Chapter 22

3K 281 11
                                    

Ting!

Ziva yang sedang ganti baju terkejut saat mendengar suara notifikasi pesan. Ia segera menuju meja belajar dan melihat ternyata itu dari suaminya.

Om mesum :
Salam dulu Honey.
Assalamualaikum, iya. Nanti kamu pulang jam berapa? Biar aku yang jemput.

Ziva membaca pesan itu, apa ia benar lupa salam? Ia mengecek kembali pesan sebelumnya, benar tidak ada salam.

Me :
Waalaikumsalam, hehehe maaf lupa. Ntar kalau aku pulang saja aku hubungi.
Gak menentu soalnya kalau di rumah Ante Hera.

Setelah mengirim itu Ziva mematikan ponselnya, berarti ia sudah mendapat izin dari suami bukan? Oke, ia segera meluncur.

Beberapa saat akhirnya ia sampai di rumah Ante Heranya itu, ia diantar sopir pribadi karena Uminya tidak membiarkan Ziva naik motor. Se keluarga masih trauma jika Ziva nanti kebut-kebutan lagi.

"Assalamualaikum Ante!" Sapa Ziva yang datang tentu saja menggelegar di ruangan.

"Waalaikumsalam, loh kamu yang datang Ziv?" Balas Hera yang sedang duduk di sofa itu.

"Iya Ante, Umi ada urusan tiba-tiba, jadi aku yang gatiin. Ada apa sebenarnya ini?" Tanya Ziva dengan sok kemudian duduk di sofa tanpa dipersilahkan.

"Oh, tadi kakak ipar Ante datang kita buat kue bareng. Masih banyak Ante mau ajak Umimu incip-incip," kata Hera dengan santai dan Ziva mengangguk-angguk.

"Kalau ke rumah Ante main masak-masak itu boleh?" Tanya Ziva penasaran.

"Ya boleh lah, kamu tau Ante suka sama makanan," kata Hera dan Ziva tersenyum kemudian Antenya itu mengajaknya ke meja bar di dapur.

"Wih, beneran banyak kuenya," kata Ziva karena satu meja bar itu penuh dengan beberapa kue yang cantik-cantik. Bahkan hiasannya juga cantik.

"Iya kamu pilih yang mau itu," kata Hera dan Ziva mengangguk.

"Ante sendirian?" Tanya Ziva basa-basi setelah diberi pisau ia langsung mengambil cake panjang yang warna hijau, sepeti bolu pandan atau brownies pandan Ziva tak tau.

"Ya ampun Ante! Em! Ini enak banget!" Kata Ziva setelah makan sesuap.

"Suka, hahaha, syukur deh Ante seneng. Nanti bawa pulang juga," kata Hera dan Ziva mengangguk semangat.

"Iya Ante sendirian. Tadi Om mu ke rumah sakit ada operasi. Kak Shasha kan baru nikah tuh langsung dibawa sama sama suaminya ke rumah sendiri. Tadi Ante juga sama kakak ipar dia bosan juga sendirian di rumah. Suaminya tugas anaknya baru masuk Akmil. Kan, ibu rumah tangga itu kalau suami dan anak dah gak di rumah itu bakal bosen banget!"

Ziva tersenyum mendengar curhatan Antenya ini sambil makan cake ini.

"Aku gak tuh Te, aku malah seneng kalau di rumah!" Kata Ziva dengan santai.

"Iya kamu dari kecil sudah dirumah terus. Ante, kan dulu wanita karier," kata Hera dan Ziva terkikik kecil.

"Iya-iya. Tapi kalau di rumah segede ini sendirian aku juga bakal kesepian banget sih," kata Ziva dan Hera mengangguk dengan semangat.

Ziva suka berbicara dengan Antenya ini, walau sudah berumur namun masih nyambung diajak bicara.

"Eh kamu tadi tidak sekolah, ini hari senin loh," kata Hera dan Ziva menggeleng.

Masya Allah & AstaghfirullahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang