan nafasnya terdengar keras sebelum air matanya keluar membasahi pipihnya. "Kena-kenapa baru sekarang, hiks. Kenapa kamu baru menemuiku. Hiks" Kayla memeluk erat pemuda itu, sangat erat. Menangis tersedu-sedu dibalik bahu lebar milik anaknya. Pemuda itu pasti anaknya, yakinnya.

BACK TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang