22. Gue Jemput Ya

8.3K 1.1K 381
                                    

Hello Sumini akuuu! Gimana kabar kalian? Sudah berapa puluh abad kalian nunggu bab 22 ini update?

Aku mau kasih tau ke kalian, kalau aku udah kembali magang lagi gengss! Dan pulangnya seperti manusia mencari nafkah suaminya, eh istrinyaa!

Jadi sekarang aku updatenya kurang teratur yaa, tapi bakal aku usahain.

Okaay!

Kasih semangat dulu doongg!

Bom vote dan coment sebanyak banyaknya di siniii!

Jangan lupa ikuti aku di instagram yaaw, udaahh?

Follow wattpad ini juga udaah?

Kalau udah, oke deeh lets goo!

22.  Gue Jemput Ya

"ADOOOH! PANAS BANGET, YA TUHAN!"

Saat ini, empat siswa tengah tergeletak di bawah pohon rindang dekat parkiran. Joshua sampai melepas bajunya dan membiarkan kacang metenya terekspos.

"GIMANA NGGAK PANAS? LA WONG SUHU HARI INI AJA 34 DERAJAT CELCIUS!" teriak Joshua ampun.

"Dunia aja sepanas ini apalagi neraka. Ya Allah ampuni dosa hamba yang sangat bejibun ini," Gilang menengadahkan tangannya.

Jericho menyambit wajah Gilang dengan dasinya. "Kurangi cewek biar banyak pahala. Zina aja kerjaan lo!"

Gilang berdecak. "Gue pengen lepas dari itu. Tapi godaannya itu berat!"

"Jadi bingung, sebenernya jin baik itu jumlahnya ada berapa sih sampe terkalahkan sama jin jahat?" Ucap Gilang.

"Kamu ini yo, Gil. Nggak usah nyalah-nyalahin si Jin. Kamunya aja yang kayak setan." Sahut Joshua.

"Nanti gue tobat kalo udah punya istri." Jawab Gilang.

Jericho berdecak seraya geleng-geleng kepala. "Gue nggak bisa bayangin gimana istri lo nanti. Lo dapet modelan bidadari atau sama blangsaknya kayak lo."

"Kasian bininya Gilang kalau sampe dapet cewek baik-baik." Sahut Aksara yang sedari tadi diam.

Gilang bangun dari rebahannya. Ia merangkul ketiga temannya seraya tersenyum lebar. "Gini ya, bro. Banyak preman-preman di luaran sana, banyak cowok-cowok nakal di luaran sana. Tapi dapetnya cewek baik-baik. Berarti nggak menutup kemungkinan gue dapet bidadari dong. Ya, nggak?" Gilang menaik turunkan alisnya.

"Ya nggak, ya nggak. Pala lo bengkak!" Sembur Jericho.

"Lo udah tau sikap lo buruk tapi lo malah bangga?" Aksara terkekeh.

"Andaikan hukum alam itu kayak pancasila yang ke enam. Gue mau lo dihukum sunat lima kali." Lanjutnya.

Gilang membukatkan matanya seraya menutup sesuatunya. "ALAMAK NGGAK PUNYA BIBIT UNGGUL GUE!"

Jericho melotot, siswa-siswi yang berlalu lalang lantas menoleh ke arah mereka. Jericho menyumpal mulut Gilang dengan daun-daun yang ia ambil.

"Congor lu lama-lama gue sunat, ye!"

****

Bianca berjalan dengan tatapan yang lurus ke depan. Gadis itu tak memperdulikan sekitarnya. Dengan permen di mulutnya, cewek itu cuek dengan orang-orang yang menatapnya tanpa berkedip.

Bianca menyeringai, ahh! Hari ini ia memulai semuanya. Bianca kembali ke setelan awal. Make up yang menghiasi wajahnya serta rok ketat yang membuat mata cowok-cowok mendadak juling.

Tak jarang pula, pacar mereka menutup mata kekasihnya.

"OMAGA! OMAGA! OMAGA!"

Mirna dan rombonganmya menghampiri Bianca dengan terkejut. Mirna mengipasi wajahnya yang mendadak menjadi panas.

Hello, Aksara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang