Hari tidak selalu siang, ada malam bersama gelapnya.
Para Investor tidak henti-hentinya memantau perkembangan perusahaan BW Corp. BW Corp merupakan perusahaan induk yang menaungi beberapa anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, baik otomotif, manufaktur bahkan properti. Meskipun mereka yakin jika selama CEO nya masih hidup a.k.a Walter Lachowski uangnya akan baik-baik saja.
Dengan langkah terburu-buru Walter meninggalkan kamarnya.
"Kamu tidak sarapan dulu, Walter?" tanya Rosalina saat mendapati anaknya hendak pergi.
"Tidak mom, ada yang ingin aku selesain di kantor secepatnya. Aku berangkat!" jawab Walter, mengecup pipi Mommy nya lalu pergi.
Rosalina melangkah menuju ruang makan, disana sudah ada suami, ipar dan keluarga lainnya.
"Walter?" tanya Adam
"Dia buru-buru ke kantor, katanya ada urusan yang harus diselesaikan secepatnya," jawab istrinya.
"Salah sendiri, harusnya diselesaikan tadi malam malah nongkrong tidak jelas di club," dumel Adam.
"Kalo tidak salah dia memang sedang mempersiapkan proyek besar di luar kota," kata William.
"Iya, dia juga sudah merangkul Anggasta." Mendengar itu William hanya tersenyum.
"Tidak dapat dipungikiri Walter memang sinting!" seru Romeo yang dianggukan kepala oleh saudara dan sepupu-sepupunya.
"Hm, Walter kan sudah sangat matang. Daripada terus bermain bersama perempuan sembarangan. Kalian tidak ada rencana untuk menikahkan walter, Zanetta kan juga masih keluarga." Ujar Istri William melihat Adam dan Rosalina bergantian, "Belum lagi mereka juga sudah saling kenal" lanjutnya lagi.
"Walter tidak akan menikah lagi Aunti, aku berani taruhan!" jawab Romeo lalu tertawa. Seakan Walter dan pernikahan itu sesuatu yang lucu jika disatukan.
~
Suasana kantor BW Corp. masih sepi, hanya OB dan satpam yang Walter temui. Setelah sampai diruangannya ia masuk ke dalam ruang istirahatnya –sebuah ruang privasi- dan membuka lemari yang ada disitu lalu mengambil sebuah dasi. Tidak pernah ada yang masuk ke dalam ruang ini sehingga wanita cantik yang sedang tertawa jadi wallpaper ruang tersebut tidak ada yang pernah melihatnya.
Layar yang lebar dalam ruangnya menyalah begitu pun komputer yang ada di atas meja kerjanya. Walter yang fokus mengutak atik berkas dan membacanya dengan teliti sembari menunggu komputer dan laptopnya hidup dengan sempurna. Mendengar suara yang tidak asing ditelinganya yang sedang berbicara di dalam layar lebar itu mengambil perhatiannya. Gubernur yang menjadi kesayangan warga sedang di wawancarai, karena keputusan kebijakan daerah yang di rencanakan dimasa akhir jabatannya.
Mendengar penjelasan sang guberbur, Walter cukup fokus. Apalagi dengan pertanyaan akan keinginan periode ke dua. Dengan tegas dan wibawa sang gubernur menjawab tidak. "Selain saya, orang yang lebih inovatif dan cerdas masih banyak. Kota kita membutuhkan banyak orang-orang hebat dapat terlibat untuk kemajuannya". Walter tersenyum mengejek mendengar jawaban mantan bertuanya. Meskipun ia sudah memperkirakan hal tersebut, makanya ia sudah mempersiapkan strateginya lebih jauh-jauh hari untuk kebaikan perusahaannya.
Hanya sekali dua kali Walter pernah bertemu dengan mantan mertuanya, hanya di acara-acara besar yang kebetulan mereka bertemu. Walter belum bisa berdamai dengan masa lalunya, jadi sulit bagi dirinya untuk berhubungan baik dengan orang yang pernah dan masih membuat jiwanya kosong. Bahkan hubungan dengan ayahnya sendiripun tidak terlalu baik, tapi cukup berjalan dengan semestinya layaknya orang normal pada umumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO YOU
RomanceCerita ini merupakan kelanjutan dari cerita Marriage Contract di akun alfa Alfatih (akun lama penulis). Menceritakan kisah dari kedua insan yang pernah dipaksa untuk bersatu dalam sebuah ikatan yang dibatasi waktunya oleh kedua keluarga. Namun di uj...