Chapter 36: Vampir

685 58 0
                                    

Aku sedang berjalan melewati lorong di Istana Maou.

"Hm?"

Tiba-tiba, kupikir aku melihat bayanganku semakin gelap dan pada saat berikutnya, aku tidak bisa menggerakkan kakiku.

Apa-

Tapi sebelum aku bisa berbicara, bayangan itu membekap mulutku, meredam suara apa pun yang keluar dari bibirku.

"Mmh!"

Ini, dari mana datangnya serangan itu?!

Butir-butir keringat dingin mulai bercucuran saat aku menyadari si penyerang mencoba menyakitiku, sang Maou.

Bayangan itu menjadi lebih gelap dan berubah menjadi bentuk tangan.

Tangan bayangan itu merayap ke pangkal tenggorokanku, membelai dadaku, dan turun ke bawah bajuku untuk menyentuhku secara langsung.

Bayangan itu tidak memiliki suhu, tidak dingin atau panas.

Belaian lembut terasa menjijikkan di kulitku.

Tangan bayangan lain dengan lembut merayap dari kakiku ke pahaku sampai tangan itu mencapai tujuan akhirnya, penisku yang sensitif.

Tubuhku tersentak kaget ketika bayangan itu mulai meremas kedua puting dan penisku.

Aku benci ini, aku benar-benar tidak merasakan apa-apa selain jijik dari sentuhan itu tetapi di sisi lain, tubuhku mulai tenggelam dalam kenikmatan terlarang itu.

"Ngh..."

Aku mencoba menggelengkan kepala untuk mengalihkan pikiranku dari kenikmatan ini tapi tangan bayangan lain mencengkeram mulutku, mencegahku untuk bergerak.

"Nnghhhh!!"

Tiba-tiba, bayangan mulai menjelajahi pintu masukku yang tertutup rapat.

T-tidak. Itu satu-satunya... Aku tidak akan membiarkan hal yang tidak diketahui ini melecehkan tempat itu.. Apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah mengizinkannya!

Lalu aku mendengar suara letupan dari bawahku.

Mataku melotot terbuka, air mata mulai terbentuk dari sudut mataku.

Bayangan...

Bayangan itu masuk ke dalam diriku.

Bergerak seperti jari, bayangan itu mulai dengan lembut mengutak-atik kuncup bunga krisanku seperti seorang ahli.

"Nggghhhh!! Nnhhhhhhhhhhhh!!"

Aku mencoba berteriak agar Velke membantuku, tapi hanya suara teredam yang terdengar dariku.

Dan suara teredam itu juga, mulai memudar menjadi kehampaan.

"Ya ampun, Maou benar-benar cabul, ya?"

Aku mendengar seseorang berbicara dari kegelapan.

Suara ketukan yang jelas dari sepatu seseorang mengikuti.

Seorang pemuda tampan muncul dari dalam kegelapan.

Rambutnya putih dan matanya yang merah sangat kontras dengan kulitnya yang pucat.

Di balik jubah hitam yang menyelimuti tubuhnya dari bawah ke atas, aku bisa melihat jubah indah yang dikenakannya di bawahnya.

Sosoknya tampak persis seperti-

<<Vampir LV 180! Vampir adalah iblis kelas tinggi dan langka!>>

Suara sistem mengkonfirmasi kecurigaanku.

"Nmmnhhg!"

Aku ingin berteriak, "Apa yang sebenarnya kau lakukan?!" tapi aku tidak bisa mengeluarkan suaraku.

The Devil's OriginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang