25. Berita Terkini

6.7K 747 173
                                    


HELLO EPERIWAANNN! HAPPY WEEKEND!

SIAPA YANG MASIH SETIA NUNGGUIN AKSAFA BIANCA UPDATE NIH?!

PEMBACA-PEMBACAKU DARI MANA ASALNYA? ADA YANG DARU SUMATERA? KALIMANTAN? SULAWESI? NTT? NTB? JAWA? DAN SEBAGAINYAAAA?

JANGAN LUPA VOTE DULU DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA DI BAB INI!

TEMBUSIN KIAN RIBU VOTE AND COMENT UNTUK PART SELANJUTNYA!

HAPPY WEEKEND AND HAPPY READING!

***

Saat ini, Bianca dan Aksara dikerumi oleh seluruh siswa-siswi SMA Dharmawangsa. Melihat Aksara dan Bianca duduk berdua di kursi lapangan basket, lantas mulut mercob si Jericho berkoar-koar menggunakan toa sehingga mengumpulkan orang-orang yang sedang break.

"CIELAH, BRAYYY! MENTANG-MENTANG UDAH JADIAN, MOJOKNYA NGUMPET-NGUMPET!" ujar Jericho membuat Aksara geram. Malu, semuanya campur aduk.

Dalam batin Aksara mengumpat "Sialan!"

"KASIAN LO, BI! UDAH JADIAN EH DIUMPETIN. EMANG KURANG AJAR LO, SA. MALU LO PUNYA CEWEK KAYAK BIANCA?!" ujar Jericho lagi.

"MENDINGAN LO SAMA AA' AJA, BI," Jericho menyugar rambutnya sok ganteng. Yaa, memang ganteng sih. Tapi orang ganteng yang sok kegantengan itu nggak jadi ganteng.

Mendengar itu, Bianca menatap Jericho dengan ilfeel. Ini beneran ada manusia se-Pd ini?

"Amit-amit bojong gede! Jauh-jauh lo! Lo juga, kalian semua! Ngapain sih kalian ngumpul di sini?! Nggak ada kerjaan kalian semua?!" Tunjuk Bianca dengan sebal.

"Ada, nih lihatin orang pacaran." Celetuk salah satu siswa yang pacarnya naudzubillaah, banyaak polll braaay!

"Kayak nggak ada kerjaan lain lo. Mending lo urusin pacar lo yang tak terhitung itu. Pergi lo semua, pergi! Apaan sih, lebay banget!" Usir Bianca mendorong mereka untuk menjauh.

Bianca berdiri di hadapan Jericho. "Lo ya---"

Jericho menyeringai. "Apa sayang?"

"Lo mau gue---- ADAW!"

"Mau apa? Mau gue injek?" Sahut aksara yang datang tiba-tiba menginjak kaki Jedicho dengan kuat. Gilang dan Joshua tertawa terbahak-bahak.

Lalu Aksara membawa pergi Bianca dari tempat itu. Temannya hanya bisa membawa rusuh. Kadang-kadang mereka harus disogok pakai uang rokok dulu baru bisa diem.

****

Aksara membawa Bianca ke roftoop. Selir angin yang lumayan sejuk membuat cepolan rambut Bianca terlepas dan terurai bebas. Melihat itu, Aksara terpana dalam seperkian detik hingga Bianca menyadarinya.

Seolah manik mata Aksara tak bisa move on dari wajah Bianca, cowok itu kembali melirik ke arah Bianca kemudian memalingkan wajahnya lagi. Begitupun seterusnya.

"Kamu kenapa liatin aku begitu?" Tanya Bianca. Aksara menggeleng, lalu ia duduk di salah satu kursi di belakangnya.

"Kemana aja gue selama ini,"

"Kalo ada adik kelas secantik lo." Ucap Aksara.

Bianca berdeham. Tingkah anehnya membuat Aksara berpikir bahwa perempuan----ehm! Maksudnya kekasihnya yang baru ia tembak semalam itu salting. Terlihat pipinya perlahan berwarna merah.

"Nggak usah salting. Lo emang cantik kok," Aksara membenarkan anak rambut Bianca yang beterbangan tertiup angin.

"S-siapa yang salting? Nggak ada." Bianca menggeleng kuat membuktikan ke Aksara kalau hatinya ini mental baja alias tidak gampang salting! Padahal mah aslinya----nikahin aku mas!

Hello, Aksara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang