.
,
Suara ketukan pintu membuat empat kepala yang sedang serius menatap layar tv berhasil mengambil perhatian mereka. "Ada tamu Ma!" seru Mikaila.
"Biar aku Paman!" kata Mikail saat Romeo hendak berdiri. Mikail pun melangkah menuju pintu namun masih tetap diikuti Romeo dari belakang, mengingat ini sudah jam 9 malam.
"Ayah/Walter" kata Mikail dan Romeo bersamaan mendapati Walter berdiri di depan pintu.
"Apa yang Kamu lakukan di sini?," tanya Walter pada adiknya dengan menatap sinis, setelah mencium punjuk kepala Mikail.
"Paman sering bermalam disini, Ayah!"
"Apa?!" Walter tidak terima, melihat Romeo tidak suka.
Dan sepertinya dia tidak tau kalau Romeo kesini agar dia bisa hidup teratur, apalagi soal makan.
"Ayah!" seru Mikaila mengampirinya dengan tangan sudah siap untuk di gendong. Kayla menatap bingung kedatangan Walter.
"Kamu baru saja sampai?" tanya Romeo. "Tadi sore Antonio menelponku."
"Aku ingin bicara, Kay." mengabaikan Romeo, dan Mikaila masih di gendongannya di turunkannya.
"Hm, bicaralah." jawab Kayla dengan alis berkerut menatap Walter. Kini mereka berlima duduk di ruang tengah, Kayla dan Walter duduk berhadapan dengan meja panjang yang berada ditengah mereka. Mikaila berada disamping Ayahnya dan Mikail bersama Romeo disamping Kayla.
"Coba lihatlah!" Walter meletakkan map yang dia bawa dan membukannya di atas meja, sehingga 4 orang itu memajukan kepalanya untuk melihat dan membaca isi kertas yang terdapat di dalam map tersebut.
Kayla menutup mulutnya tidak percaya, "Kenapa Kamu tidak melakukannya Walter?" tanya Kayla menatap tidak percaya orang yang sedang menatapnya balik.
"Ada baiknya mungkin kalian bisa melanjutkannya di kamar saja, guys ayo kita lanjutkan filmnya." Mengerti maksud itu, Mikail dan Mikaila mengikuti Romeo.
~
"Kamu gila!" seru Kayla saat meraka sudah di dalam kamar Kayla.
"Iya benar, Aku gila. Dan semua itu karenamu!"
"Padahal Kamu bisa bahagia tanpa Aku, Walter! Tapi lihat apa yang Kamu lakukan? Kamu bertindak bodoh dengan tidak menadatangangi surat cerai kita!"
"Karena Aku tidak ingin! Aku menci-"
"Tau apa Kamu tentang cinta Walter!" Kayla tidak habis pikir dengan tindakan Walter, Kayla menarik nafas panjang "Mari kita selesaikan semua ini, sekarang."
"Astaga kenapa Kamu sangat ingin bercerai. Aku tidak akan melakukannya, tidak akan pernah!! Jangan berharap aku akan melepaskanmu Kay," Walter menatap tajam Kayla.
"Kenapa? Bukankah sekarang Kamu juga akan menikah dengan pilihan keluargamu,"
"Aku tidak akan melakukannya!" Walter menekan setiap kata dalam ucapannya.
"Kenapa,," lirih Kayla, "Harusnya Kamu menikah saja dengannya, dan anak-anak Kamu akan tetap bisa menemuinya kapan pun Kamu mau," lanjut Kayla memilih mengindari tatapan Walter dan duduk dipinggir ranjangnya.
"Apa Kamu sangat membenciku?" tanya Walter dengan ekspresi menyelidik.
Kayla menggelengkan kepalanya, ia menunduk dari tadi menyembunyikan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO YOU
RomanceCerita ini merupakan kelanjutan dari cerita Marriage Contract di akun alfa Alfatih (akun lama penulis). Menceritakan kisah dari kedua insan yang pernah dipaksa untuk bersatu dalam sebuah ikatan yang dibatasi waktunya oleh kedua keluarga. Namun di uj...