Bab 62: Unicorn

423 46 0
                                    

"Mao-shama biarkan aku memberitahumu sesuatu yang bagus~"

aku sedang duduk di ruang audiensi, tidak memiliki hal lain untuk dilakukan ketika para peri mendatangiku.

"Hm?"

"Ada unicorn di Danau Uld!~"

"Dulu ada banyak tapi sekarang hanya tersisa satu unicorn~"

"Unicorn?"

"Mao-shama harus pergi dan berenang di Danau Uld~"

"Maka dia akan muncul!~"

Jadi jika aku berenang di Danau Uld, unicorn akan muncul...?

Para peri mengedipkan matanya yang berbinar kepadaku, mata mereka tampak begitu polos, sepertinya tidak mungkin mereka berbohong padaku.

Kurasa aku harus pergi dan memeriksa Danau Uld ini sendiri.

——————————————————————————

Aku mendapati diriku berenang dengan gaya anjing di Danau Uld.

Air di sini sangat jernih, aku memercikkan air dengan main-main sambil mengayuh melewati danau.

Hmm.. Aku tidak berpikir apapun akan muncul bahkan jika aku terus berenang disini...

Dan yang lebih penting, aku pikir unicorn hanya menyukai gadis perawan?

<< Tepat! Unicorn hanya mengizinkan gadis perawan untuk menunggangi punggung mereka!>>

Yeah.. Ku.. kupikir aku bisa dianggap tidak perawan.

Ugh... Memikirkan hal ini membuatku merasa tertekan...

Tidak tidak. A.. Aku bukan perawan tapi aku laki-laki! Bukan perawan!

............ Yah, semua partnerku sampai sekarang hanyalah laki-laki juga, tapi...

Di dalam hutan yang tenang, suara-suara indah yang terdengar riiiiin menemaniku saat aku terus berenang di air yang sejuk, tenggelam dalam pikiranku sendiri.

riiiiin

riiiiin

Suara itu terus mendekat dan semakin dekat sampai aku mendengar suara kuda meringkik di dekatku.

Memutar kepalaku, aku melihat seekor kuda putih besar muncul dari udara tipis.

Mustahil...

Di atas dahi kuda itu, ada tanduk yang tampak megah.

Tanduk itu terlihat sangat tajam, sepertinya bisa menembus apapun seperti pisau memotong mentega.

Apakah itu unicorn?

Permukaan air bergelombang saat unicorn berjalan ke arahku, anehnya dia berjalan di atas air, kukunya tidak terendam meski airnya dalam.

"Unicorn..."

Aku menelan ludah, perasaan suci ini...

Seolah-olah aku bertemu dengan dewa suci, kesucian situasi membuatku kehilangan kata-kata.

Unicorn mendekatkan hidungnya ke arahku dan mulai mengendusku, matanya tak terlukiskan.

.......Oh! Dia pasti mencoba memastikan apakah aku masih perawan atau tidak!

Unicorn itu memiringkan kepalanya, dia tampak ragu, tidak bisa menilai siapa aku.

Sesaat kemudian, dia membungkuk dan mengendusku lagi.

Kemudian dia memiringkan kepalanya lagi, berpikir.

...... kukira ini berarti aku gagal dalam pemilihan?

The Devil's OriginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang