The Devil's Origin

Bab 68 : Cerberus

<<Maou kau mengerti kan?>>

Ya aku tahu......

"Maou-shamaaaaaa!~"

"Ah! Riru!"

Anak Fenrir berlari dengan kecepatan penuh dan langsung melompat ke pelukanku.

Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan cintanya padaku, dia sangat menggemaskan.

<<Maou!>>

Aku tahu.

Aku menempelkan pipiku ke pipi Riru, pipinya sangat, sangat lembut!

"Ini menggelikan! Kyaaa! Kyaaa!~"

Menatap ke kejauhan, aku menghela nafas.

Ah... Jika memungkinkan, aku benar-benar tidak ingin melakukannya.....

———————————————————————

"Apa kau memanggil kami, Maou-sama?"

Aku telah memanggil Copper, Lexus dan...... Direwolf untuk datang menemuiku di ruang kawin.

"Kenapa Lexus dan Direwolf saling menggeram...?"

Sejak mereka tiba di sini, Direwolf dan Lexus saling menggeram.

"A-aku tidak tahu! Anjing ini menggonggong padaku sejak pertama kali aku bertemu dengannya!"

Baik Lexus dan Direwolf seharusnya memiliki nenek moyang yang sama karena mereka berasal dari gen serigala yang sama tapi tampaknya kecocokan mereka sangat buruk.

Ah... Ini buruk...

Dengan mereka berdua saling menggonggong sampai mati seperti ini, apalagi kawin, aku juga tidak akan bisa berbicara dengan baik dengan mereka.

Sistem telah menekanku untuk kawin silang dengan 3 spesies anjing untuk menghidupkan kembali ras Cerberus yang sudah punah.

Tepat ketika aku akhirnya membiarkan Direwolf pergi, orang yang tepat masuk.

"Fenrir!"

"Hah?"

Telinga Fenrir berkedut saat aku memanggilnya.

Mungkin aku bisa membuatnya menggantikan Direwolf....

—————————————————————————

"Jadi dengan mengawinkan tiga spesies anjing pada saat yang sama, kau akan bisa menghidupkan kembali ras Cerberus dari kepunahan?"

"Ya."

Aku sudah menyelesaikan penjelasan pada Lexus, Copper dan Fenrir yang dengan patuh duduk di ruang kawin.

"Jadi begitu. Itu sebabnya kau membutuhkan kami bertiga di sini."

Cepat memahami situasinya, Fenrir mulai melepaskan pakaiannya.

"E-e-ehhhh???? Kita bertiga bersama?!?!"

Copper mulai tampak bingung sementara Lexus...

Lexus diam tapi dia mimisan karena memikirkannya.

"Kalau begitu, aku akan masuk dulu?"

Fenrir bahkan tidak tergoyahkan sedikit pun, dia mulai membantuku menanggalkan pakaian sendiri.

"Aku minta maaf tentang ini, Nak.. Tapi tolong lakukan yang terbaik, oke?"

Fenrir menyatukan bibir kami saat dia menggunakan tangannya untuk menopang punggungku.

Memperdalam ciuman kami, dia mendorong lidahnya ke dalam.