Chapter 29: Side Story, Kehidupan Sehari-hari Sang Pahlawan

683 63 2
                                    

"Kira.. Onii-tan.. Tubuhku.. Terasa..Panas.."

"Mao-tan.. Ah.. Bagian dirimu yang ini bengkak sekali.. Jangan khawatir.. Onii-tan akan mencium rasa sakitmu, oke?"

"Ahng..! Onii-tan..! Astaga.. Bokongku terasa gatal..! Kira onii-tan, tolong peluk aku!"

"Mao-tan..Mao-tan.. Pantatmu.. aku akan menghilangkan gatalnya dengan excalibur 'kay?"

Dan kemudian.. aku.. ke Mao-tan..

————————————————————-

"Wah! Ha..Ha.. Mimpi ya.."

Itu benar, kehidupan sehari-hari sang pahlawan dimulai dengan mimpi basah yang mesum.

Sang pahlawan, dengan napas berat mencengkeram 'anaknya' yang lincah, mengelusnya dengan keras.

"Gh-..Ah..Ahng.."

(Mao-tan... Mao-tan.. Ahn...Ah... Dalam mimpi hari ini juga.. Aku tidak bisa memasukkan 'anakku' ke pantat Mao-tan yang mengkerut! Ah... Aku ingin memasukkan excaliburku jauh ke dalam kuncup bunga Mao-tan.. Mao-tan.. Mao-tan..Ahn...)

Sambil berpikir untuk melakukan berbagai hal cabul pada anak berusia 10 tahun yang tidak bersalah, sang pahlawan cum di tangannya.

Hari ini juga, sang pahlawan sangat terangsang.

————————————————————-

Pahlawan memulai paginya lebih awal.

Sang pahlawan bangun sebelum matahari terbit dan mulai melatih sihir dan ilmu pedangnya.

Sang pahlawan mengayunkan pedangnya sebanyak 1000 kali dan merapalkan sebuah mantra tapi dia berhenti tepat sebelum mantra tersebut selesai untuk membatalkannya sehingga dia bisa melatih sihirnya berulang kali tanpa merusak area sekitarnya.

Tentu saja, sosok gagah sang pahlawan saat berlatih menjadi pemandangan yang patut untuk dilihat.

Sekelompok gadis muda bangun pagi-pagi buta hanya agar mereka bisa melihat sekilas latihan pagi sang pahlawan.

"Kyaaa!~ Dahi Pahlawan-sama berkilau karena keringat, sungguh luar biasa!~"

"Berkeringat di pagi hari baik untuk tubuhmu. Kulitmu menjadi lebih bersih dan kau juga dapat memiliki stamina yang lebih baik." Pahlawan itu membalas sekelompok gadis muda yang memekik.

"Kyaaa~ Pahlawan-sama! Betapa indahnya!~" Mata mereka menjadi berbentuk hati saat mereka menatap sosok pahlawan yang berkeringat.

"Fu-! Ha! Ha!" Pahlawan sekali lagi, melanjutkan latihan paginya.

Well, akankah kita mencoba melihat pikiran sang pahlawan? Pahlawan yang sama yang membunuh ribuan monster, pelindung umat manusia.

(Satu Mao-tan! Dua Mao-tan! Tiga Mao-tan! Ah... Mao-tan..! Bibir montok dan kecil itu..! Mao-tan.. Aku ingin memasukkannya ke dalam mulut kecil Mao-tan.. Jadikan sangat basah.. Sangat lengket... Ah.. Mao-tan..! Ah..! Ahn...! Mao-tan.. Jadi moe..! Mao-tan..! Ah, aku lupa menghitungnya.)

Benar, itu adalah garis pemikiran yang biasa dari sang pahlawan. Tidak ada yang aneh.

Sekarang setelah sang pahlawan menyelesaikan latihan paginya, sang pahlawan kembali ke kamarnya untuk sarapan.

Pahlawan yang memiliki kemampuan seperti cheat menyiapkan sisi cerah dengan bacon di wajan dan seporsi sandwich.

Kemudian sang pahlawan mulai menyantap sarapannya sambil membaca koran hari ini.

————————————————–

"Untuk merayakan keberhasilan pekerjaan pengendalian banjir sang pahlawan di kota Mild, kami berencana mengadakan pesta makan malam amal. Perwakilan dari negara tetangga juga akan berpartisipasi dalam jamuan....."

The Devil's OriginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang