.
,
Setelah sampai jam 1 dini hari tadi di apartemen, Walter membangunkan anaknya saat alaramnya berbunyi. Walter membangunkan anaknya untuk sholat subuh bersama karena sekarang sudah jam setengah lima lewat.
Kini Walter pun kembali melaksanakan sholat 5 waktunya setelah pemintaan Kayla sebagai istrinya yang ingin agar suaminya bisa menjadi imam dan pemimpin yang baik untuk keluarganya. 9 tahun lebih yang lalu Walter tidak pernah lagi melaksanakan sholat dan kembali mengonsumsi minuman beralkohol dan seks.
Setelah sholat subuh Mikail memurojaah hafalannya, sedang Walter membuka laptopnya dan mengecek email masuk. Ia juga tengah memeriksa beberapa file yang dikirimkan oleh sekertarisnya, sebuah bahan untuk rapat nanti. Seperti rapat sebelumnya, rapat ini merupakan rapat yang penting dan besar. Karena anak perusahaan Walter yang beroperasi dalam bidang otomotif akan membuat proyek mobil dengan tipe baru. Rapat ini juga akan menghadirkan seorang ilmuan teknik dan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ilmiah untuk perusahaan, sehingga akan membuat pertukaran pengetahuan antara para pemilik saham, perusahaan a.k.a. para elit dan ilmuan terhadap berbagai dampak yang akan ditimbulkan nanti dan bagaimana cara mengantisipasinya.
Perusahaan BW sejak dulu sudah mendapatkan kepercayaan tinggi oleh masyarakat karena sistem yang berlaku di dalamnya dan lebih terbuka, banyak yang mengatakan jika perusahaan tersebut ramah lingkungan dan merakyat. Banyak lulusan mahasiswa yang berbondong-bondong mendaftarkan diri di perusahaan ini meskipun proses rekrutmen dapat dikatakan tidak mudah. Meskipun memang penuh perjuangan, bahkan hanya sekedar cleaning service atau satpam mereka dapat dikatakan sangat beruntung dan merekapun merasakan keberuntungan tersebut karena dapat menjadi bagian dari perusahaan elit yang menjadi idaman banyak orang.
"Kai, Ayah ingin kerumah grandpa dan grandma sebentar." Kata Walter pada putranya yang masih dengan kegiatan sebelumnya.
"Iya, Yah."
"Kalau begitu Ayah pergi dulu, Assalamualaikum." Walter mengecup pucuk kepala anaknya,
"Waalaikumsalam," balas Mikail. Lalu melanjutkan kembali murojaahnya.
~
Sesampai Walter di kediaman Lachowski Dia masuk ke dapur terlebih dahulu sebelum memasuki kamarnya untuk mengambil beberapa kebutuhannya. Saat ia keluar kamar, Dia mendapati Mommynya menghadang langkahnya, "Kamu pikir dengan pergi menemui Kayla, atau yang Kamu sebut keluarga itu. Mommy akan berhenti menjodohkanmu?" seru Rosalina di depan anaknya.
"Mom, berkali-kali Aku sudah katakan padamu kalo Aku tidak akan menikah. Aku tidak akan melakukannya. Berhenti membuatku semakin muak dengan kalian!"
"Kamu harus Walter! Kamu bisa bahagia tanpa Dia! Lihat dirimu sekarang, Kamu telah sukses dan keluar dari fase terpurukmu bahkan tanpa Kayla."
"Mommy lupakah jika aku pernah hampir gila?"
"Tidak pernah. Tapi itu hanya sementara Walter, akhirnya kamu pun sembuh dengan dirimu sendiri, Nak. Semua akan terlewatkan oleh waktu."
"Tapi tidak dengan perasaanku! Mommy pikir selama ini Aku bahagia? Nggak Mom, tidurku tidak pernah tenang. Hingga Aku kembali bersamanya."
"Mommy yakin, Kamu pasti bisa hidup lebih bahagia dengan Zanetta, Walter!"
"Cukup Mom! Aku sudah punya anak—"
"Belum tentu itu cucuku Walter!"
"Aku tidak memintamu mengakui anak-anakku! Akan ku katakan pun pada mereka jika Aku sudah tidak memiliki orang tua, puas!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO YOU
RomantizmCerita ini merupakan kelanjutan dari cerita Marriage Contract di akun alfa Alfatih (akun lama penulis). Menceritakan kisah dari kedua insan yang pernah dipaksa untuk bersatu dalam sebuah ikatan yang dibatasi waktunya oleh kedua keluarga. Namun di uj...