Chapter 22 : Kobold

836 87 1
                                    

Pada hari itu, kami mengadakan pemakaman kakak manusia serigala di sisi lain kastil Maou.

Nama kakaknya adalah Regina (dia laki-laki) dan yang lebih muda adalah Lexus.

Aku memegang tubuh Lexus yang berduka dan meminta maaf padanya berkali-kali, seperti sedang melantunkan doa.

Padahal aku sudah berjanji pada Lexus bahwa aku pasti akan melindungi Regina tapi pada akhirnya.. aku gagal..

"Maou-sama, tolong angkat kepalamu. Mau bagaimana lagi karena lawannya adalah sang pahlawan itu sendiri. Maou-sama sama sekali tidak bersalah." kata Lexus, meski wajahnya berlinang air mata, dia masih bisa tersenyum padaku.

"Terima kasih, Maou-sama. Kamu bisa menemukan keberadaan kakakku dan mengambil kembali tubuhnya sehingga aku bisa mengadakan pemakaman untuknya dan melihatnya untuk terakhir kali sebelum selamat tinggal terakhir kami."

Aku mengangkat wajahku yang berlinang air mata saat Lexus melanjutkan.

"Aku mohon, tolong bantu aku membalaskan dendam saudara-saudaraku. Tolong beri aku sebuah keluarga yang cukup kuat untuk mengalahkan musuh kakakku."

Saat itu, aku melihat bagaimana mata Lexus diwarnai kebencian terhadap manusia.

-----------------

Perkawinan antara aku dan manusia serigala dipenuhi dengan kesedihan dan kemarahan.

Seolah tenggelam dalam kebencian, Lexus menggigit lenganku dan memakan isi perutku.

Itu adalah rasa sakit yang belum pernah kurasakan sebelumnya, perasaan tubuhku dimakan saat aku masih hidup.

Lexus terus berteriak memanggil almarhum kakaknya, lolongannya terdengar hingga ke penjuru hutan.

Aku bisa menghasilkan 20 telur manusia serigala dan memberikan semuanya ke Lexus.

Hanya itu yang bisa kulakukan untuknya.

-----------

"Tuan Muda."

Bahkan tanpa melihat, aku tahu Velke sangat marah.

"Aku tahu apa yang akan kamu katakan." aku menyela.

"Kalau begitu katakan padaku kenapa? Kenapa kamu tidak memanggilku? Kenapa kamu tidak meminta bantuan apa pun meskipun dia menyakitimu tanpa alasan seperti ini??"

Setelah Lexus selesai kawin denganku, dia mulai menangis saat menyadari apa yang telah dia lakukan padaku.

Manusia serigala begitu dibutakan oleh kebencian sehingga dia membiarkan tubuhnya bergerak sesuai dengan amarah yang mendidih di dalam dirinya.

Velke datang untuk memeriksaku dan hampir membunuh Lexus ketika Velke melihat keadaanku.

Aku mengangkat lengan kiriku dan mengelus pipi Velke saat menjelaskan, "Lexus.. Dia dibutakan oleh kebencian jadi tolong jangan salahkan dia. Itu tidak bisa dihindari."

"Aku tidak mengerti kenapa itu tidak bisa dihindari. Aku bisa mencegah dia menyakitimu."

"Karena kamu juga kehilangan keluargamu karena sang pahlawan, kamu juga mengerti kebencian Lexus, kan? Seperti yang kukatakan, itu tidak bisa dihindari."

"Tuan Muda..."

Velke meletakkan tangannya di tanganku yang lebih kecil dan melanjutkan, "Tuan muda.. aku masih tidak mengerti kenapa kamu membiarkan dia menyakitimu begitu parah seperti ini.."

"Velke.."

"Setiap kali aku melihatmu terluka.. seolah-olah aku berada di neraka. Hatiku sakit, sangat, sangat menyakitkan bagiku melihatmu terluka. Kenapa kau harus membiarkan dirimu terluka seperti ini..?"

The Devil's OriginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang